Brilio.net - Generasi muda yang sudah melewati masa SMA, pasti sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, para siswa dianjurkan untuk memilih fakultas dan jurusan yang sesuai dengan passion dan keahlian para siswa.
Nah bagi kamu yang memiliki bakat dibidang jawelerry atau perhiasan, sebuah kampus di Singapura, Management Development Institute of Singapore (MDIS) ke dalam daftar program dan kursus berbasis keterampilan melalui joint venture dengan Jewellery Design and Management International School (JDMIS).
JDMIS adalah satu-satunya Jewellery School di Singapura yang menyediakan pendidikan perhiasan yang terintegrasi dan komprehensif. Pendiri dan Dekan Jewellery School Tanja Manuela Sadow, merupakan designer yang telah memenangkan berbagai penghargaan di kancah internasional dan merupakan pendidik perhiasan (jewellery educator) terkenal dengan lebih dari 30 tahun pengalaman di seluruh Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura.
"Melalui kemitraan ini, kami dapat memadukan keahlian kami dalam mendidik desainer, pembuat dan pengusaha perhiasan dengan MDIS untuk memberikan pendidikan berbasis keterampilan. Ini juga memungkinkan kami untuk menawarkan program kami yang unik dan komprehensif kepada mahasiswa lokal dan internasional yang lebih luas," terang Tanja seperti dikutip dari siaran pers yang brilio.net terima, Jumat (31/8).
Sekretaris Jendral MDIS, Dr R Theyvendran juga menambahkan program JDMIS ini melengkapi kurikulum MDIS School of Fashion and Design dan memungkinkan kami untuk menawarkan program dan kursus yang lebih beragam untuk membina lulusan yang siap di masa depan
Di gedung ini, terdapat empat ruang kelas khusus, dua bengkel pembuatan perhiasan khusus, laboratorium desain dibantu komputer (CAD) dengan perangkat lunak perhiasan 3D yang canggih, dan ruang desainer. Ruang desainer menjadi tempat para siswa dan lulusan dapat bertemu dan berlatih keterampilan. Terakhir ada Creative Jewellery Studio (CJS) yaitu ruang yang berfungsi untuk meluncurkan dan memajang merek perhiasan para siswa.
Program yang fleksibel ini tersertifikasi untuk menciptakan lulusan Diploma dan Diploma Lanjutan, termasuk design perhiasan, seni logam mulia, seni perhiasan fashion, praktik perdagangan permata, tren dan kewirausahaan perhiasan. Sekolah ini juga memberikan pengalaman pendidikan di luar kelas.
Di antaranya ekspedisi pembudidayaan mutiara di Indonesia oleh pemimpin global mutiara Atlas, ke tambang batu permata dan pasar di Sri Lanka dengan Sapphire Capital Group, dan Gem Fair di Hong Kong. Ekspedisi lapangan ini memungkinkan siswa untuk memiliki pengalaman langsung dalam hal pengadaan perhiasan, logistik, dan perdagangan barang bekas.
Program fleksibel ini memungkinkan siapa pun yang ingin mendalami passion pada perhiasan mendapat pengarahan dari para ahli. Sampai akhirnya banyak yang mendirikan lini perhiasan sendiri.
“Saya adalah seorang insinyur broadcast tetapi selalu memiliki passion untuk perhiasan. Akhirnya saya mendapat kesempatan untuk melakukan apa yang saya sukai, merancang perhiasan dan meluncurkan brand saya sendiri, EY Designs,” ucap salah satu alumni JDMIS Ernest YeoErnest.
Recommended By Editor
- Keren, intip uniknya tren perhiasan 'daging tumbuh' ala artis dunia
- Kaum milenial mulai berburu barang branded, ini alasannya
- 10 Potret kuda di Islandia, mengagumkan bak di negeri dongeng
- Imajinatif, 10 sketsa ini gambarkan style berpakaian menurut profesi
- Cewek ini profesinya bikin caption di video porno, begini kisahnya