Dua siswa SMP di Chicago, Camarria Williams dan Jonathon Rodriguez, baru saja membuat gebrakan di dunia sains. Mereka menemukan senyawa antikanker yang berasal dari kotoran angsa di Taman Garfield Park Lagoon. Penemuan ini merupakan bagian dari program penelitian Universitas Illinois di Chicago (UoIC) yang melibatkan siswa dalam eksplorasi ilmiah.

Awalnya, Williams dan Rodriguez hanya ingin mengumpulkan sampel lingkungan untuk proyek penelitian mereka. Namun, siapa sangka bahwa kotoran angsa yang mereka pilih justru mengandung bakteri Pseudomonas idahoensis yang memiliki potensi medis yang luar biasa. Senyawa yang dihasilkan oleh bakteri ini dinamakan oframide N.

Pengujian lebih lanjut mengungkapkan fakta mengejutkan: oframide N mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker seperti melanoma dan kanker ovarium. Penemuan ini bahkan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ACS Omega, yang mencantumkan nama Williams dan Rodriguez sebagai rekan penulis.

Penemuan ini menunjukkan bahwa sains bisa muncul dari tempat yang tidak terduga. "Kami tidak pernah menyangka bahwa kotoran angsa bisa membawa dampak sebesar ini dalam dunia medis," ungkap Dr. James Anderson, peneliti utama UoIC, seperti yang dilansirbrilio.netdari Oddee pada Rabu (11/12).

Williams dan Rodriguez awalnya memilih kotoran angsa hanya karena rasa ingin tahu. Mereka penasaran dengan apa yang bisa ditemukan dari sampel yang tampaknya sepele ini. Ternyata, pilihan mereka membawa dampak besar dalam dunia medis.

Di laboratorium UoIC, mereka memeriksa kotoran tersebut bersama para peneliti. Tidak ada yang menyangka bahwa bakteri Pseudomonas idahoensis akan ditemukan di sana. Penemuan ini segera memicu rangkaian penelitian mendalam.

"Kami berpikir ini hanya proyek biasa. Ternyata hasilnya sangat luar biasa," kata Camarria Williams dengan penuh antusias. Penemuan ini membuka potensi penelitian lanjutan yang lebih luas.

Para peneliti UoIC melakukan pengujian terhadap bakteri yang ditemukan. Bakteri tersebut menghasilkan senyawa orfamide N yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya, menciptakan sensasi di dunia medis.

Pengujian laboratorium menunjukkan bahwa senyawa ini efektif menghambat pertumbuhan sel kanker, khususnya pada kanker ovarium dan melanoma yang terkenal sulit ditangani. Para peneliti yakin ada potensi besar untuk mengembangkan obat baru.

"Kami sangat terkejut dengan hasil ini," ujar Dr. James Anderson. Penemuan ini menjadi terobosan tak terduga dalam pencarian senyawa antibiotik baru.

Meski penelitian masih dalam tahap awal, hasilnya menjanjikan. Senyawa oframide N kini menjadi perhatian serius para ilmuwan di seluruh dunia. Potensinya untuk dikembangkan sebagai obat kanker sangat besar.

Pengujian lanjutan akan dilakukan untuk memastikan efektivitasnya. Tim peneliti berharap senyawa ini bisa menjadi basis pengobatan kanker di masa depan, meski perjalanan panjang dalam pengembangan medis masih harus ditempuh.

"Ini bukan sekadar proyek sekolah, tapi langkah nyata menuju inovasi medis," ujar Dr. Anderson. Harapan besar kini disematkan pada senyawa unik yang lahir dari sebuah eksperimen sederhana.