Brilio.net - Makna bulan Ramadhan bagi umat Islam tentunya sangatlah besar, terutama dengan kemuliaan dan juga keberkahan. Tak terasa kita pun sudah berada di pertengahan bulan Bulan Suci. Bahkan tinggal menghitung hari kita akan bertemu dengan hari lebaran. Nah datangnya bulan Ramadhan ini selalu dinanti-nantikan umat muslim di seluruh dunia.
Mereka amat antusias dan bahagia menyambut bulan penuh berkah ini. Di bulan ini memang menghadirkan suasana hangat dan penuh makna. Umat Islam menjadi lebih sibuk dan juga bersemangat ibadah. Mereka berlomba-lomba meningkatkan amalan-amalan untuk menggapai berkah dari Allah SWT.
Nah di bulan yang diistimewakan ini, ada banyak istilah yang berasal dari bahasa Arab yang kemudian populer diucapkan saat Ramadhan. Kosakata ini kerap sekali didengar bahkan tanpa disadari, kamu juga telah belajar sedikit banyak mengenai bahasa percakapan sehari-hari dalam bahasa Arab.
Penasaran apa saja? Yuk mengenal 15 istilah populer di bulan Ramadhan, termasuk iftar, seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Selasa (12/5).
1. Ramadhan karim.
foto: freepik.com
Saat memasuki bulan Ramadhan mungkin kamu kerap mendengar bahkan melihat spanduk-spanduk bertuliskan Ramadhan karim. Ramadan karim dan Ramadhan mubarok merupakan ekspresi umum yang sering digunakan selama bulan Ramadhan. Keduanya memiliki arti "Ramadhan yang mulia" atau "Ramadhan yang diberkati". Nah tahukah kamu bahwa untuk menjawab seseorang yang mengucapkan Ramadhan karim adalah "Allahu Akrom"? Yaitu berarti "Tuhan jauh lebih Mulia.
2. Shaum.
foto: freepik.com
Shaum merupakan istilah lain dari berpuasa. Ya istilah puasa memiliki ragam sebutan sesuai dengan daerah dan wilayah masing-masing. Tetapi, istilah shaum atau shiyam menjadi yang populer digunakan lantaran kedua kata ini merupakan diksi asli dari perintah kewajiban berpuasa. Yakni sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran. Disebutkan dalam buku Al-Mujam Al-Mufahras li Alfadzil Quranil Karim karya Muhammad Fuad Abdul Baqi (1882-1968 M), bahwa kata shaum tersebut satu kali dalam Alquran, yaitu pada Surat Maryam: 26, sedangkan kata shiyam diulang sebanyak delapan kali.
3. Iftar.
foto: freepik.com
Istilah Iftar mungkin tidak asing lagi terdengar di bulan Ramadhan. Dalam Bahasa Indonesia, Iftar dikenal dengan buka puasa atau mengacu pada sebuah perjamuan saat umat Islam berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Iftar adalah salah satu rangkaian ibadah di bulan Ramadhan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.
Iftar dilakukan tepat begitu sudah masuk waktu maghrib. Dalam masyarakat kita, pada bulan Ramadhan sering diadakan buka puasa bersama. Merujuk pada istilah tersebut, frase yang tepat digunakan adalah: iftar jamai yang artinya berbuka bersama.
4. Takjil.
foto: freepik.com
Selanjutnya yakni ada istilah takjil yang berarti makanan berbuka puasa. Asal katanya adalah ajjala-yuajjilu yang artinya menyegerakan, yaitu menyegerakan diri untuk membatalkan puasa saat waktunya tiba. Ini termasuk sunnah dalam berpuasa.
Pada umumnya kata takjil difahami kebanyakan orang sama dengan makanan ringan (biasanya kurma) atau makanan kecil lain yang manis untuk berbuka puasa. Oleh karena makanan berbuka puasa yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW adalah kurma, maka terjadi pergeseran pengertian seolah-olah takjil itu sama dengan kurma.
5. Sahur.
foto: freepik.com
Setiap pagi, sebelum matahari terbit, umat Islam akan makan pra-puasa yang disebut sahur. Sahur adalah istilah dalam Agama Islam yang artinya aktivitas makan dan minum yang dilakukan umat Islam pada waktu dini hari. Kegiatan sahur dilakukan bagi mereka yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
Sahur sebagai makan pagi bisa disepadankan dengan iftar sebagai makan malam, selama Ramadhan. Yakni menggantikan makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, dan makan malam), meskipun di beberapa tempat, makan malam juga dikonsumsi setelah iftar pada malam hari.
