Brilio.net - Saat masa pandemi Covid-19, pria bernama Awhi menjadikan gua kuno di dekat pantai Mount Maunganui sebagai tempat tinggal. Ia merupakan pria Maori, sebutan penduduk asli asal Polinesia yang tinggal di Selandia Baru.

Dilansir brilio.net dari Daily Mail pada Selasa (28/9), baru-baru ini Awhi menjadi sorotan karena dianggap telah merusak pemandangan pantai. Alwhi mengatakan penduduk setempat mengadakan pertemuan untuk memindahkannya ke tempat lain.

<img style=

foto: dailymail.co.uk

"Mereka semua milioner di sini. Mereka lebih suka mengeluarkan saya dari sini," kata Awhi.

Seperti diketahui, lokasi tersebut memang dekat dengan bangunan eksklusif bernilai puluhan miliar rupiah yang berdiri kokoh di sepanjang Pacific Avenue. Kehidupan yang jauh berbeda dengan tunawisma seperti Awhi. Beberapa penampakannya hunian Awhi di gua pun terekspos.

<img style=

foto: dailymail.co.uk

Terdapat ranjang dengan selimut tebal yang digunakannya untuk tidur. Ada pula lemari pakaian, pantry dan dapur di dalam gua tersebut.

<img style=

foto: dailymail.co.uk

Kompor yang ada digunakan pria berusia 64 tahun ini untuk memasak mi instan dan nasi yang diberikan oleh badan amal tunawisma. Dalam pengakuannya ini, Awhi mengatakan bahwa ia tinggal di gua setelah sebelumnya diusir dari taman. Sebagai seorang tunawisma, ia mengaku hanya mencari tempat yang hangat untuk tinggal.