Brilio.net - Guru honorer memegang peran penting dalam pendidikan, membentuk karakter dan masa depan generasi muda. Sayangnya, di Indonesia, kisah mereka seringkali diwarnai dengan tantangan besar, terutama soal gaji yang jauh dari cukup. Dikenal sebagai 'pahlawan tanpa tanda jasa', banyak guru honorer harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, meski telah bertahun-tahun mengabdi.

Salah satu cerita yang menyentuh hati datang dari seorang guru honorer bernama Pak Alvi. Pria paruh baya ini menjadi viral setelah kisah hidupnya diunggah oleh akun TikTok @duniapunyacerita_.

Selama 38 tahun, Pak Alvi telah mengabdikan dirinya sebagai guru honorer di lebih dari 30 sekolah di Sukabumi. Namun, gaji yang sangat minim membuatnya harus mencari penghasilan tambahan dengan memulung barang bekas sepulang mengajar.

kisah Pak Alvi jadi guru honorer © TikTok

foto: TikTok/@duniapunyacerita_

Pak Alvi saat ini mengajar mata pelajaran IPS di MTs Hidayatul Islamiyah dengan bayaran hanya Rp10 ribu per jam. Penghasilannya yang terbatas membuatnya sulit mencukupi kebutuhan keluarga, terlebih lagi ia harus naik angkot hingga tiga kali untuk sampai ke sekolah.

Namun, semangat Pak Alvi untuk mendidik murid-muridnya tak pernah padam. Demi menambah penghasilan, ia mengumpulkan botol plastik, paku bekas, dan barang-barang lain yang bisa dijual.

Hasil dari memulung itu, meski tak seberapa, cukup untuk membantu Pak Alvi dan keluarganya bertahan. Selain itu, ia juga mendapat bantuan sertifikasi dari Kementerian Agama sebesar Rp 2,8 juta.

Namun, pengorbanannya tidak berhenti di situ. Dedikasinya sebagai guru dan kegigihannya untuk menafkahi keluarganya membuat banyak orang tersentuh dan mulai memberikan bantuan.

Baru-baru ini, buah dari kerja keras dan kesabarannya mulai terasa. Pak Alvi diundang oleh AKBP Tri Suhartanto ke Polres Cimahi. Pertemuan ini terekam dalam unggahan TikTok @infopadalarang.

kisah Pak Alvi jadi guru honorer © TikTok

foto: TikTok/@infopadalarang

Di sana, Pak Alvi menerima modal usaha untuk mengembangkan warung kecil yang dikelolanya. Namun, kejutan tidak berhenti sampai di situ. Dalam momen penuh haru, Kapolres Cimahi tersebut juga memberikan hadiah istimewa.

"Mau ke Mekkah, nggak?" tanya Tri Suhartanto kepada Pak Alvi.

"Mau," jawab Alvi dengan wajah penuh harap.

"Kalau gitu saya berangkatkan bapak," sahut Tri dengan tegas.

Kabar ini membuat suasana di ruangan Kapolres dipenuhi keharuan. Pak Alvi, dengan air mata kebahagiaan, memeluk erat AKBP Tri Suhartanto, merasa campur aduk antara sedih dan bahagia.

Akhirnya, ia bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima, yakni menunaikan ibadah umrah. Rencananya, Pak Alvi akan diberangkatkan pada awal November 2024.

kisah Pak Alvi jadi guru honorer © TikTok

foto: TikTok/@infopadalarang

Air mata syukur tak henti-hentinya mengalir di pipi Pak Alvi. Ia merasa sangat berterima kasih atas hadiah yang luar biasa ini. Baginya, hadiah tersebut adalah bentuk apresiasi atas kerja kerasnya selama bertahun-tahun, tidak hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai kepala keluarga yang tak pernah menyerah meski keadaan sulit.

Kisah Pak Alvi kini menjadi inspirasi banyak orang tentang arti kesabaran, ketulusan, dan pengabdian yang tiada henti. Keberhasilannya mendapatkan donasi dan perhatian dari berbagai pihak adalah bukti bahwa kebaikan dan kerja keras selalu menemukan jalannya.