Brilio.net - Teks persuasi secara umum dapat diartikan sebagai teks himbauan yang bertujuan mengajak orang lain atau pembaca sejalan dengan apa yang disampaikan. Pengertian teks persuasi ternyata memiliki definisi yang beragam. Berikut adalah pengertian teks persuasi menurut para ahli.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, berikut penjelasan teks persuasi, ciri-ciri, struktur dan contohnya.

Pengertian menurut ahli.

1. Keraf.

Teks persuasi menurut Keraf (2006: 115) adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara atau penulis pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang.

Kemampuan menulis teks persuasi salah satu bentuk keahlian dalam menggunakan bahasa secara tertulis. Dimana lewat bahasa tulis tersebutlah bisa mempengaruhi pembaca.

2. Finoza.

Berbeda dengan pendapat Finoza (2008: 247) yang memandang persuasi sebagai karangan yang bertujuan membuat percaya, yakin dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang beruapa fakta, pendapat atau gagasan si penulis. Tujuan persuasi yang dimaknai Finoza diharapkan mampu menggerakan sikap motoric, seperti dalam bentuk perbuatan.

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Teks persuasi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkan. Dapat pula diartikan sebagai ajakan halus. Dalam kasus lain, persuasi juga bisa berbentuk karangan yang bertujuan membuktikan pendapat.

4. Kemendikbud.

Pendapat serupa juga dituliskan oleh Kemendikbud (20017: 176) yang mengartikan bahwa teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan atau bukukan. Secara tidak langsung, teks jenis ini menyampaikan ajakan kepada pembaca dan pendengar.

Itulah beberapa pendapat ahli tentang teks jenis ini. Jika disimpulkan, teks persuasi adalah teks yang mencoba mempengaruhi orang lain agar sependapat dengan apa yang kita sampaikan.

Ciri-Ciri Teks Persuasi

Setelah mengetahui pengertian teks persuasi menurut para ahli. Meskipun sudah mengetahui definisinya, seringkali ketika dihadapkan pada realita, kita mengalami kesulitan dalam mengetahuinya. Nah, Di bab ini akan dibahas ciri-ciri teks persuasi agar tidak salah mengidentifikasi.

1. Penulis mampu meyakinkan pembaca atas ide atau gagasannya
2. Penulis mampu menghindari konflik agar terjadi kesepakatan
3. Tulisan bersifat mempengaruhi pembaca lewat fakta dan data
4. Penulis teks jenis ini memiliki dasar atau integritas
5. Membangun kepercayaan antara penulis dan pembaca .
6. Tulisan bersifat mengajak dan imbauan
Itu beberapa ciri-cirinya.

Adapun ciri lain yang disampaikan oleh Suparno dan Yunus (2008) yang menyampaikan bahwa ada lima ciri spesifik, sebagai berikut.

1. Teks jenis ini mampu menimbulkan kepercayaan bagi penikmatnya
2. Bertolak bahwasanya pikiran manusia dapat diubah
3. Mampu menyesuaikan diri dengan lawan yang diajak komunikasi secara tulis atau lisan
4. Menghindari konflik demi tujuan tercapai
5. Memuat fakta dan data yang akurat

Dari ciri-ciri di atas, jika diterapkan akan mempengaruhi kualitas teks anda. Jika ada salah satu yang kurang, maka kekuatan teks tersebut akan ada yang kurang.

Struktur Teks Persuasi Menurut Para Ahli

Kurang afdol jika sudah tahu pengertian dan ciri-cirinya, tetapi tidak tahu strukturnya. Ternyata struktur teks persuasi memiliki perspektif yang berbeda-beda, tergantung siapa yang memaparkannya. Nah, berikut strukturnya menurut para Ahli.

1. Darmawati.
Darmawati (2018: 49) berpendapat bahwa struktur persuasi ada tiga unsur, yaitu pendahuluan, fakta dan ajakan.

a. Pendahuluan.
Menurut Darmawati pendahluan sebagai struktur yang paling penting dan harus ada. Buat Anda yang ingin mempelajari lebih lengkap tentang pendahuluan, bisa simak ulasannya di sini.

b. Fakta.
Struktur yang tidak kalah penting adalah memuat fakta. Fakta menjadi hal dasar dan penting dalam mempersuasi calon pembaca.

c. Ajakan.
Seperti yang sudah disinggung di dalam ciri-ciri sebelumnya, bahwa struktur yang paling penting mengandung ajakan kepada orang lain atau pembaca.

2. Suparno dan Yunus.
Berbeda dengan pendapat Suparno dan Yunus (2008) yang mengungkapkan bahwa struktur teks memiliki beberapa poin penting, sebagai berikut.

a. Menentukan topic atau tema yang akan diambil

b. Memiliki tujuan yang mendasar terhadap sebuah peristiwa

c. Mengumpulkan data, dapat berupa pengalaman, pengamatan atau penelitian

d. Membuat mapping map atau membuat kerangka karangan

e. Mengembangkan kerangka karangan

f. Membuat Judul

3. Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Beda lagi Tim Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia (2014: 176) mengkategorisasikan struktur teks persuasi menjadi empat poin, sebagai berikut.

a. Pengenalan isu.
Menurut pribadi saya, pengenalan isu salah satu struktur yang lebih mudah dipahami. Terutama dalam memahami apa saja yang harus dituliskan pertama kali dalam teks jenis ini. Pengenalan isu ini lebih menekankan pada pengantar umum, namun masalah yang disampaikan sangat mendasar.

b. Rangkuman argumen.
Rangkuman argumen menekankan pada pendapat penulis yang diharapkan untuk mempengaruhi pembaca. Dimana rangkuman argument ditulis dengan mengemukakan fakta dan data.

c. Pernyataan ajakan.
Bisa dibilang, pernyataan ajakan adalah inti dari teks jenis ini. Terkait dengan ajakan, memang dapat disampaikan secara tersurat maupun tersirat, tergantung dari selera masing-masing penulis.

d. Penegasan pernyataan kembali.
Penegasan pernyataan kembali adalah upaya penulis memberi tekanan terhadap persuasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Ungkapan yang sering digunakan untuk memberi penegasan bisa menggunakan kata demikianlah; dengan demikian dan oleh karena itulah.

Dari tiga perspektif struktur di atas, Anda lebih senang menggunakan struktur yang pendapat Suparno-Yunus, Darmawati atau Tim Kementerian dan kebudayaan Republik Indonesia? Pasti jawabannya akan bervariasi.

Contoh Teks Persuasi.

Belum afdol rasanya jika dari pembahasan di atas tidak disertai contoh-contoh teks persuasi. Berikut ada bebrapa contoh teks persuasi.

Contoh 1
Banyak penawaran investasi karena banyak keuntungan yang diperoleh. Didukung kemajuan teknologi dan kecepatan internet. Kini bentuk investasi pun ada yang via online. Karena banyak investasi berseliweran yang menawarkan banyak hal yang mengiurkan. Anda harus berhati-hati karena banyak kedok yang alih-alih akan merampas uang Anda. Ini peringatan bagi kita dalam memiliki investasi.

Contoh 2
Selama ini kita beranggapan bahwa tanaman yang terkena hama akan hilang setelah di pestisida. Pestisida obat paling mujarab. Penggunaan pestisida dalam jangka lama ternyata berdampak buruk. Alih-alih menyuburkan tanaman, justru menyebabkan tanaman tidak subur. Penggunaan pestisida juga tidak baik untuk lingkungan, karena sifatnya mencemari. Dari segi biaya perawatan pun lebih mahal. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.