Brilio.net - Dalam setiap penulisan yang ada di buku, cerita pendek, dan lainnya pasti tak pernah lepas dari paragraf. Nama lain paragraf adalah alinea. Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan atau ide.

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam setiap karangan tulisan. Karena dalam setiap paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf seperti kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas, hingga kalimat penutup.

Dengan adanya paragraf dapat berguna sebagai penanda pembukaan topik baru, memisahkan gagasan pokok yang satu dengan yang lainnya. Dengan begitu, para pembaca akan mudah memahami isi paragraf secara utuh.

Mungkin sebagian orang masih kesulitan saat menentukan dan membedakan jenis paragraf. Nah, untuk menunjang dan menambah pengetahuan terkait dengan paragraf yang berguna dalam sebuah penulisan. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/5), pahami fungsi, ciri, dan jenisnya paragraf.

 

 

Fungsi dan ciri paragraf.

Paragraf adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Fungsi paragraf.

Paragraf memiliki beberapa fungsi, seperti yang ditemukan oleh Keraf (1991) dinukil dalam buku yang berjudul "Pengembangan Keterampilan Menulis Paragraf" ditulis oleh Munirah. Berikut ini fungsi dari paragraf.

1. Sebagai tanda peralihan atau pergantian gagasan baru bagi kalangan yang terdiri beberapa paragraf, singkatnya ganti paragraf sama halnya dengan ganti pokok pikiran.

2. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

3. Dapat memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.

4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.

5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.

Selain itu, terdapat fungsi paragraf yang lainnya, di antaranya sebagai berikut.

- Paragraf sebagai alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.

- Paragraf sebagai alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.

- Sebagai pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.

- Sebagai alat untuk penyampai cuplikan pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.

- Paragraf sebagai keseluruhan karangan yang berfungsi untuk pengantar, transisi, dan penutup atau kesimpulan.

b. Ciri paragraf.

Ada beberapa ciri atau karakteristik dari paragraf menurut Tarigan (2008) dalam Munirah. Di antaranya sebagai berikut.

- Setiap paragraf dapat mengandung makna, pesan pikiran yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.

- Umumnya paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.

- Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran.

- Paragraf merupakan kesatuan koheren dan padat.

- Kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

 

Jenis paragraf.

Paragraf adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Paragraf memiliki beberapa jenis dan dikelompokkan menjadi tiga yaitu berdasarkan kalimat topiknya, berdasarkan fungsi dalam karangan, dan berdasarkan sifatnya. Dalam buku yang berjudul "Bijak Berbahasa Indonesia" yang ditulis oleh Dewi Rishe, dkk, berikut ini penjelasan mengenai jenis paragraf.

a. Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat topik.

1. Paragraf deduktif.

Bila dalam kalimat topik ditempatkan pada awal paragraf akan terbentuk paragraf deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, kemudian menyusul uraian atau rincian permasalahan paragraf.

2. Paragraf Induktif.

Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan pokok permasalahan paragraf.

3. Paragraf deduktif-induktif.

Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, maka paragraf tersebut disebut paragraf campuran. Karena kalimat pada akhir paragraf pada umumnya menegaskan kembali gagasan utama pada awal paragraf.

4. Paragraf penuh kalimat topik.

Paragraf penuh kalimat topik adalah paragraf yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimatnya yang bukan kalimat topik. Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya paragraf yang penuh dengan kalimat topik.

b. Jenis paragraf berdasarkan fungsi.

1. Paragraf pembuka.

Paragraf pembuka berfungsi sebagai pembuka tulisan. Paragraf ini berada di awal tulisan, yaitu di bawah judul atau subjudul.

2. Paragraf penghubung.

Paragraf penghubung berfungsi menghubungkan antara gagasan pada paragraf sebelumnya dan gagasan paragraf berikutnya. Paragraf ini berisi penjelasan ulang, penegasan pokok pikiran, atau menunjukkan arah tentang suatu yang akan dibahas selanjutnya.

3. Paragraf pokok.

Paragraf pokok berfungsi menyajikan suatu pokok bahasan. Paragraf ini menampilkan topik dan sub-sub topik yang saling berkaitan dalam membangun keutuhan sebuah tulisan. Paragraf ini yang menjadi inti tulisan, maka dari itu pembaca akan lebih berfokus pada paragraf pokok.

4. Paragraf penutup.

Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup tulisan. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menampilkan paragraf penutup. Yaitu dengan menyimpulkan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan kutipan, menyampaikan penilaian, mengemukakan tantangan, dan mengemukakan rekomendasi.

c. Jenis paragraf berdasarkan sifatnya.

1. Paragraf deskripsi.

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan untuk memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan oleh penulis.

2. Paragraf narasi.

Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengisahkan atau menceritakan. Seringkali paragraf narasi disamakan dengan paragraf deskripsi, namun yang membedakan yaitu narasi mementingkan urutan peristiwa atau kejadian.

3. Paragraf eksposisi.

Paragraf eksposisi bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima dan mengikutinya. Paragraf ini biasa digunakan untuk menyajikan ilmu pengetahuan, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.

4. Paragraf argumentasi.

Paragraf argumentasi bertujuan untuk menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis pada pembaca. Hal ini dilakukan untuk meyakini pembaca bahwa yang disampaikan itu benar.

5. Paragraf persuasi.

Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan paragraf argumentasi. paragraf ini mula-mula memaparkan gagasan dengan paragraf, bukti, atau contoh untuk meyakinkan para pembaca, kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, atau imbauan kepada para pembacanya.