Ciri-ciri kepemimpinan otoriter

otoriter dan penjabarannya  berbagai sumber

foto: unsplash.com

Para pemimpin otoriter melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan para karyawannya. Seorang ahli bernama Sutikno memberikan ciri-ciri atau indikator kepemimpinan otoriter yaitu sebagai berikut:

1. Segala keputusan diambil sendiri oleh pemimpin.
2. Tugas-tugas bawahan diperinci oleh pemimpin.
3. Dalam bersikap kepada bawahan, pemimpin melibatkan perasaan pribadinya sehingga lebih bersifat subjektif.
4. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi atau mengajukan pendapat, tetapi itu hanya sebagai lips service saja.

Sedangkan menurut Wirawan, ciri gaya kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut:

1. Kebebasan pemimpin untuk menggunakan kekuasaannya dalam kepemimpinan tinggi.
2. Kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya tidak ada.
3. Semua keputusan kebijakan dan operasional diambil oleh pemimpin sedangkan pengikut hanya pelaksana keputusan.
4. Pemimpin memiliki hak prerogatif dan hak untuk memberikan perintah dan wajib dihormati oleh para pengikutnya.
5. Tidak ada pendelegasian wewenang dari pemimpin ke pengikut.

Aspek gaya kepemimpinan otoriter

otoriter dan penjabarannya  berbagai sumber

foto: Amy Hirschi/Unsplash

Terdapat beberapa pengelompokkan gaya kepemimpinan yang kerap diterapkan oleh pemimpin otoriter yaitu:

1. Aspek perilaku
Pemimpin dengan gaya otoriter cenderung menggunakan perilaku yang diktatik, di mana pemimpin cenderung menuntut bawahannya untuk memiliki prestasi dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Selain itu, pemimpin yang otoriter memiliki kemampuan untuk memanipulasi pesan yang disampaikan oleh orang lain.

2. Aspek kekuasaan dan wewenang
pemimpin yang otoriter memiliki kecermatan dalam memantau bawahannya. Selain itu, pemimpin otoriter juga cenderung meremehkan kompetensi bawahan dengan tidak memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengungkapkan pendapat mereka dan mengabaikan saran yang diberikan oleh bawahannya.

Sumber: Kusumastuti. 2018. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Otoriter Terhadap Subjective Well-Being Pada Karyawan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.