Brilio.net - Indonesia selain kaya akan budaya dan ras, juga kaya akan karya sastranya. Terdapat berbagai jenis karya sastra yang sudah sejak dahulu kala yang menjadikan wadah variatif bagi setiap bakat para penulis dan pelaku seni.
Saat ini ada banyak jenis karya sastra asli Indonesia yang berkualitas dan dicintai banyak lapisan masyarakat. Berbagai jenis karya sastra penulisan maupun drama atau film telah memiliki banyak penggemarnya masing-masing.
Dari setiap jenis karya sastra saja telah memiliki beragam genre. Dalam masing genre sendiri masih memiliki berbagai jenis penulisan yang membuatnya menjadi suatu jenis karya sastra baru. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada banyak istilah dan jenis dalam karya sastra itu sendiri.
Salah satu karya sastra Indonesia yaitu hikayat. Banyak di antara kita sudah sangat familiar dengan jenis-jenis karya sastra fiksi dan non fiksi. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa hikayat ini merupakan salah satu karya fiksi yang memiliki keunikan tersendiri.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (25/3) ini penjelasan mengenai pengertian hikayat, jenis, manfaat dan contohnya.
Pengertian Hikayat
foto : pixabay.com
Pernah mendengar hikayat? Mungkin sekilas istilah hikayat ini terdengar tidak asing lagi. Secara harfiah, hikayat memiliki arti yang sama dengan kenang-kenangan. Yang memiliki arti, sebuah karya yang menjadi kenangan atau sebagai riwayat dari buah pemikiran sang pujangga kepada orang lain.
Sedangkan dalam bahasa Arab hikayat berasal dari hikayah yang memiliki arti kisah, dongeng atau cerita. Hikayat ini adalah dongeng yang umumnya diceritakan dalam bahasa Melayu. Tema yang diangkat ke dalam karya sastra hikayat ini pada umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan atau kehebatan seseorang dengan keajaiban dan mukjizatnya.
Latar dalam kisah-kisah yang dituliskan ke dalam hikayat kebanyakan adalah latar zaman dahulu seperti kisah kerajaan. Sehingga hikayat juga disebut sebagai prosa lama yang banyak ditemukan dalam bahasa Melayu dan sudah jarang ditemukan lagi saat ini.
Prosa lama ini selayaknya dongeng-dongeng yang berisi tentang keajaiban dan mukjizat seseorang. Melihat dari penuturannya yang hanya berdasarkan imajinasi sang penulis dalam dunia rekaannya, maka hikayat ini dikategorikan cerita fiksi yang kisahnya hanya sebatas khayalan saja. Sehingga kemunculannya hanya sebagai penghibur saja.
Layaknya cerita fiksi lain, secara intrinsik hikayat juga memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam satu kisah hikayat memiliki unsur-unsur berupa alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar serta amanat.
Hikayat yang paling banyak ditemukan dalam bahasa Melayu, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat beberapa hikayat yang dituliskan dalam bahasa lain.
Ciri-Ciri Hikayat
Adapun beberapa ciri-ciri hikayat seperti di bawah ini :
1. Menggunakan bahasa Melayu Klasik
Selayaknya prosa dan tulisan lama lainnya yang secara latar menggambarkan kisah-kisah pada zaman dahulu. Penggunaan bahasa dan pemilihan diksi dalam karya sastra hikayat ini pun menggunakan bahasa klasik.
Hikayat yang paling sering ditemukan yaitu dalam bahasa Melayu. Maka bahasa Melayu yang digunakan dalam hikayat pun termasuk bahasa Melayu klasik yang saat ini sudah jarang digunakan. Sehingga hikayat akan tampak unik dan semakin memiliki nilai seni yang tinggi.
2. Tema Kerajaan
Alur dan latar belakang yang diambil untuk kisah-kisah dalam hikayat paling sering bertemakan kerajaan. Dengan gaya bahasa klasik yang menambah nuansa lawas yang tetap menarik dan memiliki nilai etnik yang berbeda.
3. Statis
Hikayat menjadi salah satu karya sastra yang statis atau tetap. Selama penulisan dan penggambaran kisah-kisah di dalam hikayat tidak memiliki banyak perubahan yang berbeda dengan hikayat lain, atau hikayat dari negara lain. Kisah yang diangkat, unsur intrinsik dan segala hal dalam hikayat memiliki kemiripan satu sama lain.
