Brilio.net - Upacara pemakaman pria asal Trinidad Tobago, Sheron Sukhedo (33) digelar dengan begitu mewah. Sebelum dikremasi, ia disiram dengan sampanye dan dibaringkan di dalam peti mati yang terbuat dari emas senilai US$ 50.000 atau sekitar Rp 687 juta.

pakai perhiasan senilai   2018 Istimewa

foto: dailymail.co.uk


Tak hanya peti mati emas, jenazah pria yang semasa hidupnya menjadi pengusaha sukses itu juga dipakaikan perhiasan mewah yang senilai US$100.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar. Terdiri dari kalung dan cincin berukuran besar hingga jam tangan mewah.

pakai perhiasan senilai   2018 Istimewa

foto: dailymail.co.uk


Sepasang sepatu boots Timberland juga ditaruh di dalam peti matinya oleh seorang kerabat. Jenazah ayah dari dua orang anak ini kemudian dipindahkan dari rumah duka ke tempat proses kremasinya menggunakan mobil Bentley senilai US$150.000 atau berkisar Rp 2 miliar.

pakai perhiasan senilai   2018 Istimewa

foto: dailymail.co.uk


Upacara pemakaman yang sangat mewah ini dilakukan semata-mata sebagai bentuk penghormatan terakhir. Perhiasan mewah yang dikenakannya itu pun diyakini telah dilepas sebelum jenazahnya dikremasi.

Dikutip brilio.net dari Daily Mail, Jumat (6/4), pengusaha properti ini tewas terbunuh setelah tertembak peluru saat ia berada di dalam mobil. Penembakan itu terjadi di luar rumah orang tua istrinya di Trinidad Tobago pekan lalu.

Berdasarkan laporan Trindad and Tobago Guardian, hingga kini pihak polisi tengah menginvestigasi adanya kemungkinan hubungan keluarga dengan kematian Sukhedo. Polisi juga mengatakan bahwa anggota geng Rasta City telah merencanakan pembunuhan Sukhedo bertahun-tahun yang lalu, meski saat itu ia mendapat perlindungan dari geng saingannya.

pakai perhiasan senilai   2018 Istimewa

foto: dailymail.co.uk


Sukhedo juga sempat berhasil lolos dari upaya pembunuhannya dua tahun lalu. Sebagai antisipasi ia menyewa bodyguard untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Namun kali ini maut tak bisa dihindarinya. Ia justru tewas ditembak di dekat kediaman orang tua sang istri.

Dua hari setelah Sukhedo tewas, sang istri, Rachel harus dilarikan ke rumah sakit karena komplikasi medis. Kedua anaknya kini tinggal bersama saudaranya, sementara polisi masih memburu pihak yang bertanggung jawab atas kematian Sukhedo.