Brilio.net - Minat baca di kalangan anak Indonesia saat ini cukup memperhatikan. Berdasakan sejumlah survei, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Simak saja hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) rilisan Organisation for Economic Co-Operation and Develompent (OECD) pada 2015 silam. Dari penelitian di 70 negara dengan sample remaja berusia 15 tahun, sampling error 2-3 skor, Indonesia berada di urutan ke-62.
Sementara berdasarkan penelitian World's Most Literate Nations dari Central Connecticut State University (CCSU) yang diumumkan Maret 2016 silam, Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvei. Indonesia hanya unggul dari Botswana. Sungguh menyedihkan ya.
Nah di zaman digital seperti sekarang, minat baca anak-anak di Indonesia juga masih sangat rendah. Padahal di era perkembangan teknologi, seharusnya persoalan harga buku yang dianggap mahal bisa diatasi lewat buku-buku elektronik. Hanya saja, berapa persen anak-anak yang memiliki hasrat untuk mengunduh buku-buku berbasis teknologi itu?
Siswa sekolah Tapal Batas di Pulau Sebatik membaca di perpustakaan sekolah
Tentu saja hal ini mesti menjadi perhatian semua pihak. Bukan hanya pemerintah, dunia industri termasuk orang tua juga punya peranan penting. Karena itu anak harus dirangsang memiliki minat membaca, khususnya pada buku fisik (cetak).
Menurut psikolog anak dan keluarga Klinik Terpadu Universitas Indonesia Anna Surti Ariani, membaca memiliki manfaat cukup besar pada tumbuh kembang anak. Karena anak-anak usia dini memiliki memori yang kuat dan sedang berada dalam tahap pembentukan karakter. Karena itu sudah seharusnya minat baca mulai dikenalkan pada anak sejak kecil.
Penting bagi orang tua untuk membiasakan membaca kepada anak-anak mereka. Dengan membaca, anak-anak akan terstimulasi kreativitasnya. Nantinya hal tersebut juga memengaruhi kognitif pada anak, ujar Anna yang ditemui di acara peluncuran seri buku Treetop Twins Adventures (Petualangan Si Kembar Treetop) karya Cressida Cowell, penulis buku cerita anak terkenal di dunia, baru-baru ini di McDonalds Sarinah, Jakarta.
(Ki-Ka) : Associate Director of Communication McDonalds Indonesia Sutji Lantyka, Associate Director Marketing McDonalds Indonesia Caroline Kurniadjaja, Psikolog anak dan keluarga Klinik Terpadu Universitas Indonesia Anna Surti Ariani, dan Pendongeng Gery Puraatmadja.
Oh iya, peluncuran buku ini merupakan bagian dari program Happy Meal Readers yang diinisiasi McDonalds Indonesia. Jika selama ini menu Happy Meal selalu menawarkan mainan untuk anak, maka mulai 12 April 2019, para orang tua bisa memilih buku Petualangan Si Kembar Treetop sebagai hadiah menarik untuk si buah hati. Buku ini bisa didapat saat membeli paket Happy Meal di semua restoran McDonalds di Indonesia. Ada dua judul buku pertama dari seri Petualangan Si Kembar Treetop yaitu Si Kembar Bertemu T-Rex dan Si Kembar Menemukan Diplodocus.
Untuk pertama kalinya kami memberikan pilihan antara buku atau mainan untuk pembelian paket Happy Meal. Melalui program ini kami berharap para orang tua tak hanya memberikan kegembiraan kepada anak, tapi juga mempertimbangkan pilihan buku bacaan bermanfaat yang dapat mengedukasi anak, ujar Associate Director Marketing McDonalds Indonesia Caroline Kurniadjaja dalam acara yang juga dihadiri para Warior, wartawan junior ini.
Program global
Associate Director Marketing McDonalds Indonesia Caroline Kurniadjaja memperlihatkan buku Si Kembar Bertemu T-Rex karyaCressida Cowell.
Program ini sejatinya bukan hanya di Indonesia lho. Tapi ini merupakan inisiasi global McDonalds. Hingga saat ini lebih dari 400 juta buku didistribusikan McDonalds di seluruh dunia melalui Happy Meal. Pada 2001 silam program ini dilaksanakan di Swedia lewat Happy Meal Book.
Program ini merupakan salah satu cara McDonald's secara global menggunakan skala untuk kebaikan (scale for good) menginspirasi minat membaca pada anak di seluruh dunia dan lebih mendekatkan keluarga.
Sementara di Indonesia sendiri program Happy Meal Book telah dimulai sejak 2014, ketika McDonalds Indonesia untuk pertama kalinya memperkenalkan buku sebagai pengganti mainan Happy Meal selama satu bulan.
