Usai mengundurkan diri sebagai relawan Covid-19, perempuan lulusan Universitas Mega Buana Palopo itu memberanikan diri melamar kerja di Arab Saudi sebagai perawat.
Kali ini usaha Olivia berbuah manis. Dia dinyatakan lulus dan diterima di salah satu klinik di Arab. Namun di tengah perjalanan itu tidak selancar yang dibayangkan. Perempuan lulusan Bidan itu sempat menunggu tanpa kepastian selama 6 bulan. Orang-orang disekitarnya bahkan sempat berpikir dirinya kena tipu iklan lowongan pekerjaan.
"Saya menunggu selama kurang lebih 6 bulan lamanya, bahkan selama 6 bulan itu semua orang tidak ada yang mendukung kecuali keluarga inti dan 1 orang terdekatku saat itu," ungkapnya.
"Karena mereka pikir saya ditipu, dan setelah banyak drama akhirnya pengurusannya selesai dan Klinik di Saudi mengeluarkan tiket pesawat," lanjutnya.
Mencari kerja hingga ke Arab Saudi bisa dibilang langkah yang nekat bagi Olivia. Tanpa pengetahuan tentang bahasa Arab dan keterbatasan berbahasa Inggris, Olivia nekat melamar pekerjaan tersebut.
"Saya kesini modal nekat tidak tau bahasa arab, bahasa inggris juga minim hehe, tapi alhamdulillah sekarang udah bisa bahasa arab sedikit," katanya.
Kini Olivia menjadi asisten dokter di sebuah klinik di Arab Saudi. Dia pun bisa membahagiakan orang tuanya dengan mengirim gajinya dengan nominal cukup besar yaitu Rp 10.400.000. Dia mengaku mulai terbiasa dengan bahasa arab karena sering mendengar orang di sekitarnya.
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu punya kisah perjuangan mencari kerja yang sama dengan Olivia? Coba komentar pengalaman mencari kerja kamu, ya.