Brilio.net - Profesi calon pegawai negeri barangkali sudah tak seksi lagi bagi Gen Z. Padahal hampir setiap tahunnya, pemerintah menawarkan ribuan formasi. Dari data Badan Kepegawaian Negara, ASN dari kalangan Gen Z baru mencapai 6 persen saja. Jumlah ini tak sebanding dengan populasi Gen Z yang saat ini merajai demografi.
Jika dikaitkan dengan perkembangan zaman, karier CPNS memang mungkin sudah nggak begitu relevan. Gaya hidup yang menekankan pada fleksibilitas dan kenyamanan bikin Gen Z ogah main ASN-ASN-an. Kalau dibandingkan dengan pekerja kreatif seperti content creator atau desainer grafis, pekerja sektor publik memang terdengar lebih konservatif.
Keunggulannya, pekerjaan ini menawarkan stabilitas pendapatan yang jadi incaran banyak orang. Masa depan juga tak perlu dikhawatirkan karena bakal dapat pensiunan. Kalau pekerjaan yang stabil aja nggak menarik minat Gen Z, lalu mereka kepengin jadi apa?
Dilema Gen Z: Minat jadi CPNS cuma fifty-fifty.
Merujuk survei Badan Pusat Statistik (BPS) hingga pertengahan tahun 2024, mengungkap bahwa nyaris 10 juta Gen Z kini menganggur. Mereka adalah orang-orang yang tak tercatat tengah bekerja ataupun tengah menempuh pendidikan. Dengan realitas yang demikian, benarkah Gen Z jadi mempertimbangkan karier yang lebih menjanjikan? Brilio.net menemui beberapa mahasiswa Gen Z, dan kabar baiknya, mereka masih optimis dengan peluang karier pasca kuliah nanti. Sukses via CPNS ini cuma pilihan yang fifty-fifty.
Mahasiswa baru jurusan Ilmu Sejarah bernama Askal (18) ini contohnya. Baginya, bekerja di museum yang menyimpan cerita dan peninggalan bersejarah lebih menarik dibanding bekerja kantoran sebagai pelayan publik.
Masuk ilmu sejarah karena memang tertarik sama dunia sejarah, terutama sejarah sosial politik. Ekspektasinya saat memilih jurusan ini ya misalnya bisa kerja di museum gitu kayaknya jadi pilihan menarik, ungkapnya sambil duduk santai di gazebo kampus.
Sambil menikmati rindangnya pohon yang memayungi gazebo, ia bercerita soal orang tuanya yang merupakan guru honorer. Publik pasti tahu betapa sulitnya bertahan sekian lama mengandalkan gaji wiyata. Tapi itu pun tak membuat cowok bertinggi kurang lebih 175 cm tersebut mengincar profesi CPNS yang menawarkan kestabilan pendapatan.
Kalau jadi CPNS belum kepikiran dan belum berminat. Kalau nggak kerja di museum pengennya ya wirausaha, begitu tandasnya.
foto: freepik.com
Pun begitu dengan Mirdha, mahasiswi jurusan Pendidikan Sosiologi yang sudah diambang pintu kerja. Bagi gadis asal Sulawesi Tengah ini, ternyata karier PNS juga jadi pilihan fifty-fifty. Menilik dari latar belakang pendidikannya yang merupakan rumpun keguruan, tentu CPNS terdengar menggiurkan. Ia pun mengakui bahwa jika menjadi guru honorer, pasti banyak tantangan yang menyulitkan. Tapi hal ini pun tak membuat ia gentar atau serta-merta memilih jadi pejuang CPNS.
(Jadi CPNS) sih tergantung ya. Kalau di bilang minat ya 50:50 lah, paparnya sambil tersenyum.
Lebih jauh, Mirdha justru menceritakan perjuangannya sebagai mahasiswa daerah yang rela berpisah dari keluarga demi mengejar pendidikan sampai Jogja. Sejak semester 3 hingga 9, ia rela tak mudik lantaran baginya, pantang pulang sebelum ijazah ada di tangan. Cewek berambut panjang ini juga mengungkap cita-citanya yang mulia. Jika telah merampungkan pendidikan, ia bakal kembali dan mengajar di kampung halaman.
Sambil menunggu pengurusan yudisium, ia mengungkap jika tak jadi guru, setidaknya ia akan menjajal profesi sebagai staf ahli. Jadi guru CPNS atau tidak, ia akan pulang dan mengajar di tempat kelahiran.
Brilio.net lalu bertemu dengan Manda, mahasiswi Ilmu Komunikasi yang kini tengah menginjak semester lima. Tak dipungkiri olehnya bahwa pekerjaan yang jadi impiannya adalah industri kreatif. Sebagai pembelajar komunikasi, peluang kerja yang luas tentu bikin ia punya pilihan karier yang tak terbatas. Tapi, ia sendiri tak memungkiri jika dirinya pasti bakal menjajal peluang CPNS.
Lahir dari keluarga yang sudah nyemplung di dunia pegawai negeri sipil, bikin doktrin soal terjaminnya penghasilan di masa depan tak terbantahkan. Karena dari keluarga juga PNS (aku sendiri yg tiba-tiba meleng) dan kalo dari segi ekonomi tuh bisa dibilang klo PNS stabil, ungkapnya. Tapi hal itu juga nggak membuatnya urung menjajal dunia kreatif.
Kalau aku lebih ke (industri) kreatif dulu sih, explore sana-sini sesuai minat dulu, yah namanya cita-cita ya, terus mungkin kalo udah bosen/tiba-tiba berubah pikiran ya baru banting stir ke CPNS, pungkasnya.
Dari jajak pendapat tersebut, CPNS mungkin sudah bukan lagi jadi pilihan utama, tapi tak dipungkiri menjadi alternatif karier yang menjanjikan pendapatan stabil. Bagi beberapa Gen Z, ada banyak profesi menarik untuk dijajaki, sebelum memilih buat jadi pegawai negeri.
Recommended By Editor
- E-Materai untuk pendaftaran seleksi CPNS 2024 bisa dibeli di Kantor Pos dan Pospay, begini 7 caranya
- Panduan lengkap tes SKD CPNS 2024, disertai tips dan strategi untuk lolos seleksi dengan sukses
- Kemenag & Kemendikbudristek perpanjang pendaftaran, ini jadwal lengkap penutupan seleksi CPNS terbaru
- Kisah orang-orang yang belajar setengah mati demi CPNS malah lolos jalur hoki, tanpa andalkan aji-aji
- Tingkat numerasi anak Indonesia capai 67 persen, 7 upaya tingkatkan kemampuan numerasi anak sejak dini