Brilio.net - Benua Afrika adalah daratan yang menyimpan berbagai macam keunikan. Bentang alam, flora dan fauna, budaya, dan cerita menarik mengenai masyarakatnya bisa kamu temukan di benua yang punya luas 30.224.050 km persegi. Salah satu hal unik yang bisa kamu temukan ada pada negara Etiopia.
foto: intrepidtravel.com
Negara yang terletak di semenanjung timur benua Afrika ini berbatasan di sebelah timur dengan Eritrea, Djibouti, di selatan berbatasan dengan Somalia, dan di barat dengan Sudan, Sudan Selatan, dan Kenya.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal unik yang bisa kamu ketahui dari negara Etiopia. dirangkum brilio.net dari bbc.com, intrepidtravel.com, dan dan brilliant-ethiopia.com pada Kamis (19/1).
Negara yang punya hitungan 13 bulan dalam setahun
foto: pixabay.com
Sudah jadi hal yang umum jika di banyak negara di dunia punya kalender tradisionalnya masing-masing. Seperti di Arab ada Kalender Hijriyah, di Indonesia juga ada kalender Jawa. Etiopia juga punya kalender tradisional mereka.
Namun, apapun kalendernya biasanya hitungannya selalu seragam dengan menghitung satu tahun dalam 12 bulan. Nah, Etiopia ini punya kalender yang cukup nyentrik dengan menghitung satu tahun dalam 13 bulan.
Dilansir dari bbc.com, kalender Etiopia juga punya jarak tujuh tahun lebih lama dibanding kalender Masehi. Artinya, jika sekarang 2023, kalender Etiopia masih ada di tahun 2016. Selain itu, Etiopia punya tanggal unik dalam merayakan hari raya umat Kristiani.
Masyarakat Etiopia merayakan Natal pada 7 Januari, Kenaikan Yesus Kristus pada 19 Januari, Tahun Baru pada 11 September, serta Paskah pada 27 September.
Perbedaan penentuan waktu
foto: bunniktours.com
Jika umumnya perhitungan awal hari dimulai pukul 00.00 dini hari, Masyarakat Etiopia umumnya menghitung awal hari dari pukul 06.00 pagi. Logika perhitungan itupun dipakai dalam kegiatan sehari hari.
Maka jangan heran, jika kamu mengajak kawanmu yang orang Etiopia untuk nongkrong ngopi pada pukul 10 malam, orang Etiopia itu akan datang pukul 16.00.
Jadi satu-satunya negara Afrika yang tidak pernah dijajah
foto: intrepidtravel.com
Etiopia ini punya rekor yang patut dibanggakan sepanjang negara ini berdiri. Negeri ini menjadi satu-satunya negara di benua Afrika yang tidak pernah dijajah sepanjang sejarah.
Dikutip dari intrepidtravel.com, pada era kolonisasi merajalela di daratan Afrika, Etiopia berhasil mempertahankan diri dari upaya penaklukan Italia pada 1889. Italia yang sebelumnya berhasil menjajah negara tetangga, Eritrea setelah sebuah perusahaan pelayaran Italia membeli pelabuhan Assab di Laut Merah.
Namun, setelah kematian kaisar Ethiopia Yohannes IV, Italia kembali berusaha menaklukkan Etiopia dengan menduduki dataran tinggi di sepanjang pantai. Beberapa tahun kemudian, ketika Italia mencoba mendorong lebih jauh wilayah Etiopia. Dalam pertempuran Adwa, Italia kembali dikalahkan ketangguhan dari pasukan Etiopia.
Empat brigade pasukan Italia dikalahkan dalam hitungan jam pada tanggal 1 Maret 1896 oleh orang Etiopia yang bertugas di bawah Kaisar Menelik II. Usai kalah, Italia dipaksa menandatangani perjanjian yang mengakui kemerdekaan Etiopia.
Negeri pertama kali kopi diseduh jadi minuman
foto: pixabay.com
Bagi kamu para penikmat kopi, kamu tahu nggak sih, kalau kopi yang diseduh setiap pagi adalah praktik yang pertama kali dilakukan oleh orang Etiopia?
Ceritanya begini, seorang pengembala kambing awalnya keheranan melihat hewan ternaknya menjadi sangat enerjik setelah makan buah berry yang belakangan diketahui adalah buah kopi.
Bahkan kambing-kambingnya tak mau tidur hingga malam. Si pengembala itu kemudian mencoba biji-bijian tersebut untuk ia konsumsi bahkan ditambahkan air agar tidak terlalu pahit.
Hasilnya, dirinya menjadi lebih fokus saat bekerja dan praktik menyeduh kopi menyebar ke seluruh negeri Etiopia bahkan seluruh dunia hingga kini.
Etiopia adalah negara festival
foto: brilliant-ethiopia.com
Etiopia adalah negara yang penuh dengan festival yang semarak dan penuh warna. Salah satu festival yang jadi event terbesar di negara ini adalah Festival Timket. Event ini adalah festival tahunan yang digelar tiga hari untuk menghormati pembaptisan Yesus Kristus di sungai Yordan.
Pada hari tersebut para imam memindahkan 'Tabot' (replika Tabut Perjanjian) dari setiap gereja dan berbaris ke sumber air terdekat, di mana pembaptisan komunal dilakukan.
Prosesi tersebut diiringi oleh ribuan penduduk setempat yang mengenakan pakaian tradisional putih mempesona yang kontras dengan warna jubah upacara dan payung beludru berpayet para pendeta. Festival lainnya adalah The Great Ethiopian Run, sebuah festival lomba lari yang diikuti oleh hampir seluruh orang dewasa di negara tersebut.
Recommended By Editor
- Lebih dari 40% orang Vietnam punya nama Nguyen, begini sejarah dan faktanya
- Manten punya bekas kerokan dirias MUA pakai paes Jawa hasilnya bikin takjub, skill perias panen pujian
- Mengenal Macassar, kota di Afrika Selatan yang punya sejarah erat dengan Makassar di Sulawesi
- Benua Antartika adalah benua dengan tingkat IQ dan pendidikan tertinggi di dunia, kok bisa?
- Meski tak punya sungai, ini alasan Arab Saudi tetap punya wilayah pertanian alami meski sulit air
- Istri ngidam makanan prasmanan, aksi pria nekat kunjungi nikahan orang tak dikenal ini tuai perdebatan