Brilio.net - Meluasnya pandemi virus corona hingga berbagai negara membuat pemerintah terus bekerja keras dalam menangani penyebarannya. Kondisi ini juga menyebabkan permintaan masker semakin meningkat. Namun, seperti diketahui jika produksi masker yang tidak banyak membuat jumlahnya kian langka di pasaran. Jikalau ada pun harga masker mengalami kenaikan yang luar biasa. Walhasil banyak masyarakat yang mengeluhkannya.
Kondisi ini yang menggerakkan hati nenek berusia 71 tahun untuk menjahit masker. Dilansir brilio.net dari Worldofbuzz pada Selasa (12/5), seorang nenek bernama Amy Lee dari Singapura menjadi sukarelawan untuk membuat lebih dari 50 ribu masker yang dibutuhkan. Ia menjahit tidak sendiri karena tergabung dalam sebuah organisasi sosial.
foto: worldofbuzz
Nenek Lee sangat menginspirasi lantaran secara sukarela membantu meski kondisinya sedang sulit. Ia merupakan seorang survivor kanker payudara yang sudah masuk stadium akhir. Hal ini membuatnya kerap kambuh saat beraktivitas. Meskipun begitu, ia tak menyerah. Baginya dengan melakukan kegiatan sosial membuat dirinya untuk tidak merasakan sakit atas penyakitnya.
Baginya, organisasi yang ada di grup Facebook itu membantunya mengatasi kesepian setelah pemerintah menetapkan sistem lockdown di negaranya yang mengakibatkan keluarganya tak bisa mengunjunginya seperti dulu.
foto: worldofbuzz
"Saya telah memposting tentang kondisi saya di grup Facebook, dan banyak pesan yang bermaksud baik mengalir ke kotak masuk saya," katanya.
Ia hidup berdua dengan suaminya yang merupakan pensiunan buruh. Bersama dengan kawan-kawannya yang lain, masker yang telah selesai dibuatnya akan didistribusikan ke petugas medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, petugas kebersihan, anak-anak, serta remaja yang tinggal di tempat karantina.
Kegiatan yang dilakukan oleh Nenek Lee mampu menginspirasi kita, bahwa kekurangan dan kelemahan bukan menjadikan kita untuk terus mengeluh. Justru, kondisi tersebut membuat kita harus tetap bangkit dan terus menebarkan kebaikan bagi sesama.
Recommended By Editor
- Ini penjelasan pakar sejarah tentang bagaimana pandemi berakhir
- Kisah driver ojek online bantu mahasiswa yang kehabisan bekal
- 4 Fakta potensi eucalyptus jadi antivirus corona, bisa bunuh H5N1
- Kisah haru pria usia 100 tahun berpuasa sambil galang dana corona
- Kisah pilu ibu masak batu demi tenangkan anaknya yang lapar
- Curhat tenaga medis tumbang lawan corona, imbau masyarakat taat aturan