Jenis-jenis e-commerce.

<img style=

foto: Unsplash/Myriam Jessier

Berdasarkan karakteristiknya, terdapat empat jenis e-commerce yaitu sebagai berikut:

1. Business to business (B2B).
Business to business merupakan mitra bisnis yang sudah saling mengenal dan telah menjalin hubungan bisnis yang lama. Pertukaran data juga telah berlangsung secara berulang dan telah disepakati bersama. Selain itu, model bisnis yang umum digunakan adalah peer to peer di mana processing intelligence dapat didistribusikan oleh kedua pelaku bisnis.

2. Business to consumer (B2C).
Jenis e-commerce ini terbuka untuk umum dan servis yang digunakan juga dapat digunakan oleh banyak orang. Umumnya servis yang digunakan berdasarkan permintaan sehingga produsen harus mampu merespons permintaan konsumen dengan baik. Sistem pendekatan yang digunakan adalah client-server.

3. Consumer to Consumer (C2C).
Model bisnis ini di mana situs web yang bersangkutan digunakan untuk memberikan fasilitas transaksi uang secara online. Kegiatan yang berlangsung harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli.

4. Consumer to Business (C2B).
Model bisnis ini bertolak belakang dengan model business to consumer (B3C). Pada model bisnis ini, konsumen bertindak sebagai pencipta nilai di mana perusahaan yang akan menjadi konsumen yang dilakukan secara elektronis.

Manfaat e-commerce.

<img style=

foto: Unsplash/Myriam Jessier

Manfaat yang diperoleh oleh organisasi atau perusahaan dari aktivitas e-commerce adalah sebagai berikut:

1. Dapat memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional.
2. Dapat menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan management tipe "pull".
4. Mengurangi waktu antara outlay dan penerimaan produk serta jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi karena biaya internet lebih murah dibandingkan dengan VAN.
7. Akses informasi lebih cepat.

Selain bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan, e-commerce juga bermanfaat bagi konsumen yaitu sebagai berikut:

1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari manapun dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik.
5. Memberikan tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran.
6. Dapat memudahkan persaingan yang ada karena pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

Sumber: Riswandi. 2019. Journal Econetica Volume 1 Nomor 1: Transaksi Online (E-Commerce): Peluang Dan Tantangan Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Nusa Tenggara Barat: Universitas Nahdlatul Ulama.