Brilio.net - Bekerja di malam hari menjadi kegiatan yang kurang baik untuk kesehatan. Pekerjaan ini seringkali mengubah pola tidur dan dapat mengganggu ritme jantung. Melansir dari heatlh.harvard.edu menurut Eric Zhou, asisten profesor di Divisi Kedokteran di Harvard Medical School mengatakan bahwa gangguan kerja shift biasanya terjadi pada orang-orang yang bekerja di shift malam atau dini hari.
Menurut Journal of Clinical Sleep Medicine 2022 juga mengatakan bahwa kerja shift malam lebih berisiko untuk masalah kesehatan serius. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa efek samping dapat mencakup sindrom metabolik.
Tidak hanya itu saja, pekerja shift malam memiliki jadwal makan yang lebih tidak teratur dan lebih sering mengonsumsi makan di malam hari. Menurut jurnal yang dipublikasikan di Journal of Investigative Medicine mengatakan bahwa paparan cahaya di malam hari bisa memperburuk kondisi kesehatan seseorang.
Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas bekerja di malam hari bisa memperburuk kesehatan. Untuk itu, kamu harus mengetahui seberapa bahayanya bekerja shift malam. Hal ini akan di kupas tuntas oleh brilio.net yang telah merangkum 6 sederet penyakit yang mengancam kesehatan ketika bekerja shift malam.
6 Penyakit yang bisa mengintai pekerja shift malam
Pekerja shift malam sering kali menghadapi tantangan besar yang tidak hanya memengaruhi pola tidur mereka, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit serius yang bisa mengintai mereka dalam jangka panjang. Adapun penyakit yang bisa mengintai pekerja shift malam sebagai berikut:
1. Meningkatkan risiko kanker
foto: freepik.com
Melansir dari International Agency for Research on Cancer (IARC) telah menggolongkan shift kerja malam sebagai salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit kanker pada manusia. pada pekerja shift malam jangka panjang, akan mengalami gangguan terhadap ritme sirkadian alami tubuh mereka. Ritme sirkadian ini mengatur sejumlah proses biologis dalam tubuh, termasuk siklus tidur, metabolisme, dan fungsi imun.
Salah satu mekanisme yang dianggap berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker adalah gangguan produksi hormon tertentu, terutama melatonin. Melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal di otak selama periode gelap, dan berperan dalam mengatur siklus tidur serta memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan DNA yang bisa menyebabkan kanker. Pekerja shift malam sering kali terpapar cahaya pada malam hari dan tidur pada siang hari, yang dapat mengganggu produksi melatonin dan mempengaruhi fungsi sistem imun.
2. Depresi dan gangguan mood
foto: freepik.com
Salah satu faktor utama yang menyebabkan risiko depresi dan gangguan mood adalah gangguan terhadap ritme sirkadian. Tubuh manusia secara alami diatur untuk tidur di malam hari dan bangun di siang hari, sesuai dengan pola cahaya alami yang diterima dari mata. Pekerja shift malam sering terpapar cahaya terang pada malam hari dan mencoba tidur pada siang hari, yang dapat mengganggu produksi hormon seperti melatonin yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan suasana hati.
3. Obesitas
foto: freepik.com
Resiko selanjutnya adalah obesitas. Obesitas dapat terjadi karena pekerja shift malam sering terpapar cahaya terang pada malam hari, yang dapat mengganggu produksi hormon melatonin. Melatonin tidak hanya mengatur tidur tetapi juga berperan dalam regulasi metabolisme dan pengelolaan berat badan. Selain itu, jadwal kerja yang tidak tetap dapat menyebabkan pola makan yang tidak teratur, termasuk kebiasaan makan larut malam atau makanan cepat saji yang kurang sehat.
4. Gangguan pencernaan
foto: freepik.com
Gangguan pencernaan dapat menjadi masalah umum bagi pekerja shift malam karena pola tidur yang tidak teratur dan perubahan dalam pola makan. Para pekerja shift malam bisa mengalami masalah seperti sembelit atau diare karena perubahan dalam pola makan dan ritme tubuh.
5. Diabetes dan gangguan metabolik
foto: freepik.com
Selain gangguan pencernaan, bekerja shift malam juga bisa berdampak lebih parah seperti diabetes dan gangguan metabolik. Melansir dari jurnal Occupational and Environmental Medicine (2014) menemukan pekerja shift malam berisiko 42 persen lebih tinggi mengalami diabetes melitus tipe 2 daripada pekerja harian. Beberapa hal tersebut merupakan faktor risiko untuk diabetes, serangan jantung, dan stroke. Risiko gangguan metabolik tiga kali lebih tinggi pada orang yang bekerja shift malam.
6. Penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular juga bisa terjadi ketika bekerja di malam hari secara jangka panjang. Bukan tanpa alasan, tubuh manusia secara alami diatur oleh ritme sirkadian, yang mengatur proses biologis seperti tidur, metabolisme, dan fungsi kardiovaskular. Pekerja shift malam sering kali mengalami gangguan ritme ini karena tidur pada siang hari dan terjaga pada malam hari.
Recommended By Editor
- Sering disepelekan kaum milenial, 7 dampak negatif begadang bagi kesehatan tubuh
- Diduga sering pakai kipas angin mengarah ke wajah, wanita ini didiagnosis terkena bells palsy
- 17 Meme kocak saat alami overthinking ini bikin susah tidur
- 13 Meme kocak tentang begadang ini bikin angguk-angguk kepala
- 7 Efek begadang bagi wajah, lengkap dengan cara mengatasinya
- 10 Meme lucu nggak niat tidur tapi endingnya malah ketiduran juga
- 10 Meme lucu rutinitas orang-orang yang suka begadang