Brilio.net - Sholat merupakan tiang agama dalam rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sholat dibagi menjadi dua, yaitu sholat wajib atau fardhu dan sholat sunah.
Sholat fardhu adalah sholat yang wajib dikerjakan sehari 5 kali, yaitu subuh, zuhur, ashar, magrib, isya dan apabila tidak dikerjakan maka akan mendapat dosa.
Sementara sholat sunah adalah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan. Namun apabila tidak dilaksanakan maka tidak akan mendapatkan dosa, dan apabila dilaksanakan seseorang yang mengerjakannya tetap akan mendapatkan pahala.
Dalam ajaran agama Islam, sholat sunah terbagi menjadi beberapa macam, di antaranya yakni sholat qobliyah dan ba'diyah isya. Saat sholat berjamaah di masjid, terutama di bulan Ramadhan, sebelum atau sesudah sholat isya kamu pasti melihat seseorang melakukan sholat sunah ini.
Sholat qobliyah isya adalah sholat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum sholat isya. Sedangkan sholat ba'diyah yakni sholat sunah rawatib yang dikerjakan setelah sholat isya.
Tata cara sholat qobliyah isya.
foto: freepik.com
Sebelum melaksanakan sholat isya, sebaiknya kita mendirikan sholat sunah qobliyah isya dengan 2 rakaat.
1. Membaca niat sholat qobliyah isya.
"Ushalli sunnatal isyaa'i rok'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala."
Artinya:
"Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Isya dua rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."
2. Takbiratul ihram.
Takbiratul ihram merupakan penanda masuknya seseorang pada waktu akan mengerjakan sholat. Takbiratul ihram merupakan rukun qauli (rukun yang berupa ucapan) yang dengannya seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah sholat dan diharamkan melakukan apa pun yang bisa membatalkannya.
Saat takbiratul ihram diwajibkan untuk mengucap "Allahu Akbar". Takbiratul Ihram untuk laki-laki dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan daun telinga. Sedangkan takbiratul ihram untuk kaum wanita dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dada.
3. Membaca doa iftitah.
Setelah membaca takbiratul ikhram, dilanjutkan dengan menyilangkan kedua tangan di dada, maka dilanjutkan dengan membaca doa iftitah. Membaca doa ini hanya dilakukan pada rakaat pertama saja.
"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan waashiilaa, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil alamiina. Laa syariikalahu Wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin."
Artinya:
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri)."
Setelah selesai membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah yang termasuk dalam rukun sholat dan wajib hukumnya untuk semua rakaat yang ada untuk membaca surat Al Fatihah.
5. Membaca surat pendek.
Setelah membaca surat Al Fatihah maka dilanjutkan dengan membaca surat pendek yang ada dalam Alquran, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, surat An-Nas, surat Al-Lahab dan lain sebagainya.
6. Rukuk.
Setelah selesai membaca surat pendek, dilanjutkan dengan melakukan gerakan rukuk dengan tumaninah diiringi dengan membaca bacaan rukuk sebagai berikut:
"Subhaana robbiyal adhiimi wabihamdih."
Artinya:
"Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagi-Nya."
7. Bangkit dari rukuk dengan melanjutkan gerakan iktidal.
Setelah rukuk dilanjutkan dengan gerakan iktidal dengan tumaninah yang diiringi dengan membaca bacaan iktidal.
"Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawati wa mil'ul ardhi wa mil 'umaasyi'ta min syai'in ba'du."
Artinya:
"Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
8. Sujud pertama.
Setelah selesai mengerjakan iktidal, kemudian dilanjutkan dengan melakukan sujud pertama dengan tumaninah dengan membaca bacaan sujud.
"Subhaana robbiyal 'a'la wabihamdih."
Artinya:
"Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya."
9. Duduk di antara dua sujud.
Setelah selesai sujud pertama maka dilanjutkan dengan duduk di antara 2 sujud dengan posisi duduk tawaruk dengan membaca bacaan sebagai berikut:
"Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii."
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku."
10. Sujud kedua.
Pada sujud kedua ini juga membaca doa sujud yang sama dengan doa sujud yang pertama. Setelah selesai sujud kedua kemudian berdiri untuk melanjutkan rakaat berikutnya dengan tata cara yang sama hingga sujud terakhir yang kemudian ditutup dengan bacaan tahiyat akhir.
11. Tahiyat akhir dengan duduk iftirasy.
Karena sholat qobliyah isya ini hanya terdiri dari 2 rakaat, maka setelah sujud kedua dilanjutkan dengan sujud iftirasy dengan membaca doa tahiyat akhir.
"At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi."
Artinya:
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
"Allahumma solli alaa muhammad, wa alaa aali muhammad, kamaa sollaita alaa aali ibroohim, wa baarik alaa muhammad, wa alaa aali muhammad, kamaa baarokta alaa ibroohim, wa alaa ali Ibroohimm, fil aalamiina innaka hamiidummajiid."
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung."
12. Mengucap salam.
Sama dengan sholat fardhu dan sholat sunah lainnya, gerakan terakhir dalam sholat adalah mengucapkan salam dua kali dengan menoleh ke arah kanan dan kemudian ke arah kiri.
Tata cara sholat ba'diyah isya.
foto: freepik.com
Pada dasarnya tata cara sholat ba'diyah isya sama dengan qobliyah isya. Keduanya sama-sama terdiri dari dua rakaat. Sholat ba'diyah isya dikerjakan setelah mendirikan sholat isya. Yang membedakan sholat ini selain waktu pelaksanaannya yakni bacaan niatnya. Adapun bacaan niat sholat ba'diyah isya yakni sebagai berikut:
"Ushalli sunnatal 'isyaa-i rak'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'ala."
Artinya:
"Aku niat melakukan sholat sunah sesudah isya dua rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
Keutamaan sholat qobliyah dan ba'diyah isya.
foto: freepik.com
1. Lebih baik dari dunia dan seisinya.
Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda: "Dua rakaat fajar (sholat sunah yang dikerjakan sebelum subuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR Muslim)
2. Dibangunkan rumah di surga.
Dari Ummu Habibah r.a, ia berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda: "Barangsiapa sholat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di surga, yaitu; empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah magrib, dua rakaat sesudah isya dan dua rakaat sebelum sholat subuh." (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadist ini hasan shahih)
3. Diharamkan dari api neraka.
Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: "Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, 'Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)
Recommended By Editor
- Tata cara sholat berjamaah sesuai ajaran Nabi, beserta keutamaannya
- Tata cara sholat tahiyatul masjid, lengkap dan mudah dipelajari
- Tata cara sholat fajar, niat, beserta waktu pelaksanaannya
- Tata cara sholat Idul Fitri beserta niat, doa, & tuntunan sunahnya
- Tata cara sholat tarawih berjamaah maupun sendiri di rumah