Meski diperuntukkan bagi anak usia dini, tapi orang tua juga bisa banget lho menjadikan buku ini sebagai bahan mendongeng. Maklum, anak usia dini yang masih di bawah empat tahun belum semuanya bisa mengenal huruf. Karena itu cerita dalam buku ini perlu disampaikan secara langsung dengan membacakannya.
Kami berharap program ini akan membantu mengembangkan budaya membaca di Indonesia. Selain juga sebagai bentuk komitmen McDonalds Indonesia untuk mendukung upaya perusahaan dalam menyatukan dan semakin mempererat hubungan keluarga, lanjut Caroline.
Nah buku yang desainnya dibuat ekslusif ini akan menampilkan 12 cerita, dengan dua judul buku yang dirilis setiap dua bulan hingga Februari 2020. Khusus untuk pasar Indonesia, buku-buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Peluncuran program ini tak lain ingin membantu menumbuhkan minat baca di masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak.
Happy Readers Fun Day
Paman Gery mendongeng di depan para Warrior (wartawan junior).
Nah untuk mendukung program ini agar lebih memasyarakat, McDonalds juga mempersiapkan serangkaian kegiatan berupa Happy Readers Fun Day. Acara ini akan diisi Talkshow & Sharing Session tentang pentingnya menanamkan minat baca pada anak sejak usia dini, termasuk story telling dan berbagai aktivitas menyenangkan yang dilakukan anak bersama orang tua mereka. Rencananya rangkaian acara tersebut akan dilakukan di beberapa kota seperti Jakarta (27 April 2019), Surabaya (4 Mei 2019), Bali (11 Mei 2019) serta kota-kota lainnya akan dilakukan setelah Idul Fitri.
Menurut Associate Director of Communication McDonalds Indonesia Sutji Lantyka melalui program ini, McDonalds Indonesia ingin mendorong keluarga untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan mendorong orang tua untuk menikmati waktu berkualitas bersama anak-anak mereka melalui membaca.
Kami berharap program ini akan menanamkan kecintaan membaca di antara anak-anak seumur hidup mereka dengan menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi seluruh keluarga, kata Sutji.
Sementara menurut pedongeng Gery Puraatmadja, kegiatan membaca cerita kepada anak sejatinya sebagai bentuk interaksi antara orang tua dengan anak. Menurutnya, orang tua harus bisa menunjukkan ekspresi saat membacarakan sebuah cerita sehingga muncul interaktif antara orang tua dengan anak.
Menurutnya, saat membacakan cerita atau mendongeng, orang tua harus bisa mengajak anak mereka berinteraksi sehingga si anak bisa senang mendengarkan cerita itu
Selain mengembangkan kreativitas, mendongeng mampu mengembangkan daya imajinasi, kosakata anak, serta mempererat hubungan antara anak dan orang tua. Perkembangan sosial dan emosional anak juga akan menjadi lebih baik apabila orang tua berperan secara langsung dalam pengembangan edukasi anak antara lain melalui mendongengkan kisah-kisah terbaik dari buku cerita, kata pria yang kerap disapa Paman Gery ini.
Yuk berbagi buku
Selain itu, untuk menumbuhkan semangat membantu mencerdaskan anak Indonesia melalui membaca, McDonalds Indonesia juga telah menyiapkan kotak-kotak Happy Meal Readers Book di seluruh gerai McDonalds di Indonesia. Program ini mengajak konsumen secara langsung mendukung perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dengan mendonasikan buku-buku anak-anak dan remaja yang masih layak baca.
Buku yang dapat didonasikan adalah buku komik, buku cerita serta buku pengetahuan atau ensiklopedia untuk anak dan remaja. Nah kotak-kotak ini akan tersedia di gerai-gerai McDonalds mulai 20 April 2019 hingga 20 Mei 2019, dan nantinya buku-buku yang terkumpul akan didistribusikan kepada anak-anak Indonesia yang kurang beruntung.
Selain mengajak konsumen mendonasikan buku, McDonalds Indonesia juga menyumbangkan 210.000 buku anak-anak untuk program Happy Meal Book Box. Pada program ini, McDonalds menggandeng Buku Berkaki, sebuah komunitas yang membuka akses jendela informasi dunia melalui buku bagi anak-anak kurang beruntung serta meningkatkan minat baca mereka. Buku Berkaki setiap bulannya memiliki agenda kunjungan ke panti-panti asuhan maupun rumah singgah yang membutuhkan bantuan buku, mengajak membaca bersama, menulis cerita serta mendongeng. Yuk berbagi.
Recommended By Editor
- Buku ini kupas Banyuwangi gaet arsitek top optimalkan ruang publik
- Dorong minat baca sejarah, kisah pahlawan dibuat bentuk komik
- 12 Penyangga buku ini kreatif banget, detailnya bikin kagum
- Selain jago bermain bola, 5 pesepak bola top ini tulis buku inspirasi
- Zulkifli bersetia dengan buku di usia 89 tahun, inspiratif banget