Tujuan dan Manfaat Observasi.
foto: freepik.com
a. Tujuan observasi.
Observasi tentu memiliki tujuan yang mendasarinya untuk dilakukan, maka dari itu berikut ini tujuan dari observasi.
1. Menggambarkan objek yang diamati.
Ketika akan melaksanakan observasi, tentunya seorang observer harus bisa menggambarkan objek yang telah diamati untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.
2. Mendapat sebuah kesimpulan.
Hasil akhir dari dilakukannya observasi adalah adanya laporan yang didalamnya mengandung kesimpulan tentang hasil pengamatannya.
3. Mendapatkan data dan informasi.
Adanya informasi dimanfaatkan oleh para peneliti untuk mendapatkan data bagi penelitian mereka. Sehingga laporan hasil observasi tidak hanya berbentuk teks bacaan, melainkan juga karya ilmiah.
4. Tujuan adanya observasi adalah untuk mencatat keadaan yang tidak dapat diaplikasikan dalam eksperimen.
5. Observasi bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang dapat diuji kualitasnya, serta menimbulkan spekulasi tentang peristiwa tersebut dalam aturan nyata.
b. Manfaat observasi.
Observasi memiliki manfaat bagi observer atau kehidupan, berikut ini manfaat observasi.
1. Mendapatkan hasil yang dapat digunakan sebagai bahan acuan atau memprediksi suatu kejadian yang akan datang.
2. Mendapatkan hasil yang bisa direlevansikan dengan penelitian yang sudah ada.
3. Menjelaskan suatu objek atau peristiwa yang diobservasi.
4. Menemukan sebuah penemuan baru jika dikombinasikan dengan sebuah eksperimen.
5. Sebagai pembuktian dari sebuah isu tidak jelas yang telah berkembang.
Jenis Observasi.
foto: freepik.com
Observasi memiliki tiga jenis, yaitu observasi partisipatif, observasi sistematis, dan observasi eksperimental, berikut penjelasannya.
1. Observasi partisipatif.
Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan dengan cara aktif terlibat secara langsung dalam hal yang diobservasinya. Dalam hal ini, seorang observer harus terjun langsung untuk melakukan proses dari apa yang diamati, sehingga dapat diketahui dan mendapatkan secara jelas mengenai gambaran yang sedang diobservasi.
2. Observasi sistematis.
Observasi sistematis merupakan observasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah dirancang sebelumnya tanpa menyalahi aturan tersebut. Untuk melakukan observasi jenis ini, yang perlu dilakukan seorang observer adalah menentukan terlebih dahulu faktor yang mendasari observasi berdasarkan kategorinya.
3. Observasi eksperimental.
Observasi eksperimental adalah jenis observasi yang dilakukan secara eksperimen atau percobaan pada suatu kegiatan atau situasi. Jenis observasi ini sangat menyita waktu dan biaya, karena pada dasarnya eksperimen tidak dapat dilakukan hanya dalam sekali percobaan.
Sumber: Sutarno. 2019. Cermat Berbahasa Indonesia. Jawa Barat: Penerbit CV. Jejak.
Nasution, dkk. 2021. Teks Laporan Hasil Observasi untuk Tingkat SMP Kelas VII. Penerbit Guepedia.