Brilio.net - Memelihara tanaman hias keladi nggak selamanya berjalan mulus. Terkadang kamu akan menemukan banyak kendala yang menguras tenaga. Nggak hanya itu, dibutuhkan kesabaran yang diperlukan dalam merawat tanaman hiasmu, sehingga hasilnya pun akan baik dan sehat. Maka dari itu, biar kamu nggak kewalahan, sebaiknya pahami dulu bagaimana karakteristik tanaman keladi. Termasuk juga dengan cara perawatan hingga masalah yang kerap mengganggu proses pertumbuhannya.
Keladi atau caladium, merupakan tanaman hias yang berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Caladium kemudian banyak dinaturalisasi di negara tropis seperti Indonesia. Di area terbuka, tanaman keladi dapat tumbuh dengan tinggi 40-90 cm dan lebar daun 15-35 cm. Keladi merupakan bagian dari keluarga talas-talasan atau family Araceae. Ciri khas dari tanaman keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati.
Sama seperti tanaman hias lainnya, keladi bisa terserang berbagai gangguan, mulai dari hama sampai dengan kondisi yang membuatnya cepat layu. Maka dari itu, cegah koleksi tanaman keladi milikmu dari keadaan ini. Simak penjelasannya dalam ulasan brilio.net dari gardeningknowhow.com dan berbagai sumber pada Senin (29/3) berikut ini.
Permasalahan yang mengganggu pertumbuhan tanaman keladi.
foto: Instagram/@oum_12_
1. Keladi menjadi kerdil.
Seperti tanaman hias pada umumnya, keladi memiliki banyak kemungkinan serangan dalam pertumbuhannya. Nah perlu kamu pahami bahwa keladi tumbuh dari akar yang bentuknya seperti umbi. Dan jika umbi tersebut terluka dalam proses pertumbuhannya, tanaman dapat menjadi kerdil.
Maka dari itu, simpan umbi dengan hati-hati di teras pada suhu antara 60 dan 90 derajat Fahrenheit (15 hingga 32 derajat Celcius). Suhu yang lebih dingin atau lebih panas akan membuat pertumbuhan tanaman terhambat. Selain itu, keladi menyukai sinar matahari, namun tidak bisa diberikan secara tiba-tiba.
2. Pembusukan.
Kondisi tanaman keladi yang terlalu banyak mendapatkan air atau pupuk juga bisa menyebabkan masalah dalam pertumbuhannya. Maka dari itu kamu perlu berhati-hati dalam proses pemberian air dan pupuk agar terhindar dari kondisi busuk pada akarnya. Sebelum melakukan penyiraman, kamu bisa menyentuh permukaan tanah terlebih dahulu. Pastikan kondisinya sudah terasa kering, lalu kamu bisa melakukan penyiraman.
3. Gangguan hama.
Secara umum, keladi termasuk tanaman yang jarang diganggu oleh hama. Akan tetapi hal ini nggak melepas kemungkinan adanya hama yang menggigit daun atau getah selnya. Biasanya, ulat dan kutu jadi sumber permasalahan ini. Maka dari itu kamu perlu memberikan perhatian dan meningkatkan kewaspadaan saat merawat keladi. Salah satu tanda yang tampak adalah permukaan daun yang robek.
Maka dari itu segera singkirkan hama ketika kamu melihat keberadaannya. Tetapi kalau cara ini masih tidak berhasil, gunakan Bacillus thuringiensis atau yang dikenal sebagai "Bt" yang berfungsi untuk pengendalian ulat. Selain itu, kutu juga bisa ditemukan sebagai pengganggu keladi. Untuk mencegahnya, bersihkan dengan selang atau jika perlu, gunakan sabun hortikultura atau minyak neem untuk mengendalikannya.
4. Serangan jamur.
Jamur patogen, seperti jenis Rhizoctonia dan Pythium menjadi permasalahan selanjutnya. Jangan khawatir, kamu bisa mengatasi dengan merendam umbi dalam air panas (air yang dipanaskan hingga 122 derajat Fahrenheit (50 derajat Celcius) sebelum ditanam atau disimpan. Biarkan selama 30 menit untuk membunuh jamur berbahaya. Jangan lupa, pastikan umbi dalam kondisi benar-benar kering.
