Brilio.net - Merebaknya pandemi virus corona di berbagai negara membuat setiap orang kini harus lebih ekstra dalam menjaga kesehatannya. Tak cukup dengan menjaga pola tidur dan mengonsumsi makanan bernutrisi, masyarakat pun diwajibkan untuk mengenakan masker setiap berada di luar rumah.

Hal tersebut pun turut diberlakukan pada anak-anak. Sejak pandemi ini muncul, mereka telah diberi pengertian bahwa keberadaan masker sangatlah penting guna meminimalisir terjadinya penularan virus.

Seorang anak lelaki asal Thailand berikut ini pun memahami aturan tersebut. Oleh karenanya, ketika datang ke sekolah, ia pun selalu membawa masker kainnya. Namun pada suatu hari, bocah tersebut tiba-tiba saja menangis.

Dilansir brilio.net dari World of Buzz, Jumat (21/8), usut punya usut bocah tersebut menangis lantaran merasa jika maskernya hilang dan ia tak dapat menemukannya. Seorang guru yang saat itu tengah mengajarnya pun lantas meminta sang bocah untuk memeriksa tasnya.

Namun lagi-lagi, sang bocah tak juga menemukan masker miliknya. Lalu, sang guru akhirnya bertanya kepada anak laki-laki tersebut.

"Apa warna maskermu? Apakah itu merah muda?" tanya sang guru.

Mendengar pertanyaan itu, sang bocah lantas mengangguk. Ia kemudian menunjuk ke tas sekolahnya sambil berkata, "Seperti warna (tas) ini."

Sambil menenangkan sang anak, guru itu lalu menyuruh sang murid untuk berkaca ke sebuah cermin yang ada di kelas. Dengan patuh, sang murid pun berjalan ke dinding tempat cermin berada.

Setelah melihat bayangannya dan mendapati jika maskernya ada di bawah dagunya, bocah tersebut pun tersenyum riang. Ia lantas menaikkan masker yang dipakainya ke hidung.

Tanpa disangka, kisah bocah cilik ini pun menjadi viral dalam waktu singkat. Videonya diunggah ke akun Facebook Chiang Mai Elephant dan telah disukai oleh lebih dari 4 ribu pengguna.

Tak sedikit netizen yang kemudian merasa terhibur dan tertawa usai menonton tingkah sang bocah.

"Anak itu sangat lucu!" tulis Joanna Kot.

"Guru sangat sabar! Aku tertawa menonton ini," sambung Valrie Lera.

"Lucu sekali, anak kecil takut kehilangan masker, orang dewasa masih belum memakai masker," tulis Lau Chong Mui.