Brilio.net - Jalan-jalan ke Banyuwangi nggak lengkap tanpa mampir ke berbagai festival tahunan yang menarik. Salah satu ajang yang sedang populer saat ini adalah Festival Bambu Gintangan. Sudah masuk tahun ketiga, festival ini digagas langsung oleh warga Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.
Beda dari lainnya, festival yang diselenggarakan pada Sabtu (15/6) ini menampilkan beragam kostum berbahan dasar unik yaitu bambu. Desa ini memang terkenal sebagai pusatnya kerajinan bambu di Banyuwangi. Produk kerajinannya bahkan sudah diekspor ke mancanegara. Negara seperti Maladewa pernah jadi pelanggan kerajinan bambu dari Desa Gintangan.
"Ini salah satu cara mempromosikan bambu Gintangan asal Banyuwangi. Kami ingin agar orang tahu bahwa Banyuwangi memiliki bambu Gintangan dengan kualitas ekspor," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka.
Populer, Festival Bambu Gintangan juga menarik minat peserta dari luar daerah. "Pesertanya umum, tidak hanya dari Gintangan saja. Tapi, juga diikuti oleh peserta dari daerah lain. Mereka tertarik dengan konsepnya," ungkap Ketua Panitia Festival Bambu, Dian Effendi.
Konsep unik dan bahan dasar menarik bukan hanya daya tarik utama dari Festival Bambu Gintangan ini. Penasaran apa saja? Yuk kita simak, Sobat Brilio.
1. Sawah jadi catwalk.
foto: Merdeka.com
Model dengan kostum menarik ini berjalan di atas sawah yang disulap menjadi sebuah catwalk. Areal persawahan yang hijau membuat suasana festival jadi berbeda dari ajang fashion biasanya. Warga dan fotografer tampak memadati areal catwalk menjadi pemandangan unik dalam Festival Bambu Gintangan 2019 ini.
2. Tema unik dari etnik hingga futuristik.
foto: Merdeka.com
Total ada 42 model yang turut serta dalam Festival Bambu Gintangan 2019. Menariknya, tema yang diangkat peserta sangat beragam. Tema unik seperti etnik hingga futuristik jadi tontonan menarik bagi warga yang menonton. Model-model yang memperagakannya juga sangat percaya diri berjalan di atas catwalk.
3. Kostum apik dengan biaya murah.
foto: Merdeka.com
Terlihat mewah, kostum dari bambu ini ternyata relatif murah. Setiap peserta hanya menghabiskan dana Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta untuk satu kostum. "Semua digarap secara mandiri, jadinya lebih murah biaya yang dikeluarkannya," ujar Dian.
4. Bahan dasar yang membutuhkan perhatian ekstra.
foto: Merdeka.com
Bahan dasar bambu membutuhkan perhatian ekstra ketika diolah menjadi satu kostum yang menarik. Rerata, para peserta membutuhkan waktu sehari hingga dua hari untuk menyiapkan kostumnya. "Bambunya perlu melalui proses pengeringan terlebih dahulu. Agar bisa lentur dan dipola sesuai desain. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta," jelas Dian.
5. Sendratari dengan kisah apik.
foto: Merdeka.com
Selain ajang fashion, Festival Bambu Gintangan 2019 juga menampilkan sendratari yang mengangkat kisah perjuangan Wong Agung Wilis menghadapi pasukan VOC. Bikin penonton terpana, sendratari ini jadi salah satu ajang favorit di gelaran Festival Bambu Gintangan 2019 ini.
Recommended By Editor
- Main ke Banyuwangi tak asyik tanpa nonton sendratari satu ini
- Kesan Yusuf Mansur main ke Banyuwangi, lebih indah dari Turki
- Cuma latihan 4 hari, mahasiswa bule sukses menari kuntulan
- Jelang Lebaran, Bupati Anas promosikan batik khas Banyuwangi
- Safari Ramadan ke LDII, Azwar Anas ajak pakai medsos untuk ibadah