Brilio.net - Saat ini pembangunan di berbagai daerah kian marak, sehingga memicu adanya pertumbuhan ekonomi. Tak jarang juga, kota-kota besar tersebut menjadi magnet bagi penduduk di luar kawasan kota untuk datang mencari pekerjaan, kehidupan, bahkan menetap.

Istilah ini disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi adalah proses pertambahan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan. Istilah lain dari urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Hal ini menyebabkan, beberapa kota dengan jumlah penduduk pendatang lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk asli dari perkotaan itu sendiri.

Dalam kata lain urbanisasi merupakan salah satu jenis interaksi wilayah yang sering dijumpai. Interaksi wilayah ini maksudnya, adanya hubungan timbal balik saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih. Bahkan, di Indonesia sendiri sudah sering dijumpai, termasuk di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya.

Lantas, apa yang menjadi penyebab serta faktor penarik dan faktor pendorong terjadinya urbanisasi, berikut telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (10/3).

1. Penyebab terjadinya urbanisasi.

Urbanisasi adalah   2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi adalah adanya daya tarik tertentu pada kota-kota besar, berikut ini penjelasannya.

a. Daya tarik ekonomi.

Banyak orang yang berharap di kota besar dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Hal ini yang menjadi suatu upaya bagi seorang untuk mengubah nasib.

b. Daya tarik sosial.

Kebanyakan orang pergi ke kota besar untuk mengubah status sosial dengan cara, menempuh pendidikan atau pekerjaan.

c. Daya tarik pendidikan.

Di kota besar pasti tersedia berbagai fasilitas pendidikan yang memadai. Bagi seseorang yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tentu mereka akan memilih di kota. Dengan harapan dapat berhasil, sehingga nantinya dapat memberikan pekerjaan yang layak.

d. Daya tarik budaya.

Di kota besar tak jarang banyak pusat hiburan yang menyenangkan. Selain itu, kehidupan kota sering ditafsirkan sebagai kehidupan yang serba modern, sehingga berpengaruh pada kehidupan dan pola tingkah laku masyarakat.

2. Faktor terjadinya urbanisasi.

Urbanisasi adalah   2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Perpindahan penduduk pedesaan ke perkotaan dipicu karena adanya dua faktor, yaitu faktor penarik (pull factors) dan faktor pendorong (push factors). Berikut penjelasan lengkapnya.

a. Faktor penarik (pull factors).

Faktor penarik dari perkotaan yang menyebabkan penduduk desa tertarik untuk mendatanginya, antara lain sebagai berikut.

- Lapangan pekerjaan di perkotaan lebih banyak baik jumlah maupun jenisnya dibandingkan dengan daerah pedesaan.

- Upah bekerja di daerah perkotaan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan upah di pedesaan.

- Fasilitas sosial di perkotaan seperti transportasi, pendidikan, dan tempat rekreasi lebih mudah didapatkan dibandingkan di pedesaan.

- Kehidupan perkotaan yang lebih bervariasi daripada kehidupan pedesaan.

- Perkotaan dianggap sebagai tempat untuk menggantungkan keahlian atau kemampuan.

b. Faktor pendorong (push factors).

Faktor pendorong dari pedesaan yang menyebabkan penduduk meninggalkan daerah asalnya, antara lain sebagai berikut.

- Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan.

- Terjadinya musim paceklik di pedesaan, seperti halnya gagal panen, terjadi kekeringan, dan serangan hama tanaman.

- Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit. Kondisi ini disebabkan karena sistem pewarisan dengan cara pembagian tanah lahan pertanian.

- Kurangnya fasilitas sosial yang terdapat di pedesaan.

- Kehidupan pedesaan lebih monoton dibandingkan dengan di perkotaan.

- Fasilitas pendidikan yang minim jika di pedesaan.

3. Dampak negatif adanya urbanisasi.

Urbanisasi adalah   2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Urbanisasi memiliki dampak negatif baik bagi desa maupun bagi perkotaan. Berikut ini dampak negatifnya.

a. Dampak negatif urbanisasi bagi desa.

- Tenaga kerja produktif dan terdidik berkurang.

- produktivitas menurun karena jumlah petani yang berkurang.

- Pembangunan di desa yang terhambat.

b. Dampak negatif urbanisasi bagi kota.

- Meningkatnya jumlah penduduk kota.

- Meningkatnya pekerja non terampil.

- Terjadinya kemacetan lalu lintas.

- Meningkatnya tindakan kriminalitas.

- Meningkatnya lahan untuk permukiman.