Menjalani kehidupan di dunia tentu saja harus menghadapi banyak lika-liku. Untuk mencapai kesuksesan setiap orang pun pasti pernah mengalami jatuh bangun dulu sebelumnya.

Seperti pengalaman hidup yang dialami oleh salah seorang pria yang dulunya merupakan preman ini. Pengalaman pahit menjadi pria yang seringkali membuat rusuh hingga hidup di jalanan pernah dialami Muhammad Iksan. Pria yang akrab disapa Bang Mandor ini punya banyak cerita kelam di masa lalunya.

Setelah melewati masa-masa rusuh dalam hidupnya, Iksan akhirnya memilih bertaubat. Pria ini pun memutuskan untuk memulai hidup kembali dengan mencoba berbisnis.

Dilansir brilio.net dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Kamis (8/7), Iksan memilih bisnis dengan membuka tambak udang. Berkat kerja kerasnya yang pantang menyerah, kini Iksan berhasil memiliki 700 Ha tambak udang.

<img style=

foto: YouTube/Helmy Yahya Bicara

Bercerita kepada Helmy Yahya,Iksan mengaku dulunya pernah menjadi sosok yang kerap berurusan dengan aparat, hingga sang ibunda berurai air mata.

"Orang tua didatangi (polisi) terus, bermasalah terus, akhirnya saya pergi ke terminal. Urusan sama polisi terus, susah juga tentunya, emak nangis terus," ujar mantan preman ini.

Memutuskan untuk pergi dari rumah rupanya bukan menjadi solusi. Kala itu, ia harus merasakan kesulitan hingga sempat tak makan selama dua hari hidup berpisah dari orang tua.

"Akhirnya saya kan belum mengerti caranya cari uang, saya sampai dua hari nggak makan itu," ujarnya.

Kesulitan terus dialami, namun hidup juga harus berlanjut. Meski kesulitan dan tidur di jalanan, namun Iksan menolak untuk kembali ke rumah lantaran perasaan malu, terus-menerus menjadi beban keluarga.

"Saya kurang lebih mengalami itu (kesusahan) tidur di emperan toko, nggak pernah pulang kampung, malu kan?" terangnya.

<img style=

foto: YouTube/Helmy Yahya Bicara

Hidup di jalanan rupanya justru membuat mental Iksan kian terbentuk. Setelah selesai menjadi sosok yang kerap adu fisik, ia pun memutuskan untuk bertaubat. Iksan akhirnya belajar berbisnis untuk mencari nafkah di jalan yang benar. Hal itu ia mulai dengan berdagang asongan.

"Belajar bisnis ya dari mentor-mentor saya. Alhamdulillah saya dulu mengawali bisnis kan dari pengasong, waktu hijrah dari preman jalanan itu saya ngasong. Dari situ saya belajar (bisnis)," ujarnya.

<img style=

foto: YouTube/Helmy Yahya Bicara

Dari berdagang asongan hingga beralih ke usaha lainnya, Iksan menemui berbagai sosok inspiratif yang memberikannya banyak ilmu. Salah satunya ilmu mengenai berbisnis.

Dari sana, Iksan lantas merintis bisnis miliknya sendiri yang berupa tambak udang. Bisnisnya pun kian berkembang dan kerap menjadi langganan perusahaan besar hingga perusahaan ternama di Tanah Air.

Betapa bersyukurnya, kini Iksan bisa kembali ke kampung halamannya di Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat dan berbisnis. Hingga saat ini, tambak udangnya telah menggunakan lahan seluas 700 hektar.

"Ini punya mas Iksan semua?" tanya Helmy.

"Iya, pak. Alhamdulillah," terangnya.

"Berapa? 700 hektar?" tanyanya.

"700 hektar," tegasnya.