Brilio.net - Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit, baik itu sakit yang ringan maupun serius. Sakit dapat disebabkan karena tertimpa bencana maupun penurunan kondisi tubuh, dan juga berbagai faktor lainya.
Untuk menjaga kesehatan, tak hanya memperhatikan fisik, namun juga harus diimbangi dengan kesehatan mental. Mental yang sehat akan menjauhkan seseorang dari gangguan stres dan kecemasan.
Supaya tidak mudah stres dan cemas, seseorang perlu mengontrol segala informasi yang masuk ke dalam otak. Jika hal ini diabaikan, tentu banyaknya informasi yang diterima dan diproses otak bisa memicu kondisi stres.
Selain itu, seseorang juga perlu menjaga pandangan dari hal-hal tertentu yang dapat menimbulkan perasaan negatif di dalam tubuh. Hal ini juga disebut dengan penyakit ain.
Penyakit ini sudah ada sejak zaman Rasulullah. Seperti penyakit lainnya, penyakit ain pasti akan merugikan penderitanya.
Pengertian penyakit ain.
foto: freepik.com
Penyakit ain merupakan salah satu gangguan yang dipercaya dalam Islam. Penyakit ain adalah penyakit yang bisa mengganggu kehidupan manusia, baik secara fisik maupun psikologis. Penyakit ini sangat berkaitan dengan sifat iri dan dengki.
Penyakit ain juga terkait dengan kejahatan dan pengaruh setan. Kejahatan adalah kekuatan yang mungkin dimiliki manusia untuk melakukan dosa. Kejahatan semuanya negatif, bertentangan dan berlawanan dengan semua kebaikan yang positif.
Hingga saat ini, masih banyak orang awam yang tidak mempercayai penyakit ain. Padahal, menurut ajaran agama Islam, penyakit ain benar-benar ada.
Dalam Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda:
"Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu bisa." (HR. Muslim No.2188).
Penyakit ain berasal dari kata 'aana ya'iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Sebuah pandangan mata yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan yang diikuti respons jiwa yang negatif. Pandangan mata tersebut menjadi jalan dan dimanfaatkan oleh setan untuk menciptakan sifat iri dan dengki.
Kepercayaan pada mata jahat atau penyakit ain adalah kepercayaan pada kekuatan iri dan kecemburuan yang dapat menyebabkan bahaya, kehancuran, dan keputusasaan dalam diri manusia. Namun, penyakit ain juga dapat terjadi karena rasa takjub atau cinta terhadap yang dipandang.
Manusia di bawah obsesi ini, dapat membahayakan sesamanya, baik sengaja maupun tidak sengaja. Dalam kasus yang khusus, penyakit ain bahkan dapat terjadi meski tanpa melihat langsung korbannya semisal melalui foto atau video.
Kesimpulannya, penyakit ain dapat terjadi karena adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki hasad kepada orang lain, akan memandang orang tersebut dengan pandangan yang penuh kebencian. Hal inilah yang bisa menyebabkan berbagai gangguan ain yang mengancam kesehatan hingga nyawa seseorang.
Ciri-ciri penyakit ain.
foto: freepik.com
Seperti penyakit lainnya, penyakit ain juga memiliki beberapa ciri. Adapun tanda terkena gangguan ain menurut Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafidzahullahu Taala adalah, jika bukan karena penyakit jasmani (penyakit medis), maka umumnya dalam bentuk:
1. Sakit kepala yang berpindah-pindah.
2. Wajah pucat.
3. Sering berkeringat dan buang air kecil.
4. Nafsu makan lemah.
5. Mati rasa.
6. Panas atau dingin di anggota badan.
7. Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
8. Rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
9. Bersedih dan merasa sempit (sesak) di dada.
10. Berkeringat di malam hari.
11. Perilaku (emosi) berlebihan.
12. Ketakutan yang tidak wajar.
13. Sering bersendawa.
14. Menguap atau terengah-engah.
15. Menyendiri atau suka mengasingkan diri. 16. Diam atau malas bergerak.
17. Senang (terlalu banyak) tidur
18. Adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.
Namun, tanda-tanda tersebut atau sebagiannya bisa ditemukan tergantung pada kuat atau banyaknya ain.
Cara mencegah dan mengobati penyakit ain.
foto: freepik.com
Manusia dapat melindungi diri mereka sendiri dari efek penyakit ain, jika mereka percaya kepada Allah dan mencari perlindungan-Nya. Cara mengobati penyakit ain dilakukan dengan bertawakal kepada Allah.
Penyakit ain ditanggulangi dengan cara dituntunkan bagi orang yang terpukau atas sesuatu untuk mengucapkan doa keberkahan atas sesuatu tersebut.
Penyakit ain juga bisa dicegah dengan senantiasa menyertai pujian dengan ungkapan seperti Tabarakallah atau Mashallah. Dan diikuti bacaan-bacaan surat pendek seperti surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas yang dibaca tiga kali setelah Subuh dan setelah Maghrib.
Selain itu, penyakit ain juga dapat disembuhkan dengan ruqyah sesuai syariat. Membaca dalam bahasa Arab atau dalam bahasa yang dapat dipahami oleh orang-orang, tidak menggunakan jimat atau sihir juga bisa membantu mengatasi penyakit ain.
Dari Aisyah radhiallahu'anha, ia berkata:
"Dahulu Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam memintaku agar aku diruqiyah untuk menyembuhkan ain. (HR. Muslim no.2195)
Dikarenakan hasad atau iri adalah penyebab utama dari penyakit ain, maka penting untuk seseorang menjauhi sifat ini dengan membaca doa.
1. Doa agar dijauhkan dari sifat iri.
Rabbanaghfirlanaa wa liikhwaninnalladziina sabaquunaa bilimaani wa laa taj'alfii quluubinaa ghilaa lilladziina amanuu rabbannaa innaka raufurrookhiimun
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
2. Doa agar dijauhkan dari sifat buruk sangka.
Allahumma ati takwaha wa zakkiha anta khoiru man zakkaha anta waliyyuha wa maulaha. Allahumma inni a'uzubika min 'ilmin la yanfa'u wa min qolbin la yakhsya'u wa min nafsin la tasyba'u wa min da'watin la yustabu laha
Artinya:
"Ya Allah, karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah yang menjaga serta melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyuk, dan doa yang tidak dikabulkan."
3. Doa agar dijauhkan dari rasa marah.
Allahummaghfirli dzanbi, wa adzhib ghaizha qalbi, wa ajirni minas syaithani
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."
Recommended By Editor
- Doa calon pengantin jelang nikah, beserta amalan dan artinya
- 5 Waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat sunnah, haram hukumnya
- Rukun dan syarat sah menikah menurut agama Islam yang harus dipenuhi
- Keutamaan menikah di bulan Syawal sesuai sunnah Rasulullah SAW
- Ketentuan khutbah Jumat, tata cara beserta rukun sesuai ajaran Islam
- Doa sujud dari tilawah hingga sahwi, lengkap dengan keutamaannya
- Adab dan doa ketika bersin menurut ajaran Rasulullah, dirahmati Allah