Brilio.net - Siapa bilang orang Indonesia nggak bisa mendunia? Kalau masih ada anggapan semacam itu, sebaiknya berpikir lagi deh. Sebab, tanpa kita sadari, sebenarnya banyak orang Indonesia khususnya anak muda yang saat ini sudah dikenal di dunia internasional.
Lihat saja Rich Brian, rapper, produser, sekaligus penulis lagu asal Indonesia yang menggebrak panggung musik dunia. Rich Brian berhasil meraih cita-citanya menjadi artis Asia pertama yang menduduki posisi puncak di iTunes untuk musik hip-hop. Kisah perjuangan Rich Brian sebagai orang Indonesia yang berjuang hingga dapat bersinar di kancah internasional ini dituangkan dalam lagu terbarunya yang berjudul KIDS.
Lalu ada juga Melati Wijsen dan Isabel Wijsen, dua bersaudara yang konsisten memerangi sampah plastik di Bali. Lewat perjuangan kedua remaja ini, sekarang di Pulau Dewata pemakaian kantong plastik dilarang. Dua remaja ini menginisiasi program Bye Bye Plastic Bags. Gagasan ini pula yang membuat mereka meraih Penghargaan Bambi di Berlin, Jerman, pada 16 November 2017 lalu.
“Kami berdua mulai gerakan ini karena melihat banyak sampah plastik di sekitar rumah kami di Bali. Dari situ kami terus berjuang untuk mengurangi sampah plastic. Kami tahu anak muda hanya 25% dari populasi dunia, tapi anak muda 100% masa depan dunia,” ujar Isabel.
Satu lagi orang Indonesia yang tanpa kita sadari karyanya sangat dekat dengan keseharian masyarakat dunia. Di era digital saat ini, siapa yang nggak tahu teknologi 4G LTE. Teknologi ini sudah tersemat hampir di semua perangkat seluler. Tapi siapa sangka, salah satu pengembang teknologi 4G LTE sejatinya adalah orang Indonesia.
Dia adalah Prof Dr Khoirul Anwar. Ia adalah penemu sekaligus pemilik Japan dan US patent Double Fast Fourier Transform (FFT) yang di kemudian hari dipakai dalam teknologi 4G LTE.
"Awalnya penemuan saya yang saya tuangkan dalam proposal penelitian saat diikutkan di International Conference diremehkan. Mereka menganggap teknik double FFT tidak bisa digunakan,"terang Khoirul.
Tapi Khoirul nekat mempertahankan gagasannya dan mematenkan temuannya itu. Saat mematenkan, sensei (guru atau profesor, red)-nya memberikannya semangat. Saat itu sang sensei berujar bahwa paten yang bagus adalah karya yang sederhana tapi hasilnya luar biasa dan tidak terpikirkan oleh orang sebelumnya.
Akhirnya temuannya itu diakui dalam sebuah simposium teknologi elektronik di California, Amerika. Dalam pertemuan ini Khoirul mewakili Benua Asia. Ia pun mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari publik dunia tentang penemuannya itu.
Jadi masih mau bilang orang Indonesia nggak hebat? Mereka inilah yang sukses menyalakan nama Indonesia di dunia internasional. Mereka juga sekaligus membuktikan semangat Tidak Ada Yang Tidak Bisa. Wajar jika mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk Bank OCBC NISP yang juga mengusung semangat yang sama, Tidak Ada Yang Tidak Bisa (TAYTB).
Semangat ini pula yang membuat bank swasta nasional ini menggelar kampanye #NyalakanIndonesia. Gerakan ini mengajak masyarakat memerdekakan diri dari rasa takut, ragu dan tidak percaya diri agar dapat meraih aspirasinya, termasuk mencapai kemerdekaan finansial.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja
Menurut Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, sosok seperti Rich Brian merupakan living example seseorang yang memiliki semangat Tidak Ada Yang Tidak Bisa. Dengan semangat ini, Rich Brian berhasil menyalakan Indonesia di kancah internasional.
“Dengan gerakan #NyalakanIndonesia, kami ingin mengajak lebih banyak anak bangsa untuk tidak mudah menyerah, mau kerja keras dan punya tekat yang kuat untuk meraih aspirasinya dengan semangat Tidak Ada Yang Tidak Bisa. Melalui gerakan ini, kami ingin lebih banyak masyarakat Indonesia yang dapat menyalakan Indonesia di kancah internasional,” ujar Parwati dalam acara gerakan #NyalakanIndonesia yang dihelat di Monumen Nasional (Monas), baru-baru ini dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.
Dalam acara ini, Bank OCBC NISP juga memberikan TAYTB Awards kepada 17 anak bangsa yang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai bidang, mulai dari industri perfilman, fashion, temuan di bidang teknologi, hingga aksi pelestarian lingkungan.
Gerakan #NyalakanIndonesia di awali dengan dinyalakannya instalasi lampu berbentuk peta Indonesia dan Nyalakan Indonesia sebagai bagian dari “Monas Week–Festival of Light” yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 10 hari sejak 15 – 25 Agustus 2019.
Recommended By Editor
- 8 Fakta ajang yang ngajak insan kreatif mengubah keraguan jadi bukti
- Nih ajang yang mengajak anak muda bikin karya kreatif gak tau batas
- Karya-karya luar biasa ini dibuat terilhami mimpi
- Kisah di balik foto seleb dan orangutan ini bikin salut
- Gerakan cinta laut, Bakamla ajak warga bersih-bersih laut Jakarta