Pengertian hipertensi menurut ahli.
foto: pixabay.com
a. Menurut Elizabeth dalam Ardiansyah M (2012).
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg.
b. Menurut Price dalam Nurarif A H, & Kusuma H (2016).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi memicu menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Semakin tinggi tekanan darah, maka semakin besar risikonya.
c. Menurut Hananta I P Y, & Freitag H (2011).
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti usia, jenis kelamin dan genetik/keturunan, maupun yang bersifat eksogen seperti obesitas, konsumsi garam, rokok, dan kopi.
d. Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018).
Hipertensi merupakan silent killer karena gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu dan hampir
sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus, dan mimisan.
Recommended By Editor
- Ternyata ini 5 cara bebas dari tenggorokan kering dan tetap glowing usai nonton konser semalaman
- 10 Makanan & minuman ini sebaiknya dihindari saat pemulihan hipertensi
- Cinta Laura & Najwa Shihab komitmen lawan pelecehan seksual, 200 orang ikut turun tangan
- Mitos makan daging kambing bikin darah tinggi, apa benar?
- 5 Tips olahraga aman bagi penderita hipertensi, tahu kekuatan diri
- 10 Cara menurunkan darah tinggi dengan mudah tapi ampuh