Brilio.net - Kebutuhan akan alat elektronik sudah mulai merebak di masyarakat seiring teknologi yang semakin maju. Harga beli yang tinggi membuat tidak semua orang bisa memiliki. Bagi para pebisnis celah itu ternyata benar-benar dioptimalkan. Jogja, salah satu kota besar di Indonesia jadi salah satu target membuka penyewaan iPhone.

Migrasinya masyarakat yang berbondong-bondong menggeser penggunaan smartphone berbasis Android ke iPhone jadi ide awal buka iPhone. Gaya hidup orang di kota besar yang cenderung lebih cepat mengikuti perkembangan terbaru membuat usaha sewa iPhone lebih cepat berkembang.

bisnis jasa sewa iphone © 2024 brilio.net

foto: mgg/@Robiul Adil

Dewantoro pemilik DKY Photography Rent yang mengklaim sebagai penyewaan iPhone pertama di Jogja menyebut sempat riset di beberapa kota besar sebelum membuka bisnis sewa iPhone di Jogja. Dewantoro yang di Jogjakarta sebagai pendatang menceritakan risetnya di awal tahun 2022.

"Saya awalnya riset soal bisnis jasa iPhone di Jakarta, Malang, dan Bogor, makanya saya berani ikut membukanya di Jogja, " katanya beberapa waktu lalu.

Jasa sewa iPhone miliknya ini sebenarnya adalah ekspansi bisnis sewa kamera yang sudah dilakukannya sejak tahun 2015. Lantaran sudah ada pengalaman soal persewaan kamera itu, menurutnya, membuat jasa sewa iPhone miliknya berkembang cepat.

"Kami promosinya ya lewat IG. Awalnya stok iPhone cuma 4 unit, otomatis permintaan makin banyak ya kita nambahin sampai total sekarang ada 30-an unit," jelasnya.

Pengalaman dari owner jasa sewa lainnya Kasyful Albab, pemilik Sewa iPhone Nusantara ternyata berbeda. Seorang mahasiswa yang masih aktif kuliah mendapat ide membuka jasa ketika mendapat kesempatan penugasan dalam pendokumentasian.

"Ide penyewaan iPhone ini berawal saat saya kesulitan mencari jasa penyewa pada waktu membutuhkan iPhone. Karena saya sangat terbantu dengan kemanfaatan iPhone sebagai alat pendokumentasian pasti juga akan dirasakan orang lain, " ucapnya.

Kesadarannya tentang pentingnya mengelola uang membuatnya terdorong untuk membuka sebuah usaha. "Akhirnya saya mencoba nih. Uang saya sebagian, saya gunakan untuk investasi jangka pendek, buka usaha sewa iPhone, " ujarnya.

bisnis jasa sewa iphone © 2024 brilio.net

foto: mgg/@Robiul Adil

Kasyful Albab menceritakan ia berhasil membuka Sewa iPhone Nusantara sejak Februari 2022. "Mulai dari unit yang sedikit, lama-lama berkembang dan sekarang sudah banyak yang menyewa," katanya.

Banyaknya permintaan dalam transaksi penyewaan iPhone terlihat pada kedua pengusaha ini yang sampai berhasil membuka cabang baru. Dewantoro menyebut ia membuka bisnis sewa kamera tahun 2015 di Kebumen, mulai di Jogka tahun 2018, dan Godean itu baru kemaren 2024.

Sedangkan untuk Sewa iPhone Nusantara milik Albab sudah mempunyai lokasi usaha di Jogja dan di Surakarta. Pengalaman mereka yang menjalankan usahanya sudah sekitar 2 tahun membuatnya mengetahui bagaimana klien memanfaatkan iPhone miliknya.

"iPhone bukan tentang gengsi saja, tetapi juga penggunaannya. Contohnya saja konser, di sana dilarang membawa kamera DSLR atau mirrorless, tetapi tidak untuk iPhone," jelas pria Klaten.

Dewantoro menguatkan pendapat tentang sewa iPhone bukan hanya soal gengsi. Namun, tak sedikit juga yang menyewa iPhone untuk kebutuhan.

"Kita tu ngga mengatakan kalo bukan buat gengsi ya. Itu tetap ada sekitar 30 persen-lah. Penilaian orang-orang kan masih jelek ya soal iPhone, kasian tuh sama 70 persen lainnya yang memang lagi butuh, " ungkapya.

Umam, santri Krapyak, Jogja, sebagai salah satu anak muda yang menyewa iPhone mengaku sudah menyewa 2 kali. Ia menyewa iPhone karena memang butuh iPhone untuk mendokumentasikan acara.

"Saya menyewanya tahun lalu buat mendokumentasikan ketika ada tamu dari Jakarta datang ke Jogja. Kedua kalinya, saya pinjam di Februari kemaren, buat ikut acara selawatan Habib Syech," terang Umam.