Brilio.net - Sepanjang Ramadhan ini banyak sekali pertanyaan mengenai hal terkait bulan Ramadhan, mulai dari amalan, doa-doa mustajab, waktu yang baik untuk berdoa, serta mengenai hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Salah satu yang cukup menarik adalah pertanyaan mengenai apakah pingsan dapat membatalkan puasa?
Sebagian orang pasti pernah pingsan yang disebabkan oleh beberapa hal, terutama karena kondisi fisik mereka dalam keadaan tidak sehat. Dalam kamus besar Indonesia, pingsan berarti sebagai kondisi tidak sadar atau tidak ingat. Sementara dalam segi kesehatan, pingsan diartikan sebagai kondisi tubuh yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena kurangnya aliran darah ke otak.
Dari dua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pingsan berarti hilangnya kesadaran seseorang akibat kurangnya aliran darah ke otak yang disebabkan oleh beberapa hal tertentu, terutama kondisi kesehatan.
Seperti yang diketahui, salah satu syarat sah puasa adalah berakal. Maka baik orang yang pikun, pingsan dan stroke adalah tidak wajib puasa karena keduanya saat berpuasa tidak sadar atau hilang akal. Dilansir dari merdeka.com mengenai pingsan apakah membatalkan puasa? Hal ini terjawab dari buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab karya Thariq Muhammad Suwaidan.
"Orang pingsan selama siang hari, dia wajib meng-qadha atau mengganti puasanya sejumlah hari dia pingsan (mazhab syafi'i dan Hanafi). Namun jika pingsan (koma/stroke) selama Ramadan dia tidak wajib mengganti (mazhab Hanafi)."
Adapun dalil tentang wajibnya qadha, adalah firman Allah Ta'ala.
foto: istimewa
"Siapa yang sakit dan bepergian (lalu dia berbuka) maka dia harus menggantinya di hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 185).
Menurut pendapat ulama Hanifiyah dan Al Muzani dari kalangan Syafiiyah, bagi orang yang pingsan sehari penuh mereka sah dalam menjalankan puasa. Hal ini dikarenakan orang pingsan sehari penuh layaknya orang yang tidur sehingga tidak berdampak apapun terlebih dia sudah berniat untuk puasa.
Cara agar kuat menahan haus dan lapar saat puasa
1. Makanan kaya serat.
Profesor Ibrahim merekomendasikan makan makanan kaya serat untuk menghindari kelaparan, karena sebagian besar makanan lain dicerna dalam waktu empat jam setelah dikonsumsi dan menyebabkan lebih banyak rasa lapar.
Makanan berserat tinggi antara lain roti cokelat, apel, pisang, bayam, dan kurma. Ia juga menyarankan makan makanan berprotein tinggi selama Sahur, termasuk yogurt, buncis, daging, keju, telur, kentang rebus, gandum dan sayuran.
Seorang yang berpuasa disarankan untuk makan makanan bergizi saat sahur karena tubuh akan membakar lemak. Dan jika tidak ada lemak tubuh, tubuh akan membakar otot untuk mendapatkan energi.
2. Hindari garam, gula dan kafein.
Saat sahur, sebaiknya hindari makanan atau minuman yang mengandung garam, gula dan kafein yang berlebihan. Hal ini dikarenakan tiga zat tersebut dapat meningkatkan laju dehidrasi.
Dehidrasi akan terjadi sangat cepat jika lebih dari 300 gram kafein dikonsumsi, atau setara dengan tiga cangkir kopi dan lima cangkir teh.
3. Konsumsi makanan yang membantu tubuh menahan air.
Salah satu makanan yang dapat membantu tubuh untuk menahan air adalah mentimun. Mentimun mengandung 96 persen air. Selain mentimun, sayuran selada juga memiliki kandungan air yang tinggi sehingga baik dikonsumsi saat bulan Ramadhan.
Recommended By Editor
- Keistimewaan dan amalan 10 hari pertama di bulan Ramadhan
- Keutamaan membaca surat Al Qadr selama bulan Ramadhan
- 8 Promosi unik spesial Ramadan ala pedagang ini bikin senyum tipis
- Hukum membayar fidyah puasa dengan uang, dibolehkan atau tidak?
- Kumpulan doa-doa mustajab bulan Ramadhan, lengkap dengan artinya