Brilio.net - Sejak September 2023, eskalator di stasiun Bekasi mengalami kerusakan. Hal tersebut tentu bisa menghambat kenyamanan bagi pengguna. Tidak jarak, gara-gara itu, terjadi penumpukan orang, dan memperlambat pergerakan di stasiun. Hal ini dapat berdampak pada kelancaran operasional apalagi penumpang yang terburu-buru.

Potensi keamanan juga menjadi perhatian serius. Potensi tergelincir atau terjatuh dapat meningkat dan menyebabkan kecelakaan pagi para pengguna. Karena itu jika ada eskalator rusak ada baiknya harus segera diperbaiki.

Namun, eskalator di Stasiun Bekasi tersebut, semenjak Desember hingga artikel ini ditulis belum mendapat perhatian. Terlihat, ia masih macet dak tidak berfungsi. Sehingga orang-orang menggunakannya sama seperti tangga manual. Ini akan mempersulit apalagi bagi difabel dan lansia.

 

 

Merespons hal tersebut, seorang warganet yang juga pengguna harian KRl melakukan protes dengan konsisten. Karena setiap hari harus datang ke stasiun itu, tentu dirinya berharap agar kerusakan tersebut harus segera diperbaiki. Protesnya dilakukan lewat akun Twitter dengan username @PernebangRoket.

eskalator rusak di stasiun © Twitter

foto: Twitter/@PernebangRoket

Pertama ia menyampaikan keluhan dengan langsung menyampaikan kepada pihak terkait yaitu Direktorat Jenderal perkeretaapian (DJKA). Namun karena merasa adminnya lelah menanggapi, ia pun melakukan protes dengan cara memposting foto rusaknya eskalator tersebut setiap hari.

40 Hari, eskalator benar-benar tidak ada perbaikan sama sekali. Tampak di setiap postingannya tak ada perubahan. Namun, ia tetap tak menyerah. Konsisten selama 40, wanita tersebut dijuluki "Duta Eskalator Rusak Stasiun" oleh akun Twitter @txtdaribekasi.

Tak hanya sampai di situ, pihak terkait justru berlarut-larut membiarkan kejadian ini. Alih-alih memperbaiki, ternyata kerusakan tersebut bertahan hingga 100 hari. Sebelumnya ia pun mengatakan lewat sebuah cuitan tidak akan berhenti memposting hingga eskalator tersebut diperbaiki.

Sampai pada hari keseratus, kemarahan sudah diubun-ubun. Akibat banyaknya dukungan dari masyarakat. Wanita tersebut membuat aksi damai dengan menaruh karangan bunga tepat di eskalator tersebut. Tertulis ucapan duka dan belasungkawa atas 100 hari wafatnya eskalator

"Turut berduka cita atas wafatnya eskalator stasiun bekasi," tertanda sebagai warga bekasi.

"Bismillah day 100," tulisnya di caption.

eskalator rusak di stasiun © Twitter

foto: Twitter/@PernebangRoket

Selain itu warga yang turut resah juga bergabung dalam aksi tersebut. Ada yang duduk dengan gesture membaca doa sebagai bentuk satir bahwa eskalator harus didoakan biar cepat hidup kembali. Terdapat sebuah nisan yang ditaburi bunga dan menjadi penguat dari aksi tersebut.

eskalator rusak di stasiun © Twitter

foto: Twitter/@PernebangRoket

Aksi ini pun viral dan mendapat dukungan masyarakat. Banyak yang mengucapkan terimakasih dan berharap agar pihak terkait cepat merespons hal ini. Konsistensi memprotes juga menjadi perhatian netizen sehingga ia menuai pujian. Sehingga banyak yang turut menyebarkan aksi ini.

"Terima kasih sudah setia mengabarkan. So glad to finally meeting you; you're such a nice person," tulis akun @berlianidris

"love you kak semangat makasih selalu update," kata akun @mingiyuw

"Turut berduka atas ketidakpedulian perusahaan monopolistik terkait. Semoga amal ibadah para pemangku jabatan dan dinas terkait ditimbang dengan adil oleh Tuhan," ujar akun @t_yudehis

"Pengelola transportasi publik di negaraku memalukan. Sedih gan," kata akun @ikhsanirfansyah

Setelah aksi ini tuai sorotan, wanita tersebut pun mengucapkan terimakasih kepada netizen yang telah memberikan support. Selain itu ia tentu berharap agar masalah ini cepat diselesaikan oleh pihak terkait.

eskalator rusak di stasiun © Twitter

foto: Twitter/@PernebangRoket

Saat cuitan tersebut diposting hingga artikel ini ditulis, akun @PernebangRoket sudah menghimpun 1.1 juta tayangan. Selain itu terdapat juga 21 ribu like, 6 ribu retweet dan ratusan komentar.