Cara merawat tanaman keladi di area indoor.
foto: freepik.com
Setelah memahami karakteristik dan permasalahan pada tanaman keladi, sekarang jangan ragu untuk mulai merawatnya. Nah apalagi untuk kamu yang memiliki lahan yang terbatas, penempatan keladi di dalam rumah jadi solusinya. Simak caranya dalam ulasan berikut ini.
1. Pencahayaan.
Yang pertama dari segi pencahayaan, tanaman keladi yang dirawat pada area indoor membutuhkan paparan sinar matahari yang teduh atau tidak secara langsung. Pasalnya jika keladi mendapatkan cahaya matahari terlalu kuat justru akan membuat daunnya menjadi kering dan gosong.
2. Kelembapan.
Untuk mendukung pertumbuhannya, kamu perlu memperhatikan faktor kelembapan tanaman ini. Keladi merupakan tanaman yang berasal dari hutan tropis menghasilkan dedaunan musiman selama musim hujan dan hangat. Kamu bisa menempatkan tanaman keladi pada piring berisi kerikil dengan air di bawah wadahnya. Penguapan akan melembapkan udara di sekitar dan memberikan kelembapan yang diperlukan untuk tanaman hias keladi.
3. Suhu.
Masih berkaitan dengan kelembapan, suhu menjadi faktor selanjutnya yang perlu kamu awasi. Sebaiknya jauhkan tanaman dari ventilasi pemanas yang akan mengembuskan udara kering. Jangan letakkan tanaman keladi di jendela atau pintu yang memberikan akses angin untuk masuk. Simpan tanaman di area yang memiliki suhu setidaknya 65 derajat Fahrenheit (18 derajat Celcius).
4. Penyiraman.
Perlu diingat, jangan berikan air secara berlebihan pada tanaman ini. Sebelum melakukan penyiraman, kamu bisa menyentuh permukaan tanah terlebih dahulu. Pastikan kondisinya sudah terasa kering, lalu kamu bisa melakukan penyiraman. Pasalnya, kondisi air yang berlebihan pada keladi justru akan membuat akarnya menjadi cepat membusuk.
5. Pemupukan.
Bagi beberapa tanaman hias, terkadang ada yang memerlukan pemberian pupuk khusus. Namun berbeda dengan tanaman keladi, pada musim gugur dan musim dingin, kamu tidak perlu memberikan makanan khusus pada koleksi tanaman keladimu.
6. Pemotongan.
Nggak bisa dipungkiri beberapa permasalahan dan gangguan kerap muncul saat merawat tanaman. Salah satu yang dikeluhkan adalah adanya daun yang mengering, hal ini juga bisa terjadi pada tanaman keladi. Maka dari itu, ketika kamu menemukan kondisi ini, biarkan mereka bertahan sampai habis dan kemudian potong. Kamu bisa mengangkat akar, membiarkannya mengering dan menyimpannya pada gambut dalam kantong yang bisa membuat tanaman bernapas atau membiarkannya di tanah dan menghentikan penyiramannya.
7. Pemindahan keladi ke area indoor.
Keladi menjadi tanaman yang mudah beradaptasi dalam berbagai kondisi. Kamu juga bisa memindahkan tanaman hias ini dari perawatan outdoor ke area indoor. Bahkan hal ini juga dilakukan terutama ketika musim mulai dingin. Karena akar keladi akan mati jika terpapar suhu terlalu dingin. Namun memang harus dipahami bahwa menumbuhkan caladium di area indoor memiliki tantangan tersendiri. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan keladi yang memerlukan kelembapan tinggi. Maka dari itu kamu bisa menyesuaikan kondisi rumah dengan faktor-faktor penunjang pertumbuhan keladi agar tanaman ini tetap hidup sehat dan subur.
Recommended By Editor
- 10 Potret koleksi tanaman hias di kebun Soimah, ada janda bolong
- Cara merawat tanaman keladi di area indoor, perhatikan pilihan lokasi
- 10 Jenis tanaman hias daun yang paling ramai dicari, termasuk keladi
- 7 Jenis keladi hijau merah, cantik dan cocok untuk hiasan rumah
- Cara merawat keladi merah baret agar subur dan rimbun