6. Imsak.
foto: freepik.com
Imsak merupakan waktu dimulainya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Yaitu waktu mulai dilarangnya makan minum untuk orang yang berpuasa. Umumnya imsak ditandai dengan bunyi sirine melalui radio yang berjarak 10 menit sebelum adzan subuh. Nah, itu lebih tepatnya disebut dengan peringatan, bukan imsak. Karena waktu mulai menahan diri dari hal yang membatalkan puasa adalah sejak terbit fajar atau lebih tepatnya saat adzan subuh.
7. Tarawih.
foto: freepik.com
Biasanya saat bulan Ramadhan, umat islam berbondong-bondong mengerjakan sholat tarawih. Lalu apa itu tarawih? Tarawih artinya istirahat sesaat, yaitu sholat sunnah yang dikerjakan malam hari bulan Ramadhan dengan diselingi istirahat beberapa detik setelah salam sebelum mulai untuk melanjutkannya lagi. Sholat ini dilaksanakan setelah melakukan sholat Isyak.
8. Witir.
foto: freepik.com
Selain tak asing dengan istilah tarawih, pasti kamu juga kerap mendengar kata witir. Witir artinya ganjil, yaitu sholat sunnah dengan jumlah rakaat yang ganjil yang dikerjakan pada malam hari. Selain pada bulan Ramadhan kamu juga disunahkan untuk melaksanakan sholat witir sebelum tidur. Namun saat Ramadhan biasanya sholat witir dikerjakan setelah sholat tarawih.
9. Tadarus.
foto: freepik.com
Istilah tadarus berasal dari asal kata darosa - yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran.
Adapun aktivitas tadarusan yang kita lihat sehari-hari di negeri ini, sepertinya nyaris tanpa pengkajian makna pada setiap ayat yang dibaca, kecuali sekadar membaca saja. Terkadang benar dan tidaknya bacaan tidak terperhatikan karena tidak ada ustadz yang ahli di bidang membaca Alquran yang bertugas mentashih bacaan.
10. Itikaf.
foto: freepik.com
Itikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Itikaf ini bisa dilakukan kapan saja. Namun, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan itikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Itikaf berasal dari bahasa Arab yaitu akafa yang berarti menetap, mengurung diri, atau terhalangi. Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatan yang sudah dilakukan pada masa yang lalu. Nah orang yang melakukan itikaf disebut sebagai mutakif.
11. Nuzulul Quran.
foto: freepik.com
Nuzulul Quran artinya turunnya Alquran. Yakni peristiwa turunnya Alquran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, biasanya diperingati pada hari ke-17 Ramadhan. Umumnya jamaah sholat tarawih memperingatinya dengan mendengarkan ceramah seorang Ustadz yang berisi anjuran untuk membaca Alquran atau memaparkan sejarah turunnya Alquran kepada Rasulullah SAW.
12. Lailatul qodar.
foto: freepik.com
Selanjutnya ada istilah Lailatul qodar yakni malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Turunnya wahyu Allah SWT yang sering disebut malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang istimewa karena terdapat berbagai keutamaan. Malam Lailatul qadar menjadi malam yang tepat bagi umat muslim untuk memohon ampunan kepada Allah SWT di 10 hari terakhir.
13. Zakat fitrah.
foto: freepik.com
Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban sebagai seorang muslim baik itu laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk selalu menunaikan zakat fitrah sesuai dengan waktunya. Dengan kata lain zakat fitrah yakni sejumlah makanan pokok yang diberikan pada amil untuk dibagikan kepada kaum muslim yang kurang mampu pada malam hari raya.
14. Fidyah.
foto: freepik.com
Fidyah memiliki arti mengganti, yaitu mengganti puasa yang tertinggal dikarenakan tidak mampu berpuasa karena sakit yang telah divonis tidak akan sembuh atau ibu hamil/menyusui. Hal ini karena dikhawatirkan akan berpengaruh buruk pada kondisi sang bayi. Biasanya fidyah dilakukan dengan sejumlah uang atau makanan pokok atau memberi makan orang miskin.
15. Muzaki.
foto: freepik.com
Muzaki adalah pemberi zakat, yaitu muslim yang memiliki kecukupan dalam memenuhi kebutuhan pokok: pangan, sandang dan papan (pra-modern), serta kesehatan dan pendidikan (modern) (at-Taubah, 9: 103). Sedangkan Mustahik adalah penerima zakat, yang terdiri dari 8 ashnaf atau kelompok (At-Taubah, 9: 60). Harta benda wajib dikeluarkan zakatnya jika telah dimiliki selama satu tahun penuh.