Wanita bernama Dewi itu mengaku, sebelum resign dia adalah seorang manager di sebuah perusahaan di ibu kota. Namun dia merasa kariernya saat itu tidak banyak berkembang. Karena kondisi itulah, akhirnya Dewi memutuskan untuk berhenti kerja dari perusahaan dan balik ke kampung halamannya.
"Gaji pas2an, pas buat nyicil rumah, nyicil motor, sisanya buat makan sehari2 dan biaya sekolah anak2. Itu aja masih kurang. Jabatan mentok, gaji naik ga seberapa. Kebutuhan hidup terus meningkat," ungkapnya.
foto: TikTok/@wreda21
Kepulangan Dewi ke kampung membuatnya harus memulai dari nol untuk mencari penghasilan. Dia pernah jadi buruh setrika untuk menghidupi tiga anaknya. Tidak hanya itu, Dewi pun mengaku pernah berjualan gorengan keliling untuk makan sehari-hari.
Meski memiliki bekal gelar sarjana dan pengalaman kerja di kantoran, Dewi memilih mengesampingkan gengsinya karena berjualan gorengan dan jadi tukang setrika. Pasalnya, kebutuhan hidup terus menuntut untuk dipenuhi.
foto: TikTok/@wreda21
Hingga akhirnya Dewi sadar bahwa di kampungnya masih banyak potensi yang bisa dieksplor. Dia mulai dari menjual serbuk dari sabut kelapa, mengedarkan rempah-rempah kering untuk dijual, sampai menjual bulu mata palsu.
Dewi semula hanya menjual ke dalam negeri dengan memasarkannya lewat online shop. Namun karena peminatnya sedikit dan persaingan terlalu ketat, alhasil Dewi mencoba untuk menyasar ke pasar luar negeri.
foto: TikTok/@wreda21
Dengan wawasan dan pengalaman kerjanya selama ini, Dewi membuat company profile di Instagram untuk memasarkan produk dagangnya. Semua produk dijelaskan dalam postingan Instagram dengan menggunakan bahasa Inggris.
Tak berhenti di situ, Dewi menawarkan produk dagangannya dengan cara mengirim DM (Direct Message) ke konsumen potensial yang berada di luar negeri. Sekali, dua kali ditolak, bukan masalah untuk Dewi.
foto: TikTok/@wreda21
Hingga akhirnya dia pun berhasil membidik satu konsumen asal Paris dan membeli produk bulu mata palsu miliknya. Dari situ, produk milik Dewi mulai dicari banyak orang. Bahkan dia sudah mengekspor bulu mata, serbuk sabut kelapa, sampai daun pisang ke 16 negara.
Semua dilakukan Dewi hanya dari rumah, sambil kadang-kadang dasteran dan duduk menghadap laptop. Berkat kerja kerasnya itu, kini Dewi nggak cuma memasarkan produk ke Eropa, tapi juga bisa menginjakkan kaki di sana.
foto: TikTok/@wreda21
Kini Dewi sukses jadi eksportir Indonesia. Dia banyak diundang acara kementerian untuk memberikan seminar, bisa bertemu dengan tokoh penting, sampai jadi pembicara di event W20 2022 lalu. Di usianya yang mungkin tidak muda lagi, Dewi mampu menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama mau berusaha banting tulang demi mencapai impian.
foto: TikTok/@wreda21
Video yang dibagikan pada Sabtu (15/7) sudah ditonton lebih dari 1,2 juta kali. Hampir rata-rata warganet terkesima dengan perjalanan karier Dewi yang luar biasa itu. Bagaimana menurut kamu?
Keren, yg begini2 cocok jdi motivator kiat2 sukses. perintis bukan pewaris," puji novus ordo.
Keren..tp itulah jalannya beliau jd "budak corporate" dulu yg sdkt byk dpt ilmu utk di explore..jd bisa berani mengembangkan sayap..Sukses selalu Bu," ujar Gun_ZZ.
"Bu keren sekali ilmu pengalaman dan rejekinya semoga bisa nular ya bu," kata yenika.id.
"Tapi harus dengan ilmu ya temen temen. Ibuknya bisa export juga karna dia pintar & bisa bhs asing tentu nya," timpal titik.
@wreda21 #eksporindonesia original sound - Wreda21
Recommended By Editor
- Pernah kerja jadi pegawai bank dibayar Rp 350 ribu, kini remaja tengil ini sukses jadi komedian
- Bakul daster usia 25 tahun beli rumah mewah dijadikan gudang, netizen: beli rumah seperti beli kacang
- Kisah sukses penjual basreng bermodal Rp 300 ribu, dua tahun dagang bisa beli mobil dan rumah impian
- Ngenesnya generasi sandwich jadi tulang punggung keluarga, kini mengaku ingin hidup lebih egois
- Begini ribetnya punya tetangga rumah menyebalkan, mau dirikan tenda resepsi nikah malah ngajak ribut
- Ketika anak fotoin emak dan kakaknya estetik ala pinterest, siapkan jantung buat lihat hasilnya