foto: Instagram/@tamanbacamelego
Ajo dan teman-temannya berniat menyulap lahan tersebut untuk dijadikan sebagai rumah singgah bagi para backpacker mengingat background ia dan teman-temannya yang hobi traveling.
Namun usai diskusi dan melihat kondisi di sekitar, akhirnya Ajo dan kawan-kawan memutuskan untuk mengaktivasi lahan mati itu menjadi sebuah taman baca. Harapannya, anak-anak di sekitar Gang Dharma bisa punya tempat yang lebih aman dan nyaman untuk bermain sekaligus bisa jadi tempat belajar.
"Niatnya mau bersihin dan bikin saung. Awalnya pengin dijadiin rumah singgah buat para backpacker atau orang yang suka jalan. Tapi akhirnya saya sama temen-temen kepikiran untuk bikin taman baca buat anak-anak sekitar sini supaya mereka nggak main di jalan raya," sambungnya.
Untuk kepemilikan lahan sendiri, menurut Ajo, lahan tersebut merupakan tanah milik pribadi. Namun, ia dan teman-temannya telah mendapatkan izin pemiliknya untuk mengaktifkan lahan tersebut menjadi taman baca.
foto: Instagram/@tamanbacamelego
Ia juga bekerja sama dengan RT setempat untuk mensosialisasikan kepada warga agar tak lagi membuang sampah di lahan tersebut. Proses pembersihan lahan sendiri dimulai pada 2019 dan memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar tujuh bulan.
Bersih-bersih tempat pembuangan sampah lebih sering dilakukan oleh Ajo dan teman-temannya saat malam hari sepulang bekerja. Selama membersihkan tempat tersebut, ia dan teman-temannya juga menemukan tantangan tersendiri, salah satunya adalah mengubah kebiasaan warga agar tak lagi membuang sampah di lahan tersebut.
"Selama kita bersihin (lahan), masih ada aja warga yang buang sampah di sini. Ketika kita bersihin tuh ada aja yang melempar sampah ke dalam. Pelan-pelan kita kasih tahu ke warga buat nggak buang sampah di sini lagi," ungkap Ajo.
Selama tujuh bulan, Ajo dan teman-temannya berhasil mengumpulkan sekitar 700 karung sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Sebenarnya tempat pembuangan sampah di RT ini ada. TPA nya ada. Jadi RT ini lokasinya dipisahkan jalan raya Kelapa Dua. Nah, di dekat rumah Pak RT itu ada tempat pembuangan untuk warga RT 02. Mungkin warga malas nyebrang jalan ke sana, akhirnya lahan kosong ini dipakai jadi tempat buang sampah," ucapnya.
Usai rampung membersihkan lahan, Ajo dan teman-temannya dibantu warga sekitar membangun saung sederhana untuk meletakkan koleksi buku dengan dana swadaya. Buku-buku yang dipajang pun kebanyakan merupakan koleksi pribadinya dan teman-teman yang sudah rampung dibaca.
foto: Brilio.net/Dewi Suci
Recommended By Editor
- 9 Contoh manfaat gotong royong di masyarakat, lengkap dengan tujuannya
- 3 Aksi sederhana selamatkan bumi, bisa dimulai dari diri sendiri
- 5 Kisah penghijauan yang bikin heran, padang pasir jadi hutan!
- Komunitas di Banyuwangi ini bukti pemuda desa mumpuni bersastra
- Jogja Berkebun, aksi nyata anak muda peduli alam & kemandirian pangan