4. Tradisional
Karya sastra hikayat yang pemilihan temanya tidak pernah jauh dari kisah kerajaan pun tak lepas dari segala unsur-unsurnya. Setiap isi di dalam hikayat selalu mengusung tradisi dan budaya masyarakat pada masanya.
Semua tradisi tergambarkan dengan baik dalam kisah-kisah yang diangkat menjadi hikayat. Selain itu hikayat juga sarat akan makna dan amanat yang dapat dicontoh. Kebanyakan konflik di dalam hikayat menggambarkan kebaikan menang melawan keburukan.
5. Bersifat Edukasi
Meskipun kehadirannya hanya berasal dari khayalan sang pujangga, tidak menutup kemungkinan dalam hikayat memiliki amanat baik yang dapat dijadikan pembelajaran oleh para pembacanya. Hikayat yang sejatinya tidak diketahui pengarangnya ini memiliki banyak unsur-unsur yang mendidik kita agar melakukan kebajikan, tenggang rasa terhadap sesama, saling menghargai, mencintai sesama manusia dan masih banyak lagi nilai-nilai kehidupan yang terkandung didalamnya.
Jenis Hikayat
foto : pixabay.com
Prosa lama ini pada umumnya bertemakan tentang sejarah, keagamaan, biografis, epos, cerita rakyat dengan segala unsur keajaiban dan mukjizatnya. Adanya keberagaman cerita dalam hikayat membuat prosa ini terbagi menjadi berbagai jenis yang dilihat dari dua aspek. Jenis hikayat dilihat dari segi historis dan segi isi ceritanya.
1. Historis
Jenis hikayat memang sebagian besar ditemukan dalam bahasa melayu, namun ada beberapa bahasa lain yang juga ada di dalam hikayat. Hal ini terjadi karena hikayat itu sendiri berasal dari beberapa negara dengan bahasa, latar belakang agama dan sejarah yang berbeda.
a. Melayu
Hikayat Melayu ini pada umumnya memiliki unsur-unsur keagamaan yaitu agama islam. Beberapa contoh cerita hikayat yang berasal dari Melayu yaitu Hikayat Hang Tuah, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Malim Deman dan Hikayat Si Miskin.
b. Jawa
Budaya Jawa memiliki banyak ragam dan jenis yang dipengaruhi oleh agama Islam dan Hindu. Sehingga tidak heran lagi jika hikayat-hikayat yang diceritakan memiliki kemiripan sifat, tokoh, alur seperti yang ada di India dan Arab. Adanya dua percampuran budaya dari dua agama yang berbeda ini melahirkan budaya baru.
Hikayat yang berasal dari Jawa ini memiliki banyak pengaruh dari hindu yang kemudian disesuaikan dengan masyarakat Jawa yang mayoritas beragama Islam. Beberapa contoh karya sastra hikayat yang berasal dari pengaruh Jawa ialah Hikayat Panji Semirang, Hikayat Cekel Weneng Pati dan Hikayat Indera Jaya yang diambil dari cerita Anglingdarma.
c. India
Hikayat India ini memiliki banyak unsur keagamaan yang berasal dari agama Hindu. Kisah-kisah yang bernuansa Hindu pada umumnya berinduk pada dua kisah utama yaitu cerita Sri Rama dan Mattabbhroto.
Seiring berjalannya waktu dua kisah utama ini pun kemudian berkembang menjadi Hikayat Pandawa Lima yang sering kita dengar dalam tokoh pewayangan di Jawa.
Beberapa contoh hikayat India yang terinspirasi dari nilai-nilai agama Hindu yaitu Hikayat Perang Pandhawa yang diambil dari kisah Mahabarata, Hikayat Sri Rama yang diambil dari kisah Ramayana serta Hikayat Bayan Budiman.
d. Arab-Persia
Di Arab dan Persia mayoritas agama yang dianut masyarakatnya adalah agama Islam. Maka, tidak heran jika sebagian besar hikayat yang muncul di sana juga bertemakan Islam dan memiliki nilai-nilai keislaman.
Beberapa hikayat yang berasal dari pengaruh budaya Arab Persia ialah Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bachtiar dan juga Hikayat Amir Hamzah yang dikenal sebagai salah satu pahlawan Islam.
2. Isi
Jenis hikayat lain yang dapat dilihat berdasarkan isi atau ceritanya terbagi kedalam beberapa cerita.
a. Sejarah
Hikayat sejarah seringnya mengisahkan tentang tokoh atau kejadian bersejarah lainnya. Cerita ini memang hanyalah fiksi khayalan sang pujangga namun sering dikaitkan dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi pada suatu masa.
