Brilio.net - Argumentasi adalah garis penalaran yang dirancang untuk membuktikan suatu hal. Argumen bisa dibuat secara sederhana, diungkapkan dalam beberapa baris atau dibuat dengan sangat kompleks.
Terlepas dari panjang dan kompleksitasnya, semua argumen memiliki kerangka dasar yang sama yaitu, penulis menyatakan beberapa ide sentral, kemudian menyajikan bukti pendukung, kemudian meletakkannya dalam pola yang logis.
Argumentasi adalah pendapat yang didukung oleh fakta. Penulis menyebut opini sebagai klaim dan fakta sebagai bukti. Klaim tersebut dengan jelas menyatakan sikap tentang suatu topik atau masalah.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (13/4) berikut pengertian argumentasi, ciri, dan strukturnya.
Fakta yang disajikan untuk membuktikan klaim ini dapat mencakup alasan, statistik, fakta yang dikonfirmasi, penelitian ahli, dan dalam beberapa kasus, dapat diambil dari pengalaman pribadi.
Agar klaim menjadi persuasif, penulis argumen harus mendukungnya dengan bukti paling efektif yang berasal dari berbagai sumber yang kredibel. Sumber yang dapat dipercaya bisa berasal dari situs web, laporan, dan artikel yang dikembangkan oleh para ahli di suatu bidang. Dalam beberapa kasus, jurnalis investigasi juga dapat dianggap sebagai sumber yang kredibel jika penelitian didasarkan pada sumber yang kredibel.
Pengertian Argumentasi
foto: pixabay.com
Argumentasi adalah turunan dari verba to argue (Bahasa Inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Sedangkan menurut Merriam-Webster, argumentasi adalah serangkaian alasan, pernyataan, atau fakta yang koheren, yang dimaksudkan untuk mendukung atau menetapkan suatu sudut pandang.
Kemudian menurut Keraf (1997), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain, sehingga mereka percaya, dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Dengan beberapa pengertian tersebut, dapat diketahui paragraf argumentasi memiliki tujuan untuk menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan itu benar, penulis akan menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang dapat mendukung dan sulit dibantah.
Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan menggunakan pola sebab-akibat, yaitu dengan menyampaikan terlebih dahulu sebabnya, kemudian diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, pola sebab-akibat juga dapat diubah menjadi akibat-sebab, dengan cara menyampaikan terlebih dahulu akibat kemudian mencari sebabnya.
Struktur Argumentasi
foto: pixabay.com
- Pendahuluan, yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
- Tubuh argumen, yang ditujukan untuk membuktikan kebenaran yang disampaikan dalam argumen. Kebenaran ini harus dianalisis, disusun dan disajikan melalui observasi, eksperimen, penyusun fakta, serta cara pikir yang logis.
- Kesimpulan atau ringkasan, yang bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
Ciri-ciri Argumentasi
foto: pixabay.com
- Menjelaskan pendapat untuk meyakinkan pembaca.
- Memiliki fakta sebagai pembuktian yang disajikan dalam bentuk gambar, grafik, dan lain-lain.
- Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
- Penutup berisi kesimpulan.
- Penjelasan dalam argumentasi disampaikan secara logis.
- Bersifat nonfiksi atau ilmiah.
Langkah-langkah membuat argumentasi
1. Tentukan topik pendapat yang dapat dikembangkan.
2. Menentukan tujuan berargumentasi.
3. Menyusun kerangka paragraf yang akan dibuat berdasar topik dan tujuan berargumentasi.
4. Mencari fakta, data, informasi, serta bukti yang dibutuhkan dan sesuai dengan kerangka argumentasi yang telah dibuat.
5. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf argumentasi.
Komponen Argumentasi
foto: pixabay.com
- Klaim atau pernyataan posisi, pendapat atau pandangan peneliti.
- Data atau fakta, untuk menunjuk pada fakta yang merupakan hasil dari penerapan metode dan teknik pengumpulan data tertentu. Selain itu, fakta atau data juga merupakan hasil analisis data dengan metode dan teknik tertentu.
- Warrant atau jaminan, untuk menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa pandangan dari para ahli yang mendukung pernyataan posisi penulis.
- Backing atau pendukung, yang menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa hasil-hasil penelitian terdahulu untuk memberikan dukungan pada komponen jaminan.
- Modal qualifier atau keterangan modalitas, yaitu peranti yang mempertajam pernyataan posisi. Dikatakan sebagai peranti yang mempertajam karena keterangan modalitas membatasi lingkup pernyataan posisi sehingga menjadi semakin spesifik.
- Rebuttal atau pengecualian atau bantahan, yang berupa pernyataan pengecualian yang akan sangat menentukan berlaku atau tidaknya pernyataan posisi terkait dengan kondisi tertentu.
Hal yang perlu diperhatikan dalam argumentasi
- Berpikir sehat, kritis, dan logis.
- Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkai untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
- Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
- Menggunakan bahasa yang baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah penafsiran.