Brilio.net - Kemana sih kiblatnya progresif dalam sustainability, music dan art? Denmark jawabannya.
Negara ini selalu progresif dalam tiga hal tersebut. Sebut saja untuk urusan sustainability. Mereka lah pionir dalam hal green living di benua eropa. Mereka punya fasilitas pengolahan sampah yang dikelola bebarengan dengan tempat wisata. Gimana nggak progresif, tuh?
Dalam kategori arts, Denmark juga salah satu pemain besar. Negara ini menjadi rumah seniman besar dalam aneka kategori seperti musik, lukisan, dan masih banyak lagi. Ssst, Denmark juga punya salah satu gelaran festival musik terbesar di dunia dengan 130 ribu pengunjung, loh.
Kenalan dulu sama si unik ini, Denmark menjadi negara yang terletak di Eropa Utara. Ada banyak hal yang sukses bikin siapapun takjub saat berkunjung ke negara paling bahagia ini. Kalau kamu hobi bersepeda, kamu pasti akan senang karena kota ini sangat ramah buat bersepeda. Bahkan menurut laman Cyclin Embassy, 75 persen lalu lintas di Denmark menggunakan sepeda.
Tiga destinasi apa sih yang menunjukan progress Denmark dalam hal sustainability, music, dan art? Hm, dari banyaknya pilihan destinasi seperti Museum Arken, Copenhill, Freetown Christiania, dan tentunya festival musik lah yang paling cocok.
Nggak heran, peserta terpilih GAC 2024 terbang langsung dari Indonesia untuk menjadi saksi progresivitas Denmark secara langsung.
Yuk kita eksplor bareng Denmark!
Daripada penasaran, langsung saja kita bahas. Pertama ada Museum Arken yang terletak di Kopenhagen. Di museum ini kamu akan menikmati lebih dari 400 karya seni yang mendunia. Menariknya, museum ini punya instalasi seasonal yang tidak biasa.
Instalasi seasonal ini umumnya menampilkan satu tema niche yang menggugah perasaan. Penonton akan dibawa ke interpretasi seni yang menjungkirbalikkan panca indera. Karya seni di sini sering membuat kita bertanya-tanya apa arti seni yang sesungguhnya di era kini.
Selanjutnya, ada Freetown Christiania. Di tengah Kopenhagen, Denmark ternyata ada sebuah komunitas yang beroperasi secara mandiri yang disebut Freetown Christiania. Seperti namanya, kota ini memiliki kebebasan yang unik dalam sebuah kolektivitas yang bergerak di bidang arts atau kesenian.
Freetown Christiania adalah bukti progresivitas Denmark. Kota kecil ini penuh dengan local market, kafe yang sejuk, dan arsitektur khas kota ini. Sudah pantas Freetown Christiana disebut sebagai kota penuh kreativitas.
Sudah kebayang keseruannya, kan?
foto: Instagram@copenhilldk
Bicara tentang sustainability dan technology, Fasilitas pengolahan sampah bernama Amager Bakke ini lah jawaban atas progresivitas Denmark. Di sini, sampah dari wilayah sekitar dikumpulkan dan diolah menjadi energi terbarukan. Menggunakan teknologi canggih, fasilitas ini bahkan hampir mencapai target untuk neutral carbon pada 2025, loh. Hal ini berarti tingkat polusi atau limbah pengolahan sampah sudah sangat ramah lingkungan.
Amager Bakke punya nama lain sebagai Copenhill. Dengan nama ini lah fasilitas ini terkenal sebagai destinasi wisata favorit warga Denmark. Bagaimana tidak, di atas fasilitas pengolahan sampah ini ada lintasan ski dan snowboarding sepanjang 450 meter, jalur hiking sepanjang 500 meter, dan tempat latihan panjat tebing setinggi 85 meter. Saking populernya, 40-50 ribu pengunjung datang ke sini setiap tahunnya.
foto: GAC 2024
Progresivitas Denmark semakin menonjol di bidang musik. Ada fakta menarik yang bikin geleng-geleng dalam urusan musik. Denmark adalah rumah dari banyak sekali festival kelas dunia yang menarik ratusan ribu penonton dalam sekali perhelatan. Bahkan, dalam sebuah festival musik ada 150 band yang bermain dalam empat hari. Kebayang nggak itu asyiknya seperti apa?
Saking banyaknya penikmat seni yang datang, sebuah festival di Denmark bahkan diberi julukan sebagai kota dengan penduduk terbesar keempat selama ajang tersebut berlangsung. Menariknya lagi, kebanyakan pengunjung salah satu festival terbesar ini datang menggunakan sepeda, loh.
Menariknya, festival musik di Denmark tidak melulu soal konser saja. Banyak sekali festival yang sudah menerapkan gerakan sustainability. Misalnya saja gerakan circular labs. Wirausahawan muda yang bergerak di bidang ini bisa memamerkan karyanya dan saling bertukar pikiran dalam sebuah festival musik. Nggak hanya pameran, tapi mereka juga bisa melakukan interaksi dan eksperimen yang akan memajukan progresivitas Denmark dalam bidang sustainability.
Itu dia beberapa destinasi buat kamu para pecinta sustainability, music, dan art. Perjalanan ke destinasi ini, tentu jadi pengalaman eksklusif buat para peserta terpilih dari GAC 2024.
GAC 2024 masih berlangsung hingga kini. Masih ada kesempatan untuk kamu untuk berprogres melalui inspirasi dari berbagai passion seperti music, arts, technology, dan sustainability di Australia!
Untuk informasi challenge, kamu bisa mengunjungi link ini, ya!
Artikel ini dipersembahkan oleh AMILD
Recommended By Editor
- Keamanan data dan dana nasabah jadi prioritas utama, BRI perkuat benteng digital
- Jumlah pengguna super apps BRImo melesat, volume transaksi capai Rp2.574 triliun
- Selamatkan lahan dari abrasi, BRI Salurkan ribuan bibit mangrove kelompok tani di Muaragembong
- Mengenal Angseri, desa BRILiaN dengan tata kelola terbaik
- Kemenag serahkan SK Izin Operasional sebagai Lembaga Amil Zakat skala nasional kepada YBM BRILiaN