Brilio.net - Sejak pertama kali diumumkan mewabah di Indonesia pada awal Maret lalu, virus Corona sampai saat ini masih dipantau penyebarannya. Virus Corona atau COVID-19 merupakan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Menurut data Kementerian Kesehatan hingga Selasa (17/3) ada 172 kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Dengan demikian, jumlah ini bertambah 38 orang dari pengumuman terakhir yang dilakukan pada Senin (16/3) sore kemarin. Adapun secara umum, 38 orang yang baru saja dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 itu sudah membaik.

Dilansir dari Merdeka, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto juga menyebutkan bahwa ada sembilan pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan sudah bisa pulang. Selain itu, pemerintah juga telah menunjuk 132 rumah sakit yang dijadikan rujukan menangani virus Corona atau virus Covid-19 tersebut.

Virus Corona yang mulai menjangkit beberapa orang di Indonesia, menjadikan staf medis menjadi sosok penting dalam menangangi Corona. Salah satu dokter yang menjadi ahli medis untuk merawat pasien Corona adalah dr. Handoko Gunawan, Sp.P. Dokter Handoko Gunawan merupakan salah satu Dokter Spesialis Paru. Namanya mendadak viral di media sosial lantaran menjadi jajaran dokter yang langsung menangani pasien Corona.

Padahal diketahui, dokter Handoko Gunawan merupakan dokter senior yang telah berusia 80 tahun. Kisah viral ini berawal dari unggahan di Facebook milik Noviana Kusumawardhani. Akun Facebook tersebut membagikan potret dokter Handoko yang tetap berjuang merawat pasien terinfeksi Corona, meski sudah dilarang pihak keluarga.

Dilansir dari Facebook milik Noviana Kusumawardhani oleh brilio.net, Rabu (18/3) ia menuliskan jika dokter Handoko merupakan dokter ahli paru di RS Grha Kedoya yang sudah berusia sekitar 80 tahun. Di usianya yang tak lagi muda, dokter Handoko bekerja merawat pasien hingga jam 3 pagi.

"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80. Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi karena dokter yg muda banyak yg takut. Anak anaknya udah saranin jgn ikut terjun krn sudah tua tp katanya kalau dia mati jg gpp. Mestinya kita mulai start berita2 spt ini ya drpd nebarin ketakutan terus. Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya. Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa utk kemanusiaan. #pahlawancovid19," tulis akun Facebook Noviana Kusumawardhani yang diunggah pada Selasa (17/2).

Postingan itu juga menampilkan foto dokter Handoko Gunawan yang menggunakan hazmat suit lengkap dengan masker dan sepatu. Akun Facebook Hengky juga menuliskan jika dokter Handoko merupakan sosok pengabdi kemanusiaan yang luar biasa.

Beragam komentar pun ditulis oleh warganet dalam laman Facebook tersebut. Sampai saat ini postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 6000 kali dan mendapat 100 ribu likes.

"Insya Allah dr. Handoko Gunawan selalu sehat dan kuat..... aamiin aamiin aamiin," tulis akun Yuni Mustani.

"Luar biasa pengabdiannya utk kemanusiaan. Semoga tetap sehat," timpal akun Gusti Ngurah Putra.

"Insya Allah dr. Handoko Gunawan dikaruniai sehat, kuat, berlimpah berkah dan kebaikan, aamin," tutur akun Nefertite Fatriyanti.

"Salut dengan dokter ini. Respect! Share ya guruji," tambah akun Maya Lubis.

Bahkan, karena kegigihannya melawan virus Corona atau COVID-19 saat ini dokter Handoko Gunawan dikabarkan jatuh sakit. Hal ini diketahui melalui postingan akun Twitter salah satu seleb Tanah Air, Kirana Larasati. Dalam postingannya, Kirana membagikan tangkapan layar percakapan bahwa kini dokter Handoko sedang dirawat di ICU.

"Mari kita doakan lebih kuat lagi #dokterhandokogunawan," tulis Kirana dalam postingan Twitter-nya.

Sebelumnya diberitakan bahwa penyebaran virus corona di Indonesia mulai diketahui masyarakat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang pasien yang positif mengidap Covid-19 pada 2 Mei 2020 lalu.

Menurut Jokowi, pasien kasus 01 diduga tertular virus corona dari warga negara Jepang yang sedang berada di Jakarta. Kontak dekat keduanya diduga terjadi pada 14 Februari 2020. Sekarang, pasien kasus 01 sudah dipulangkan bersama pasien kasus 02 yang merupakan ibunya, dan kasus 03 yang merupakan kerabat pasien 01 dan 02.