Atau sekedar berlatarkan pada suatu kejadian yang ada di dalam sejarah. Misalnya pada suatu perang, suatu peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah yang memang pernah ada di dunia nyata. Namun inti ceritanya tetap saja hanyalah imajinasi sang empu cerita.
b. Biografi
Hikayat biografi ini biasanya berfokus terhadap satu tokoh utama saja. Tokoh utama tersebut bisa jadi memang diambil dari tokoh nyata atau pun tidak. Namun secara keseluruhan alur cerita hanya menceritakan segala hal tentang tokoh tersebut.
Misalnya seperti latar belakang seorang tokoh masyarakat yang dianggap pahlawan, kisah hidupnya, segala konflik dirinya serta segala kejadian-kejadian ajaib yang terjadi padanya.
c. Agama
Kebanyakan hikayat agama ini menceritakan tentang salah satu tokoh agama, salah satu peristiwa yang ada dalam suatu sejarah
agama tersebut, ataupun sekedar nilai-nilai yang ajaran dalam suatu agama. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, ada banyak hikayat yang mengangkat kisah keagamaan baik dari agama Islam, Hindu maupun percampuran keduanya.
d. Peristiwa
Hikayat juga menceritakan tentang suatu peristiwa besar yang memang pernah terjadi meskipun dalam penggambarannya dipercantik dengan keajaiban-keajaiban dan mukjizat. Tujuannya selain untuk menghibur dapat menjadi penyemangat dalam suatu pesta ataupun semangat berperang.
e. Cerita
Hikayat terkadang juga mengisahkan cerita-cerita roman percintaan. Terkadang hikayat ini tetap memiliki latar belakang sejarah. Namun roman fiksi juga kerap dijumpai di beberapa hikayat dan salah satunya adalah Hikayat Malin Kundang
Bentuk Hikayat
foto : pixabay.com
Hikayat yang berasal dari beberapa percampuran budaya ini menghadirkan banyak jenis dan bentuk. Bentuk hikayat dilihat dari cara penggambarannya.
1. Hikayat Cerita Rakyat
Hikayat cerita rakyat ini adalah hikayat yang digambarkan dengan jenaka. Pada umumnya inti cerita hikayat ini mengisahkan asal muasal suatu tempat atau benda. Salah satu contoh hikayat ini yaitu Hikayat Rhang Manyang.
2. Roman
Sesuai namanya hikayat roman ini adalah hikayat yang bercerita mengenai kisah kasih asmara dan kisah rumah tangga. Salah satu contoh hikayat ini adalah Hikayat Putroe Gambak Meuh.
3. Epos
Epos adalah bentuk hikayat yang menceritakan tentang kepahlawanan seseorang. Salah satu contoh epos yaitu Hikayat Prang Kompeuni.
4. Tambeh
Hikayat tambeh ini adalah hikayat yang menceritakan pedoman kehidupan sehingga dalam kisahnya mengandung banyak amanat yang dapat dipetik. Salah satu contoh hikayat ini adalah Tambek Tujoh Blah.
5. Chara
Hikayat chara ini adalah bentuk hikayat yang fokus terhadap seseorang tokoh terpuji. Sehingga chara ini termasuk kedalam jenis hikayat biografi. Salah satu contoh hikayat ini adalah Hikayat Hiyaken Tujoh.
Contoh Hikayat
foto : pixabay.com
Ada banyak jenis dan bentuk hikayat yang sudah ada sejak zaman dahulu. Beberapa diantaranya yang cukup terkenal dan kisahnya masih banyak diketahui oleh masyarakat saat ini yaitu Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Seribu Satu Malam. Di Indonesia sendiri hikayat-hikayat ini tidak hanya ada di wilayah Jawa saja.
Di Aceh juga terkenal memiliki banyak karya hikayat yang cukup terkenal pada masanya. Kebanyakan hikayat yang berasal dari Aceh ini berupa puisi. Salah satu contoh hikayat yang berasal dari Aceh adalah Hikayat Prang Sabi, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Prang Peuringgi dan masih banyak lainnya.
Recommended By Editor
- Padukan matematika, Andrea Hirata luncurkan novel Guru Aini
- 39 Kata-kata quote Sapardi Djoko Damono, bijak dan romantis
- Borobudur Writers Culture Festival 2019, merangkul kaum milenial
- 5 Fakta hidup sastrawan Danarto, keinginan terakhir belum terkabul
- Ungkapkan perasaan, Ullynara Zungga 'Dewi Dewi' curhat lewat buku