Satria mengaku bahwa usahanya ini hanya bermodal nekat selepas pulang dari Jepang. Setelah mencari beberapa lokasi, ia akhirnya memutuskan untuk menyewa sebuah tempat bekas jualan baju. Saat itu Satria tidak menyangka bahwa warungnya akan ramai pengunjung meski baru berjalan satu tahun.

"Awalnya buat usaha modal nekat sepulangnya aku dari Jepang. Punya uang Rp 10 juta dan iseng-iseng jualan di tempat bekas jualan baju. Alhamdulillahnya rame dan sudah berjalan satu tahun," jawabnya saat diwawancarai brilio.net pada Rabu (22/5).

owner seblak buka loker ini ngaku syok dan kewalahan © TikTok

foto: TikTok/@bangsatria_98

Melihat usahanya yang sudah berkembang pesat, ia bermaksud untuk menambah jumlah tenaga kerja. Untuk itu, ia membuka lowongan kerja. Namun ternyata apa yang terjadi benar-benar di luar ekspektasinya sebagai pemilik usaha. Satria mengaku pelamar yang datang ke warung seblaknya mencapai 220 orang.

Membludaknya pelamar yang datang membuat Satria kewalahan untuk mengurusnya. Akan tetapi, ia memang sudah menyiapkan tim perekrutan agar pelamar bisa dikoordinasikan dengan baik.

"Alhamdulillahnya kalau dibilang kewalahan mah iya. Tapi untungnya ada tim perekrutan yang udah disiapin sebelumnya jadi sudah terkoordinasi dengan baik," katanya.

Sejatinya memang wajar jika informasi tentang warung seblak yang buka lowongan kerja ini langsung diserbu ratusan pelamar. Sebab, Satria ternyata juga merupakan influencer di TikTok. Dulu dia sering membagikan kegiatan sehari-harinya semasa bekerja di Jepang. Ia mengaku membagikan informasi lowongan kerja di warung seblaknya tersebut hanya lewat status Instagram dan TikTok.

owner seblak buka loker ini ngaku syok dan kewalahan © TikTok

foto: TikTok/@bangsatria_98

Diketahui, Satria kini memiliki 2,5 juta pengikut di TikTok, sementara akun TikTok warung seblaknya yang baru satu tahun berdiri kini telah menghimpun 31,600 pengikut. Selain TikTok, Satria juga punya basis followers yang melimpah di media sosial lain, baik Instagram maupun YouTube.

Kini usahanya begitu berkembang dan membuatnya membutuhkan 20 karyawan baru. Satria mengatakan bahwa ada sektiar 100-150 mangkuk seblak yang terjual setiap hari. Dalam penjualan, ia menggunakan konsep prasmanan dan menjual satu porsi seblak seharga Rp 10 ribu.

"Kalau untuk porsinya beda-beda ya habis hariannya. Ditambah sistem prasmanan juga jadi nggak bisa nentuin harga per porsi berapa karena beda-beda. Tapi kalau dari segi omzet harian bisa dikira-kira sekitar 100-150 mangkuk mah ada," tutur Satria.