Brilio.net - Salah satu kota wisata yang menjadi incaran banyak orang adalah Jogja. Tak heran memang, mengingat Jogja merupakan kota sarat wisata alam dan budaya. Mungkin kamu tidak cukup dua hari untuk bisa mengunjungi setiap wisata yang ada di sini.
foto: brilio.net/@Syamsuduha
Saat kamu mengunjungi Jogja, apa yang akan kamu buru selain kuliner seperti gudeg dan bakpia? Tentunya merchandise bukan? Salah satu merchandise yang paling melekat bagi wisatawan yang datang ke Jogja adalah Dagadu. Hal ini dikarenakan jenis kaus oblong yang ditawarkan memiliki nilai yang berbeda. Di mana Dagadu melakukan pendekatan budaya yang berhasil mengangkat ikon-ikon visual yang ada di seantero Kota Jogja sebagai label bisnisnya.
Berdiri sejak 1994, Dagadu telah memasuki usia 25 tahun dan masih konsisten dengan desain nyentrik ala Jogja. Ada saja yang baru dan berhasil menarik minat wisatawan. Pihak Dagadu sendiri menginginkan hal yeng berbeda namun tetap mencerminkan Dagadu itu sendiri, di mana memberikan bingkai estetika pada hal-hal yang bersifat keseharian, selalu menekankan kesederhanaan.
foto: brilio.net/@Syamsuduha
"Kami selalu angkat tema tentang jogja hingga sekarang masih kami lakukan hanya mungkin secara visual berbeda menyesuaikan. Tapi kami mencoba setidaknya setiap 2 bulan sekali meluncurkan desain yang baru," ujar Direktur Dagadu Ahmad Noor Arief saat ditemui brilio.net Senin (20/5)
Tak hanya memberikan suatu yang menarik saja dari setiap desain bajunya, PT. Aseli Dagadu Djokdja juga melakukan peluncuran sebuah buku kreatif. Buku yang diberi judul 'Desain, Gagasan, dan Daya Ungkap' mengupas sisi lain Dagadu. Menariknya buku ini bukan berupa katalog desain maupun Company Profile.
'Desain, Gagasan, dan Daya Ungkap' merupakan karya enam praktisi komunikasi, media, pemerhati budaya, peneliti, hingga seniman tersebut berusaha untuk menerjemahkan visi dan misi serta core value dari perjalanan Dagadu.
"Kalau untuk mungkin setelah kami melampaui 25 tahun kami mulai banyak melakukan semacam menilai ulang jadi setelah 25 tahun pasti ada banyak hal yang berubah sehingga kami mencoba melakukan riset," ujar Ahmad Noor Arief.
Di tengah persaingan yang cukup ketat mengenai oleh-oleh khas Jogja, namun Dagadu masih tetap eksis dan tak perah kehilangan pelanggannya. Hal ini tentunya tak lepas dari karya-karya gemilangnya, Dagadu selalu memiliki ide rancangan desain yang cukup kreatif dan menarik.
"Kami punya rencana dalam 1 tahun memang akan ada beberapa tema tetapi di antara teman-teman itu tim kreatif bebas membuat desain di luar tema. Jadi kami selalu minim setiap 2 bulan sekali, kami punya forum namanya forkom forum komentar dimana desain kami kritisi koreksi pokoknya di perkaya disempurnakan bareng-bareng dan kemudian baru di luncurkan ke pasar," kata Ahmad Noor Arief.
foto: brilio.net/@Syamsuduha
Di balik karya yang begitu menakjubkan, Dagadu tentunya memiliki orang-orang yang profesional yang selalu siap berkreasi untuk menciptakan hal-hal baru. Mulai dari copy writer , fotografer, dan ilustrator memiliki peran yang cukup vital di Dagadu, mereka bekerja sama untuk bisa menciptakan suatu karya unik dan berhasil laris di pasaran.
"Kalau founder sampai sekarang 23 orang sejak 25 tahun yang lalu hingga sekarang. Tapi kalau untuk tim kreatif kami punya 8 orang di studio kreatif ada desainer copy writer, fotografer, ilustrator dan sebagainya itu yang mereka menjadi semacam jadi chef juru masak di dapur kreatif kami," kata Ahmad Noor Arief.
Selengkapnya: