Brilio.net - Minuman dengan bola-bola tapioka kini menjadi hit di kalangan masyarakat. Ada beberapa varian yang cukup banyak disukai seperti milk tea with pearls, brown sugar milk tea with pearls, mango green tea, passion fruit green tea, winter melon tea, jasmine green tea with fruits, dan avocado tea with pearls.

Nah di Singapura sendiri minuman ini juga begitu digemari dan ada banyak kawasan yang menjual minuman dengan harga yang cukup terjangkau. Tak hanya karena minumannya saja yang enak, namun orang berbondong-bondong datang untuk membeli dan sekaliigus melihat si penjualnya. Apalagi ada sosok penjual minuman brown sugar bubble milk tea yang disebut-sebut mirip aktor Korea Song Joong-ki.

Dilansir brilio.net dari 8days.sg, Minggu (15/9), pria penjual brown sugar bubble milk tea itu diketahui bernama Zhou Zhen Yang (25). Sehari-hari, Zhen Yang berjualan minuman bubble tea di sebuah kios kecil di kawasan ABC Brickworks Market & Food Centre.

Ada kisah menarik di balik nama kiosnya, Beautea. Ia mengatakan bahwa nama kiosnya itu merupakan nama mantan kekasihnya.

"Kami akan membuka warung ini bersama-sama, tetapi kami putus sekitar setahun yang lalu. Saya menyimpan namanya," ujarnya.

Meski hubungan asmaranya kandas namun usahanya berjalan dengan baik. Hingga kini pelanggannya pun terus bertambah. Bahkan ia memiliki pelanggan tetap bernama Jack Neo.

"Dia selalu membeli brown sugar bubble milk dari saya. Dia suka minuman itu. Kantornya tepat di belakang kios saya, dan dia memesan 100 cangkir bubble milk tea sekaligus untuk kru ketika dia merekam sesuatu. Dia memang meminta saya untuk mengikuti audisi pertunjukkannya. Saya katakan padanya jika dia memiliki pertunjukan lain kali dan membutuhkan [seorang aktor], dia dapat menghubungi saya. Ini merupakan pengalaman baru bagi saya," kata Zhen Yang.

<img style=

foto: 8days.sg

Zhen Yang merupakan kelahiran China, namun banyak yang mengira bahwa dirinya dalah keturan Taiwan. Hal ini lantaran ia merupakan penjual teh susu.

"Karena aku menjual milk tea," ujarnya.

Zhen Yang pindah ke Singapura ketika usianya masih berusia 9 tahun dan kini sudah fasih berbahasa Inggris.

"Ketika saya melayani NS, saya sangat tertarik dengan bubble tea. Setelah NS, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan politeknik atau universitas. Sebagai gantinya, saya pergi ke Shenzhen untuk belajar cara membuat bubble tea. Teman saya punya toko teh bubble di sana, dan dia banyak mengajari saya," jelas Zhen Yang.

Meski dirinya memiliki IPK yang cukup tinggi, yakni 3,9 namun Zhen Yang memilih untuk drop out dua tahun setelahnya.

"Ketika saya pertama kali datang ke Singapura, bahasa Inggris saya tidak bagus dan saya ditahan di sekolah negeri selama dua tahun. Saya harus mulai dari kelas 1 meskipun usia saya seharusnya sudah berada di kelas 3. Meskipun saya adalah salah satu siswa terbaik di poli, saya benar-benar tidak merasa ingin belajar lagi. 'Karena saya sudah'tua'. Saya tidak ingin menyia-nyiakan tahun lagi untuk belajar dan memiliki karir yang stabil hanya di usia 30-an. Saya memutuskan untuk mendirikan bisnis sendiri sehingga saya bisa pensiun dini," jelasnya.

mirip Song Joong-ki istimewa

foto: 8days.sg

Menurut Zhen Yang, minuman yang ia jual hanya berharga sepertiga dari harga sewa kios yakni sekitar Rp 25 ribu. Namun ia mengatakan masih bisa mendapat untung.

"Penjualan saya tidak buruk lah. Sewa kios saya murah dan bahan untuk minuman bubble tea juga murah. Jika saya bekerja dari pagi hingga malam, saya bisa menjual 300 hingga 400 cangkir sehari," tuturnya.

Awalnya Zhen Yang ingin membuka toko di mal, namun akhinya ia mengurungkan niatnya itu karena di mal ia akan memiliki banyak saingan.

"Saya berpikir untuk membuka toko saya di mal, tetapi persaingan di mal sangat kuat karena ada begitu banyak toko teh di sana. [Saya mendirikan toko di pasar ABC 'cos] Saya melihat bahwa tidak ada banyak kedai bubble tea di pusat jajanan, dan semua orang membutuhkan minuman," kata Zhen Yang.

Zhen memiliki pandangan tersendiri atas usaha yang dimilikinya. Meski banyak yang mengatakan bahwa berjualan dibutuhkan banyak tenaga, namun baginya kerja di kantoran juga sama membosankannya.

mirip Song Joong-ki istimewa

foto: 8days.sg

"Banyak orang mengatakan menjadi pedagang adalah kerja keras. Saya pikir bekerja di kantor sama membosankannya. Anda tegang secara mental. Tapi saya tidak merasa lelah menjadi pedagang. Saya merasa senang, terutama ketika saya meracik minuman baru dan orang-orang suka dengan hasilnya. Saya merasa itu sebuah pencapaian."

Menariknya sang ibu juga membuka kios minuman yang menjual teh dan kopi. Namun baginya itu bukan sebuah persaingan, apa yang dijualnya jelas berbeda dengan apa yang dijual oleh sang ibu.

mirip Song Joong-ki istimewa

foto: 8days.sg

"Ibuku mendirikan kios di seberang kiosnya yang menjual minuman seperti kopi dan teh. Itu tidak benar-benar persaingan karena apa yang kami jual sangat berbeda. Kami saling membantu. Dia ingin pensiun dan menyerahkan kiosnya kepada saya, tetapi saya juga sibuk dengan kios saya sendiri."

Zhen selalu berusaha untuk memberikan inovasi baru dalam minuman yang dijualnya. Ia pun menciptakan beberapa jenis minuman baru seperti es krim cokelat teh susu. Hal ini lantaran ia sangat menyukai es krim cokelat.

"Saya sangat menyukai bubble tea, jadi saya membuat beberapa minuman saya sendiri, seperti es krim cokelat teh susu, karena saya juga suka makan es krim cokelat," katanya.

Zhen Yang memiliki keinginan, di mana ia ingin memperkenalkan minuman yang ia jualnya di seluruh Singapura dan menjadi minuman yang memiliki pengaruh besar pula di Singapura.

mirip Song Joong-ki istimewa

foto: 8days.sg

"Semua orang minum brown sugar pearl milk sekarang, jadi saya ingin membuat sesuatu yang menyenangkan dan istimewa," pungkasnya.