Brilio.net - Sampah masih menjadi permasalahan yang serius di Indonesia dan banyak negara di dunia. Semakin ke sini, total volume sampah dunia semakin meningkat akibat meningkatnya pola konsumsi masyarakat di dunia. Jika permasalahan pengelolaan sampah tidak segera diatasi, maka volume sampah yang tinggi dapat merusak lingkungan seperti kualitas tanah, udara, air laut dan masih banyak lagi.
Salah satu jenis sampah yang kerap diabaikan adalah jenis sampah organik. Pasalnya, banyak masyarakat yang mengira bahwa sampah organik akan terurai dengan sendirinya di alam.
Nyatanya, sampah organik juga tetap memerlukan waktu untuk dapat terurai dengan sempurna. Sedangkan, laju tumpukan sampah organik lebih cepat dibandingkan dengan proses penguraian sampah tersebut.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai sampah organik, brilio.net telah merangkum pengertian sampah organik dan jenis-jenisnya dari berbagai sumber pada Jumat (10/6).
Pengertian sampah organik
foto: Unsplash/Del Barrett
Menurut Direktorat Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.
Sampah organik juga dapat dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan yang bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tetapi, jika sampah organik tidak diolah dengan cara yang tepat juga dapat menimbulkan penyakit dan aroma yang kurang sedap.
Dalam definisi lainnya, sampah organik juga memiliki pengertian sebagai salah satu jenis sampah yang berasal dari molekul organik dan bahan-bahan yang mengalami dekomposisi, pelapukan atau penguraian secara alami. Selain melalui penguraian alami, penguraian sampah organik juga dapat dipercepat dengan menggunakan bantuan manusia melalui beberapa cara.
Dengan kontribusi manusia, maka proses penguraian sampah organik dapat terjadi lebih cepat. Selain itu, sampah organik yang berhasil diolah dengan baik juga memiliki nilai ekonomis.
Jenis-jenis sampah organik
foto: Unsplash/Jasmin Sessler
Berdasarkan jenisnya, sampah organik dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik basah dan kering.
1. Sampah organik basah
Sampah organik basah adalah sampah organik yang memiliki kandungan air yang tinggi. Contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang telah busuk, kulit bawang dan masih banyak lagi.
2. Sampah organik kering
Sampah organik kering adalah sampah organik yang memiliki kandungan air yang lebih rendah. Contohnya, kayu, ranting pohon, daun-daun kering. Kebanyakan sampah organik kering sulit diolah kembali.
Cara mengolah sampah organik
foto: Pixabay/J Garget
Salah satu upaya untuk menekan tingginya jumlah sampah organik adalah dengan mengolahnya kembali menjadi sebuah produk yang fungsional dan memiliki nilai ekonomis. Dengan begitu, sampah organik tidak akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar. Berikut beberapa cara untuk mengolah sampah organik:
1. Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos
Sampah organik kering seperti daun kering daoat diolah menjadi pupuk kompos. Secara umum, pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik. Kompos pun bisa dilakukan secara alami maupun dengan pemanfaatan ilmu biologi. Untuk mempercepat proses penguraian, pupuk kompos dapat dibuat dengan penambahan mikroorganisme pengurai seperti EM4.
2. Mengolah sampah organik untuk pakan ternak
Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan sampah organik yang umumnya berasal dari sampah rumah tangga sebagai pakan tambahan untuk hewan ternaknya. Saat ini, sampah organik tidak hanya dapat digunakan sebagai pakan tambahan ternak, tetapi juga dapat diolah menjadi ransum berbentuk pelet untuk ayam dan ikan.
3. Mengolah sampah organik menjadi biogas
Sampah organik tidak terbatas pada limbah rumah tangga seperti sisa sayur dan buah saja, kotoran ternak juga termasuk salah satu sampah organik yang dapat diolah kembali menjadi produk fungsional. Kotoran ternak yang mengandung gas metan dapat diolah menjadi biogas. Biogas yang dihasilkan akan memiliki kandungan seperti gas metana, karbondioksida, nitrogen, hidrogen, hidrogen sulfida, dan oksigen. Biogas tersebut dihasilkan oleh bakteri dari bahan organik yang disimpan di dalam kondisi kedap udara.
Reporter: dewi suci
Recommended By Editor
- Sampah organik adalah, ketahui jenis, manfaat, dan cara pengelolaannya
- Pengertian limbah dan dampaknya untuk kesehatan masyarakat
- 5 Cara mudah edukasi anak terapkan gaya hidup ramah lingkungan
- 5 Aplikasi untuk kelola sampah di rumah, ada yang bisa hasilkan uang
- 7 Fakta Octopus, aplikasi one stop solution atasi masalah sampah
- Tekan produksi sampah, Nestle uji coba jual produk sistem isi ulang