Brilio.net - Puasa adalah suatu amalan atau ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari hawa nafsu, baik makan, minum, dan perbuatan buruk yang bisa membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Secara hukum Islam, puasa terbagi menjadi dua, yakni puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan oleh umat muslim seperti puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Sedangkan puasa sunnah adalah puasa yang apabila tidak dilaksanakan tidak berdosa, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Puasa merupakan ibadah yang termasuk dalam rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan sholat. Ada banyak macam puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah di antaranya puasa Tasu'a dan Asyura. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (12/8) dari sekian banyak puasa sunnah, Rasulullah menjelaskan bahwa puasa Tasu'a dan Asyura merupakan puasa paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu bulan Al-Muharram."
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan utama bagi umat Islam. Sebagai bulan pergantian tahun Hijriyah, banyak amalan-amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketaqwaan di hadapan Allah, salah satunya yaitu melaksanakan puasa sunnah Tasu'a dan Asyura.
Waktu melaksanakan puasa Tasu'a dan Asyura.
Puasa Tasu'a diambil dari kata Tis'a yang artinya sembilan. Oleh karena itu, puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan, Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah di bulan Muharram yang sangat dianjurkan pada tanggal 10 Muharram. Hari ke-10 Muharram ini adalah hari yang mulia. Hari yang menyimpan sejarah yang mendalam, dan tidak bisa dilupakan. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma berkata:
"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam melakukan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura, maka para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, ia adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani"."
Salah satu keutamaan melaksanakan puasa sunnah Tasu'a yaitu untuk menyelisihi orang yahudi, sebab dalam budaya Yahudi dan Nasrani, tanggal 9 Muharram merupakan tanggal yang diagungkan. Sementara puasa Asyura memberikan manfaat kepada yang menjalankan, yakni dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.
Tata cara puasa Tasu'a dan Asyura.
foto: freepik
Setiap ibadah yang dilakukan oleh umat muslim selalu terdapat tata cara dan niat untuk melakukannya sesuai syariat agama, tak terkecuali puasa Tasu'a dan Asyura. Ada pun tata cara puasa Tasu'a dan Asyura adalah sebagai berikut.
1. Membaca niat.
Setiap ibadah yang dilakukan sebagai umat muslim, harus selalui di awali dengan niat karena Allah. Selain itu juga terdapat niat doa yang harus dibaca saat akan menunaikan ibadah. Dalam mengucapkan niat puasa, seorang muslim dapat membacanya dalam hati ataupun mengucapkannya secara lirih.
Niat Puasa Tasu'a
Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatit tasu'a lillahi ta'aalaa
Artinya:
"Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah."
Niat Puasa Asyura
"Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah."
2. Sahur.
Sama seperti puasa wajib di bulan Ramadhan, dalam menjalankan puasa sunnah juga kita disarankan untuk melaksanakan sahur. Hukum sahur adalah sunnah, apabila dikerjakan Anda akan mendapatkan pahala namun jika tidak dilakukan maka tidak apa-apa. Dalam artian, puasa tetap sah meskipun tanpa sahur.
3. Menahan diri nafsu.
Guna ibadah puasa yaitu menjaga diri dari nafsu. Saat puasa, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan adalah hal yang wajib dilakukan. Misalnya, Anda dilarang makan, minum, marah, mabuk dan lain sebagainya sebelum waktu buka puasa.
4. Berbuka puasa.
Seperti puasa wajib dan sunnah lainnya, puasa sunnah Tasu'a dan Asyura juga diakhiri dengan berbuka puasa. Salah satu sunnah dalam berbuka adalah menyegerakannya saat sudah memasuki waktu berbuka. Saat berbuka usahakan membaca doa berbuka puasa sebagai rasa syukur atas puasa yang sudah dilakukan pada hari itu.
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
"Ya Allah, untuk-Mu atau karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura.
1. Termasuk ibadah sunnah Rasulullah.
Dengan mengerjakan puasa Tasu'a dan Asyura berarti seorang muslim tersebut mengerjakan ibadan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah. Puasa Asyura merupakan salah satu dari empat amalan sunnah yang tak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah seumur hidupnya. Rasulullah sangat bersemangat untuk mengerjakan puasa Asyura tersebut. Dari riwayat Ibnu Abbas, beliau berkata:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah benar-benar perhatian dan menyengaja untuk mengerjakan puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, yaitu hari Asyura dan puasa bulan Ramadhan."
2. Dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
Rasulullah bersabda:
"Puasa Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu."
Seorang muslim yang menjalankan puasa Tasu'a dan Asyura maka ia akan dihapuskan dosa-dosanya selama setahun lalu. Dan untuk memeroleh keutamaan ini, tentunya harus diiringi dengan amalan-amalan lain terutama ibadah wajib bagi umat muslim.
3. Termasuk puasa sunnah yang paling utama.
Selain puasa wajib, dalam Islam terdapat pula berbagai macam puasa sunnah. Dari sekian banyak puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah, puasa Asyura merupakan puasa yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan. Rasulullah sangat menganjurkan kepada umat muslim yang melaksanakan puasa Asyura dengan melengkapinya berpuasa di hari sebelumnya maupun sehari setelahnya seperti pada tingkatan puasa di bulan Muharram sebagai berikut:
- Berpuasa di hari ke-9, 10, dan 11 di bulan Muharram. Artinya Anda tidak hanya berpuasa Asyura tetapi juga puasa Tasu'a.
- Berpuasa dua hari saja yakni pada hari ke-9 dan 10, atau hari ke-10 dan 11.
- Berpuasa pada tanggal 10 Muharam saja.