Brilio.net - Dalam buku berjudul Tantrum: Panduan Memahami dan Mengatasi Ledakan Emosi Anak, tantrum adalah ledakan amarah yang dapat terjadi pada semua tahapan usia. Namun, tantrum dianggap identik dengan tahapan perkembangan di usia prasekolah. Perilaku tantrum ini biasanya terjadi pada anak berusia 18 bulan hingga 6 tahun.

Perwujudan tantrum pada anak juga dapat menimbulkan risiko cedera, seperti menjatuhkan badan ke lantai, memukul kepala, atau melempar barang. Beberapa sikap tersebut merupakan ekspresi dari rasa frustasi anak. Penjelasan yang lebih rinci mengenai tantrum telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (20/7).

Pengertian tantrum

penjabaran mengenai tantrum  berbagai sumber

foto: Unsplash/Caleb Woods

Menurut Kamus Perkembangan Anak, tantrum adalah luapan kemarahan atau kekesalan dan bisa terjadi pada semua orang. Tingkah laku ini biasanya mencapai titik terburuk pada usia 1,5 tahun hingga 3 tahun dan kadang masih banyak dijumpai pada anak usia lima sampai enam tahun.

Tantrum juga dapat diartikan sebagai perilaku yang sering terjadi pada usia anak prasekolah yang ditandai dengan luapan emosi dan perilaku yang berlebihan akibat kemarahan dan kondisi frustasi anak dengan gejala klinis sikap keras kepala, menentang, membangkakng, melawan, memberontak, marah, dan menangis akibat kesulitan meregulasi emosi dan mengakibatkan distres pada orang tua dan lingkungan.

Terdapat beberapa definisi dari para ahli yang menjelaskan mengenai tantrum yaitu sebagai berikut:

1. Chaplin mendefinisikan tantrum sebagai suatu ledakan emosi yang kuat dan disertai dengan rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit-jerit, menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan di lantai atau tanah.

2. Menurut Zaviera, tantrum adalah suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Tantrum juga seringkali muncul pada anak berusia 15 bulan hingga 6 tahun.

3. Mashar mengungkapkan bahwa tantrum adalah suatu letupan kemarahan anak yangs ering terjadi pada saat anak menunjukkan sikap negatif atau penolakan.

4. Tandry berpendapat bahwa tantrum adalah perilaku menangis, berteriak, atau bisa dikatakan sebagai luapan frustasi yang ekstrem dan tampak seperti kehilangan kendali.

Berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa tantrum adalah perilaku yang muncul karena ketidakmampuan anak dalam mengontrol emosi sebagai respons dari keinginan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi.