Brilio.net - Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program ini dirancang untuk memberikan asupan makanan kaya protein kepada anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya demi mendukung pertumbuhan optimal sejak usia dini.

Program ini menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat. Tidak hanya anak sekolah, program ini juga menargetkan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di seluruh Indonesia. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk mendukung program yang direncanakan mulai dilaksanakan pada 2 Januari 2025.

Sebagai langkah awal, uji coba program MBG telah dilaksanakan di sejumlah sekolah dasar. Salah satu uji coba tersebut bahkan dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran. Langkah ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan keberhasilan program yang bertujuan meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas gizi anak bangsa.

Namun, sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @ahmad.lehan6 memunculkan sisi lain dari pelaksanaan program ini. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah orang tua murid sedang menghadiri rapat di sebuah sekolah.

curhatan orang tua murid diwajibkan beli wadah  TikTok

TikTok/@ahmad.lehan6

Lokasi pastinya memang belum diketahui, tetapi isi rapat tersebut cukup mengundang perhatian publik. Bagaimana tidak, orang tua murid dalam rapat tersebut diduga diwajibkan membeli wadah makanan untuk anak-anak mereka.

Tidak hanya satu, setiap murid harus memiliki dua wadah makan dengan harga masing-masing Rp30 ribu. Total yang harus dibayarkan setiap wali murid mencapai Rp60 ribu.

Lg rapat di sekolah. Acara mkn gratis tp harus beli t4 mkn nya 2. Harga 30 rbu 1 harus 2 jd 60 rbu. Klu ada 2 anak di sekollah jd 4 bos, tulis @ahmad.lehan6 dalam unggahannya.

curhatan orang tua murid diwajibkan beli wadah  TikTok

TikTok/@ahmad.lehan6

Hal ini menuai sorotan lantaran program makan bergizi gratis seharusnya tidak membebani orang tua murid, bahkan untuk hal kecil seperti wadah makanan. Praktik tersebut dianggap bertentangan dengan esensi program yang dirancang untuk membantu masyarakat tanpa pungutan biaya tambahan.

Komentar netizen atas video ini beragam, mulai dari pembelaan hingga kritik pedas. Bagi netizen yang mendukung, menganggap pembelian wadah ini sebagai hal wajar. Namun, sejumlah netizen menilai hal ini sebagai bentuk penyimpangan.

"Ga papa 30rb 2x,.klau bawa" sendiri kan beda" modelnya.klau bli di skolah bisa samaan.mungkin itu alasannya," @lestari2032

"kalau beli sekali mh gpp menrut ku mh kan buat kedapan nya kalau kepake trus," @raihaninur3022ra

"Ni akal akalan guru n kepsek," @lahomkan

"malah d ajang bisnis pihak sekolah , padahal mkn gratis buat ngeringanin beban murin tp malah berat ini mah," @susi..susanti2188

"ujung ujungnya juga masih keluar biaya juga artinya masih harus bayar," @dika37414

Program makan gratis seharusnya menjadi solusi untuk meringankan beban ekonomi, bukan menambah pengeluaran yang tidak perlu. Meski ada alasan logis seperti penyeragaman wadah makanan, transparansi tetap dibutuhkan agar program berjalan sesuai tujuan awal.