Brilio.net - Tentunya kamu sudah nggak asing lagi dengan pantun. Memang nggak semua orang pandai berpantun, namun setiap orang pasti mengetahui pantun. Pantun merupakan bentuk karya sastra lama yang masih populer hingga saat ini.
Pantun sendiri sudah dikenal luas dan bisa digunakan dalam berbagai acara. Salah satunya dalam upacara adat di berabagi daerah, sebagai hiburan atau untuk menyampaikan pesan bijak sebagai petuah hidup.
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama, yang umumnya terdiri dari empat bait dengan masing-masing bait bersajak a-b-a-b. Tak hanya itu, pantun juga memiliki makna yang mendalam dan beragam.
Nah, bagi kamu yang sedang mempelajari sebuah pantun. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, berikut pengertian, ciri, struktur, dan jenis pantun, Jumat (25/2).
1. Pengertian pantun.
foto: freepik.com
Menurut Kusmayadi Ismail dalam bukunya Think SMART Bahasa Indonesia, pantun merupakan jenis puisi lama yang mempunyai ciri khas, yakni terdapat sampiran dan isi.
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (melayu), tiap bait biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Menurut Waridah E dalam bukunya EYD + Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia, pantun adalah jenis puisi lama milik budaya asli Indonesia. Kata "Pantun" berasal dari akar kata "tun" dalam bahasa jawa kuno berarti tuntunan, dalam bahasa indonesia berarti mengatur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa arti kata pantun adalah sama dengan aturan atau susunan.
2. Ciri-ciri pantun.
foto: freepik.com
Pantun memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan berbagai jenis puisi lama lainnya. Nah, berikut ini ciri-ciri dari pantun.
a. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
b. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
c. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b
d. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
e. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
3. Struktur pantun.
foto: freepik.com
Pantun memiliki struktur yang terdiri dari bait, baris, kata, suku kata, rima, sampiran, isi. Berikut ini merupakan penjelasan dari struktur pantun.
a. Bait, Bait dibaca (ba-it), adalah banyaknya baris dalam sebuah pantun. Misalnya (sua baris, empat baris atau dan delapan baris).
b. Baris atau larik, adalah kumpulan beberapa kata yang memiliki dan dapat membentuk sampiran atau isi dalam sebuah pantun.
c. Kata, kata merupakan gabungan dari suku kata yang memiliki arti. Lebih lanjut, ada beberapa kata-kata yang hanya terdiri dari satu suku kata.
d. Suku kata, adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu embusan nafas.
e. Rima, adalah pola akhiran atau huruf vokal terakhir yang ada di pantun.
f. Sampiran, adalah bagian pantun yang terletak pada baris ke 1 dan 2, yang merupakan awal dari sebuah pantun. Arti lain dari sampiran merupakan unsur suasana yang mengantarkan menuju isi atau maksud pantun tersebut.
g. Isi, adalah bagian pantun yang terletak pada baris ke 3 dan 4 yang merupakan isi kandungan atau pokok atau tujuan dari pantun.
4. Jenis pantun.
foto: freepik.com
Berdasarkan dari isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis. Berikut ini merupakan jenis-jenis pantun yang perlu kamu pahami.
a. Pantun nasehat.
Pantun nasehat memiliki isi dengan tujuan untuk memberikan pesan moral, didikan yang berguna, kebijakan, hingga ajakan untuk berbuat baik.
contoh:
Buah apel buah setroberi
Dibawa ke pasar pakai keranjang
Perbaiki dulu diri sendiri
Jangan malah menghujat orang
b. Pantun jenaka.
Pantun jenaka adalah pantun yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur. Pantun jenaka juga sering digunakan untuk menyindir yang bersifat sebagai hiburan supaya suasana menjadi riang dan gembira.
contoh:
Induk ayam lahirkan banyak piyik
Ternyata induk punya Pak Pablo
Sahabatku yang amat cantik
Sayangnya masih jomblo
c. Pantun teka-teki.
Pantun teka-teki memiliki ciri-ciri terdapat pertanyaan pada akhir baris pantun.
Contoh:
Ada si tuan pakai celana
Melihat bintang di malam hari
Jikalau tuan memang bijaksana
Binatang apa tanduk di kaki?
jawaban: ayam jantan
d. Pantun cinta.
Sesuai dengan namanya, pantun cinta memiliki arti yang berhubungan dengan cinta, romantis, kerinduan bagi pasangan, teman, keluarga dan lain sebagainya.
contoh:
Pergi ke Bandung cari teman
Tidak lupa bawa peta
Jangan ragu untuk berdekatan
Karena aku orangnya setia
e. Pantun Agama.
Pantun agama bisa dikatakan sama dengan pantun nasihat yang memberikan nasehat untuk manusia. Namun, pantun agama isinya lebih spesifik karena membahas tentang manusia dan pencipta-Nya.
contoh:
Tekun kita beramal ibadah
Untuk belanja di kemudia hari
Kita serahkan kehadirat Allah
Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi
f. Pantun peribahasa.
Pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang emmiliki susunan tetap.
contoh:
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
g. Pantun kiasan.
Pantun kiasan menyampaikan pesan secara tersirat atau menggunakan kalimat kiasan.
contoh:
Aduhai betapa cantiknya gambar mozaik
Sungguh lebih cantik daripada bulu domba
Tetaplah dan terus berbuat baik
Meskipun kebaikanmu dibalas air tuba
Recommended By Editor
- 85 Pantun gombal ikan hiu, buat doi tersipu malu
- 13 Pantun lucu tapi nggak nyambung ini bikin garuk kepala
- 55 Pantun bucin bahasa Jawa, bisa bikin doi ketawa
- 55 Pantun selamat makan, bikin lahap menyantap hidangan
- 55 Pantun lucu hari libur, bikin gebetan merasa terhibur
- 55 Pantun lucu Jarjit 'Upin & Ipin', garing tapi bikin pecah suasana