Brilio.net - Warna merupakan unsur desain yang menarik perhatian seseorang dalam kondisi apapun. Warna sebagai gejala eksternal adalah jajaran panjang gelombang cahaya yang berasal dari sumber cahaya atau berasal dari suatu permukaan yang dapat memantulkan cahaya.
Tiap warna yang dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan, permukaan tersebut akan memantulkan sebagian spektrum. Bagian dari spektrum tersebut yang dikenal sebagai warna dari permukaan. Terjadinya warna disebabkan vibrasi cahaya putih.
Para ahli mengemukakan bahwa terdapat tiga jenis golongan warna, primer, sekunder, dan tersier. Warna primer adalah warna utama dalam pembentukan warna-warna lainnya. Nah untuk memahami lebih jauh mengenai warna primer dan perbedaannya dengan warna sekunder, berikut brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Rabu (6/7).
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Warna juga dapat membantu agar suatu benda menjadi dapat dilihat mata. Suatu benda akan tampak berwarna jika peristiwa internal dan eksternal bersatu dalam sebuah pengalaman.
Warna sebagai gejala eksternal adalah jajaran panjang gelomban cahaya yang berasal dari sumber cahaya atau berasal dari suatu permukaan, yang dapat memantulkan cahaya. Sistem sederhana untuk mengetahui hubungan warna adalah pada susunan warna dasar dalam bentuk lingkaran warna yang terdiri dari enam jenis, merah, kuning, biru, oranye, hijau, dan violet.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa warna dapat didefinisikan sebagai unsur cahaya yang dipantulkan sebuah benda dan selanjutnya diterapkan mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Terdapat tiga golongan utama pada warna yaitu warna primer, sekunder, dan tersier.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), warna primer adalah warna merah, biru, kuning yang tidak dapat diperoleh dengan mencampur warna-warna lain. Warna primer merupakan warna utama yang terdiri dari warna merah, kuning, dan biru.
Perbedaan warna primer dan sekunder
Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran warna-warna primer dengan perbandingan 1:1. Misalnya, warna jingga merupakan hasil dari pencampuran dari warna merah dengan kuning dan warna hijau adalah campuran dari warna biru dengan kuning. Pendapat lain menyebutkan bahwa warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer. Warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau, dan ungu.
Teori mengenai warna
foto: Unsplash/Ricardo Gomez Angel
Seorang ahli bernama David Brewster mengemukakan teori warna yang terkenal dengan nama lingkaran warna, di mana setiap warna memiliki tiga macam ukuran yaitu:
1. Corak (hue)
Corak merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah, biru, dan sebagainya. Berdasarkan coraknya, warna terbagi menjadi lima bagian yaitu warna primer, sekunder, warna antara (intermediate), warna tersier, dan warna kuarter.
2. Nilai warna (value)
Nilai warna adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gelap atau terangnya suatu warna. Nilai tersebut akan membedakan kualitas tingkatan kecerahan warna, misalnya membedakan warna merah murni dengan warna merah tua.
Secara teoritis, diagram tingkatan nilai yang biasa digunakan meliputi sembilan tingkat mulai dari tercerah (putih), deretan abu-abu netral, hingga yang tergelap (hitam). Putih diberi nomor 1, hitam diberi nomor 9, abu-abu netral diberi nomor 2-8, dan warna netral diberi nomor 5.
Jika suatu warna ditambah putih akan menghasilkan warna yang terang, sedangkan bila ditambah warna hitam akan menghasilkan warna yang lebih gelap. Jadi, setiap warna dapat diubah nilainya dan nilai yang paling netral terletak pada deretan nomor 5.
3. Kekuatan warna (intencity)
Kekuatan warna menggambarkan cerah atau kusamnya suatu warna atau suatu karakter, menyatakan kekuatan atau kelemahan warna, daya pancar warna, dan kemurnian warna. Intensitas adalah kualitas warna yang menyebabkan warna itu dapat berbicara, berteriak, atau berbisik dengan nada yang lembut. Warna yang penuh intensitasnya akan sangat menarik perhatian atau menonjol dan memberikan penampilan yang cemerlang. Terdapat beberapa cara untuk membuat warna terlihat lebih menonjol yaitu:
- Mendekatkan warna pada warna komplemennya. Apabila komplemen berdekatan, keduanya akan saling menonjol. Oleh karena itu, salah satu di antaranya harus diredupkan.
- Melakukan kombinasi warna dengan warna hitam atau putih karena keduanya dapat menonjolkan warna lain.
- Pengulangan hue yang sama dengan warna yang memiliki intensitas lemah. Misalnya warna merah cerah dikelilingi warna merah yang diredupkan.
Sebaliknya, pengurangan intensitas warna dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
- Mengkombinasikan sejumlah warna yang terang dengan warna yang redup dari hue yang sama.
- Mengkombinasikan warna terang dengan warna yang sangat redup dari hue yang sedikit berbeda.
Setiap warna akan terlihat indah secara estetika, jika dipadupadankan sesuai dengan warna yang cocok. Prinsip keseimbangan terkenal dengan istilah "law of area" menyatakan bahwa suatu area warna yang luas efeknya harus tenang dan sebaliknya jika area warna sempit diperlihatkan dalam warna yang kontras dan kuat.
Kemampuan untuk memadukan atau mengkombinasikan warna dapat dikuasai dengan latihan memadukan warna satu dengan lainnya secara bergantian. Kombinasi warna dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Kombinasi Nuans
Kombinasi nuans adalah kombinasi warna dengan cara memadukan dua warna atau lebih yang memiliki perbedaan sedikit kroma. Misalnya kombinasi antara warna ungu tua dan tint ungu.
- Kombinasi Harmonis
Kombinasi harmonis adalah kombinasi warna dengan cara memadukan warna-warna pokok dengan warna sekunder yang mengandung warna pokok tersebut. Kombinasi ini dapat menghasilkan paduan warna yang lebih menarik. Misalnya, warna hijau kebiruan, oranye kemerahan, dan biru kemerahan.
- Kombinasi Komplementer
Kombinasi komplementer dihasilkan dari panduan warna dari dua corak warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Kombinasi ini juga dapat menampilkan kesan yang baik dan memberikan tekanan terhadap bagian tertentu. Misalnya, kombinasi warna kuning dan ungu.
- Kombinasi Kontras
Kombinasi kontras adalah perpaduan dua corak warna yang didapat dari warna yang mempunyai sifat lain. Misalnya, kombinasi warna kuning dan merah.
- Kombinasi Polikromatis
Kombinasi polikromatis adalah kombinasi dari beberapa warna yang memiliki tingkatan nilai gelap dan terang. Misalnya, kombinasi antara warna merah dan merah muda.
- Kombinasi Netral
Kombinasi netral adalah teknik memadukan warna pilihan dengan warna netral. Warna yag dikombinasikan dengan warna netral akan tampak selaras dan menarik.
Sumber: Pipin. 2010. Desain Hiasan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Recommended By Editor
- Seni kriya adalah cabang seni rupa, pahami pengertian dan fungsinya
- Impresif adalah kesan yang mendalam, pahami cara penggunaan katanya
- Pengertian gambar dekoratif, ketahui fungsi, dan jenis-jenisnya
- Klasifikasi adalah pengelompokan, pahami pengertian dan tujuannya
- Arti overthinking serta kenali tanda dan cara mengatasinya