Brilio.net - Pengertian pergaulan bebas penting dipahami terutama untuk generasi muda. Karena pergaulan bebas bisa memberi dampak buruk bagi pertumbuhan anak dan remaja. Tak hanya untuk anak, pergaulan bebas juga bisa merugikan orang-orang di sekitarnya.
Pergaulan bebas sendiri saat ini merupakan hal yang tabu untuk dibahas, apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Pergaulan bebas sering dikaitkan dengan kenakalan remaja. Perilaku pergaulan bebas sering tidak terkontrol dan bisa menjerumuskan anak ke berbagai hal negatif. Dengan mengenal pengertian pergaulan bebas juga bisa membantu mengidentifikasikan perilaku apa saja yang termasuk pergaulan bebas.
Dihimpun tim brilio.net, senin (7/3) dari berbagai sumber berikut penjelasan pergaulan bebas serta dampak-dampaknya yang akan dihadapi.
foto: ilustrasi/pixabay.com
Secara umum, pengertian pergaulan bebas adalah perilaku yang telah melewati batas norma yang berlaku. Norma ini bisa meliputi agama, susila, sosial, dan lainnya. Ada banyak macam pergaulan bebas seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, mabuk, sampai kenakalan remaja. Dampak dari pergaulan bebas bisa menyebabkan menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.
Kontrol diri.
Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Orang yang kontrol dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat mengembangkan kontrol diri dengan baik.
Gaya hidup.
Gaya hidup modern bisa menyebabkan pergaulan bebas pada remaja. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas.
Kurangnya nilai keagamaan.
Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan dalam menjalankan peranan di masyarakat.
Penyebab pergaulan bebas.
foto : ilustrasi/pixabay.com
Faktor keluarga.
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan pergaulan bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga.
Pengaturan keluarga yang disfungsional—ditandai dengan konflik, kontrol orang tua yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini—berhubungan erat dengan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.
Pengaruh teman sebaya.
Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan alami lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa. Melalui asosiasi primer tersebut, seorang individu memperoleh rasa aman dan aman, mengembangkan pengetahuan tentang interaksi sosial, dan dapat menunjukkan kualitas tersebut.
Keadaan lingkungan tempat tinggal.
Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu dengan yang lain. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
Pengaruh internet.
Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi salah satu penyebab pergaulan bebas. Dengan internet semua orang bisa mengakses apa saja dan berkomunikasi dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dari internet adalah bisa merusak moral jika tidak terkontrol.
foto: ilustrasi/pixabay.com
Dampak pergaulan bebas.
Berikut beberapa dampak pergaulan bebas yang perlu diketahui:
Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV AIDS.
Remaja yang mencoba konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang hingga menyebabkan kematian.
Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi keinginannya. Seperti melakukan tindakan perampokan, pencurian, hingga pembunuhan.
Dari segi agama, remaja yang terlibat dalam pergulan bebas dan melakukan berbagai perilaku menyimpang mendapatkan dosa berat.
Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas dan melakukan perilaku menyimpang mempunyai tidak cukup percaya diri untuk kembali berhubungan dengan keluarga, teman, dan bersosialisasi di masyarakat.
foto : ilustrasi/pixabay.com
Cara mencegah pergaulan bebas.
Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain pendidikan agama, moral, dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orang tua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sangat diperlukan agar mudah diserap oleh remaja. Pendidikan hendaknya tidak hanya mengajarkan kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemampuan emosional agar dapat melatih kepercayaan diri dan mengambil keputusan yang tepat.
Penyuluhan remaja.
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas mengenai batas-batas penyimpangan yang masih dianggap dalam batas-batas normal. Semua itu dikemukakan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat. Kalau gerakan sederhana ini dimulai dari keluarga, maka persoalan pergaulan bebas dapat diminimalisir sekecil mungkin, karena keluarga adalah dasar pertama untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan.