Jenis paragraf.
foto: freepik.com
Paragraf memiliki beberapa jenis dan dikelompokkan menjadi tiga yaitu berdasarkan kalimat topiknya, berdasarkan fungsi dalam karangan, dan berdasarkan sifatnya. Dalam buku yang berjudul "Bijak Berbahasa Indonesia" yang ditulis oleh Dewi Rishe, dkk, berikut ini penjelasan mengenai jenis paragraf.
a. Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat topik.
1. Paragraf deduktif.
Bila dalam kalimat topik ditempatkan pada awal paragraf akan terbentuk paragraf deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, kemudian menyusul uraian atau rincian permasalahan paragraf.
2. Paragraf Induktif.
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan pokok permasalahan paragraf.
3. Paragraf deduktif-induktif.
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, maka paragraf tersebut disebut paragraf campuran. Karena kalimat pada akhir paragraf pada umumnya menegaskan kembali gagasan utama pada awal paragraf.
4. Paragraf penuh kalimat topik.
Paragraf penuh kalimat topik adalah paragraf yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimatnya yang bukan kalimat topik. Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya paragraf yang penuh dengan kalimat topik.
b. Jenis paragraf berdasarkan fungsi.
1. Paragraf pembuka.
Paragraf pembuka berfungsi sebagai pembuka tulisan. Paragraf ini berada di awal tulisan, yaitu di bawah judul atau subjudul.
2. Paragraf penghubung.
Paragraf penghubung berfungsi menghubungkan antara gagasan pada paragraf sebelumnya dan gagasan paragraf berikutnya. Paragraf ini berisi penjelasan ulang, penegasan pokok pikiran, atau menunjukkan arah tentang suatu yang akan dibahas selanjutnya.
3. Paragraf pokok.
Paragraf pokok berfungsi menyajikan suatu pokok bahasan. Paragraf ini menampilkan topik dan sub-sub topik yang saling berkaitan dalam membangun keutuhan sebuah tulisan. Paragraf ini yang menjadi inti tulisan, maka dari itu pembaca akan lebih berfokus pada paragraf pokok.
4. Paragraf penutup.
Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup tulisan. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menampilkan paragraf penutup. Yaitu dengan menyimpulkan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan kutipan, menyampaikan penilaian, mengemukakan tantangan, dan mengemukakan rekomendasi.
c. Jenis paragraf berdasarkan sifatnya.
1. Paragraf deskripsi.
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan untuk memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan oleh penulis.
2. Paragraf narasi.
Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengisahkan atau menceritakan. Seringkali paragraf narasi disamakan dengan paragraf deskripsi, namun yang membedakan yaitu narasi mementingkan urutan peristiwa atau kejadian.
3. Paragraf eksposisi.
Paragraf eksposisi bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima dan mengikutinya. Paragraf ini biasa digunakan untuk menyajikan ilmu pengetahuan, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.
4. Paragraf argumentasi.
Paragraf argumentasi bertujuan untuk menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis pada pembaca. Hal ini dilakukan untuk meyakini pembaca bahwa yang disampaikan itu benar.
5. Paragraf persuasi.
Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan paragraf argumentasi. paragraf ini mula-mula memaparkan gagasan dengan paragraf, bukti, atau contoh untuk meyakinkan para pembaca, kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, atau imbauan kepada para pembacanya.